Kembali DPP APPI Tanam Bibit Jengkol Di Lahan Pusdiklat BUMP Riau, Presiden Jokowidodo: Jangan Anggap Remeh Jengkol
Sabtu, 21 Nov 2020
KAMPAR, RIAUPUBLIK.COM-- Setelah Tanam Bibit Aren Kembali Pengurus DPP APPI menanam Bibit Jengkol, Bagi sebagian orang yang tidak suka, mungkin akan menghindari jengkol. Tapi tidak bagi Wawan Pengurus DPP APPII Didampingi Ketua Korwil BUMP Riau Alexander Pranoto. Jengkol merupakan komoditas penting yang menguntungkan perekonomian dan kehidupan.
Wawan Kurniawan Selaku Pengurus Aliansi Pewarta Petani Indonesia (DPP APPI) , mengajak masyarakat Riau Khusus Nya Mengedukasi Menanam Jengkol. Alasan utamanya adalah jengkol mudah dikembangkan. Saat usia lima tahun, pohon ini mampu menyediakan biji berkualitas untuk dijadikan bibit.
“Hanya butuh dibersihkan saja sekitar tiga kali setahun,” ujar wawan. Setelah itu, pohon makin produktif berbuah.”
Selain cukup menguntungkan dari sisi ekonomi dan perawatan, pohon jengkol pun berguna untuk melindungi lingkungan agar tetap lestari dan aman. Tanaman jengkol, kata Wawan, akarnya menahan tanah agar tidak longsor. apabila Ribuan pohon jengkol Di tanam di lahan-lahan berbukit, membuat bukit itu terjaga dan jauh dari longsor.
Sementara Itu Presiden jokowidodo Juga Pernah mengintrukskan Untuk Menanam Pohon Jengkol Dilansir Media Online “Sawit kita sudah gede (luas) banget, kurang lebih 13 juta hektare. Produksi pertahun 42 juta ton. Kalau semakin besar (luas), harganya nanti turun,” kata Presiden RI, Joko Widodo, saat menyerahkan sertifikat hutan sosial seluas 91 ribu hektare untuk petani di Jambi, Minggu (17/12/2018).
Jokowi mengusulkan kepada para petani agar berhenti bergantung pada taman sawit. Karena menurut Jokowi, harga minyak kelapa sawit sering kali jatuh di pasar internasional.
Presiden meminta petani untuk beralih ke komoditas lain, menanam jengkol, kopi, manggis bahkan petai, yang menurutnya akan lebih menguntungkan.
“Kalian jangan menganggap remeh jengkol dan petai, yang penting harganya. Lahan kita malah ditanami sawit semua. Begitu harga sawit jatuh, sakit semua,” kata Jokowi sebagaimana dilaporkan BBCNews Indonesia. ***