Produksi Minyak Anjlok, Pekerja phr Meninggal Secara masif , Sudah Tidak Ada Alasan Mempertahankan Jeffe A Suardin Sebagai Dirut PHR
RIAUPUBLIK.COM, PEKANBARU-- Catatan buruk pengelolaan Blok Rokan oleh Perusahaan BUMN Pertamina kembali bertambah, mulai dari terbakarnya trafo dibalai pungut blok rokan yang mengakibatkan produksi minyak mentah merosot dari yang biasanya 165.000 barel perhari menjadi 70.000 barel perhari hingga banyaknya Pekerja subkontraktor blok rokan yang meninggal dilokasi kerja blok rokan.
Dari sejumlah keterangan yang kami himpun kali ini subkontraktor PHR kembali mengalami kecelakaan kerja. Dimana seorang Floorman dari PT. ACS harus meregang nyawa dikarenakan mengalami kecelakaan kerja akibat tertimpa FOVS. Kejadian bermula Setelah selesai memasukkan pompa reda elektrik dan roda pengerek dlm posisi turun, kru memposisikan kait pengerek ke center well, pada saat melakukan proses ini, kru menggunakan FOSV sebagai pemberat. Ketika Driller mengangkat pengerek, tersangkut pada meja rig sehingga FOSV terlepas kemudian mengenai korban yg berada di area working platform.
Terkait kasus beruntun di blok Rokan, PT PHR Feri Sri Wibowo hingga berita ini dilaporkan, belum menjawab konfirmasi yang diajukan wartawan begitu juga dengan Secretary PHR Rudi
Sementara itu, terkait bertambahnya jumlah korban meninggal di PHR, Koordinator Umum Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Provinsi, Zulkardi menegaskan kali ini tidak ada lagi alasan untuk tidak memecat Jeff A Suardin sebagai direktur utama Pertamina Hulu Rokan (PHR).
"Kami turut prihatin atas kejadian yang menimpa pekerja Operasional RIG kontraktor PHR semalam dan kali ini sudah tidak ada alasan apapun lagi untuk tidak memecat Jeff A Suardin karena sudah terlalu banyak memakan korban pasca diri nya memimpin pengelolaan Blok Rokan ini". Ujar Zulkardi, Jumat , (20/01)
Kali ini sebagai perusahaan PHR benar - benar telah gagal dalam menerapkan Standart Operating Procedur (SOP) keselamatan kerja dan sanksi yang tepat untuk merubah catatan Buruk Perusahaan BUMN ini ialah memberhentikan secara tidak hormat Petinggi PHR sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka dalam mengelola Blok Rokan dan dalam waktu dekat Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Provinsi Riau akan kembali mengirim laporan terkait adanya penambahan jumlah korban tewas dilingkungan kerja PHR kepada Pertamina dan Juga Menteri BUMN.
"PHR telah benar-benar gagal dalam mengelola minyak di blok rokan ini dan untuk memperbaiki catatan buruk ini hanya ada satu cara yaitu dengan memecat Jaffe A Suardin sebagai bentuk pertanggungjawaban dirinya dalam mengelola Blok Rokan selama ini, Sebagai Sosial Control dalam waktu dekat tentu kami akan melaporkan kejadian ini ke Pak Menteri, kali ini kami akan menuntut Menteri BUMN untuk segera mengevaluasi Pimpinan PHR dan jika diperlukan AMPR akan melakukan aksi besar besaran kegedung Kementrian BUMN karena kalau sudah memakan banyak korban seharusnya sudah tidak bisa ditolerin lagi." Tutup Zulkardi. ( Rls)