Sang Bupati Diterpa Issu Miring, Dijawab Jempol
RIAUPUBLIK.COM,
MERANTI - Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil diterpa isu miring terkait dengan rehabilitasi pantai Desa Mekong, Bupati Adil diisukan mengunakan dana APBD untuk lahan pribadinya. Sabtu,(18/09/2021).
Masalah abrasi pantai dikabupaten kepulauan meranti provinsi riau bukanlah cerita baru, abrasi pantai di Kepulauan Meranti nyaris tidak teratasi, contohnya Dipulau Rangsang lahan warga dan tanah wakaf musnah terkikis dihantam ganasnya gempuran ombak laut Selat Melaka.
Begitu juga lahan pemukiman warga disepanjang pesisir pantai Desa Mekong dan Alai Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kepulauan Meranti, yang hampir musnah dihantam ganasnya gempuran ombak yang kita ketahui berhadapan langsung dengan Selat Melaka.
Bermula dari keluhan masyarakat, Azni Syafri mantan anggota DPRD kabupaten kepulauan meranti tahun 2014-2019 saat dikonfirmasi menceritakan bahwa tempat kediamanya yang tidak jauh dari pesisir pantai Desa Mekong terjadi abrasi yang berkepanjangan.
Azni Syafri bersama warga sekitar bernama Rahman dan Halim langsung mengadakan musyawarah bersama terkait abrasi yg terjadi dipemukiman tempat tinggal warga sekitar terjadinya abrasi tersebut.
Hasil dari musyawarah Azni Syafri dkk langsung menjumpai Bupati Muhammad Adil dan menceritakan masalah abrasi yang terjadi ditempat pemukiman mereka tinggal.
Mendapat informasi tersebut Bupati Meranti Muhammad Adil menyempatkan diri untuk turun survey kelapangan melihat kondisi rumah dan lahan warga yang terancam abrasi pantai tersebut. Merasa prihatin, H. Muhammad Adil memutuskan untuk menganti rugi lahan warga tersebut.
Diceriatakan Halim, warga tempatan, bahwa rumah dan lahan miliknya yang beralamat dijalan Kuala Parit Dusun Air Merah Desa Mekong menjadi sasaran abrasi oleh ganasnya gempuran ombak selat melaka telah digabti rugi Bupati.
“Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati H.Muhammad Adil telah menyelamatkan wilayah tempat tinggal saya dari ganasnya gempuran ombak laut,” Cerita Halim.
Terkait pengunaan alokasi anggaran rehabilitas abrasi pantai desa Mekong-alai, dijelaskan Bupati Adil bahwa anggaran murni dari uang pribadinya dan sama sekali tidak menggunakan anggaran APBD.
Diceritakan Adil, dengan inovasi yang dilakukan diharapkan bisa menahan ombak, turap dari batang kelapa dan timbunan sampah, akan diuji kekuatanya.
“Apakah lima tahun atau sampai sepuluh tahun, hal ini hanya sebagai inovasi pancingan untuk Pemerintah Pusat melirik kita, untuk membangun turap penahan pantai harus mengunakan APBN karna APBD kita tidak mampu,” Papar Adil.
Diwaktu yang sama Abdul Rahman alias Daman mantan Kepala Desa Mekong dan Zainal tokoh masyarakat Alai juga memberi keterangan, mereka sangat mengapresisi langkah cepat yang dilakukan Bupati Meranti untuk menyelamatkan rumah warga yang terancam dari abrasi pantai.
Ditempat terpisah dijelaskan juga oleh tokoh Masyarakat Alai Selatan Masnor, langkah yang dilakukan Bupati Muhammad Adil sangat tepat sudah menyelamatkan nasib warga.
Dirinya menyebut, sampah merupakan hal yang kerap kali menjadi masalah di semua daerah bahkan negara sekalipun, terutama di kabupaten kepulauan meranti yang kita cintai ini. Untuk itu, inovasi menimbun sampah dan membuat turap untuk menahan gempuran ombak bisa menyelesaikan 2 permasalahan sekaligus.
“Trimakasih Pak Bupati telah memberi solusi, semoga inovasi ini berhasil, sampai kapan mereka bisa bertahan dengan kondisi ini.” pungkas Masnor.