Secara Swadaya, Warga Perum GBA 3 Sidomulyo Barat Bangun Parit Pengantisipasi Banjir
https://www.riaupublik.com/2020/07/secara-swadaya-warga-perum-gba-3.html
Senin, 13 Juli 2020
PEKANBARU, RIAUPUBLIK.COM - Warga RT 004 RW 019 Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, kembali menunjukkan kekompakan dan persaudaraannya. Kali ini ditandai dengan diadakannya gotong-royong membangun tembok/tanggul pananggulangan banjir.
Pembangunannya diawali dengan peletakan batu pertama oleh Lurah Sidomulyo Barat, Hendry S yang kemudian diikuti Ketua RW 019, Sriyanto dan Ketua RT 004, Mhd Amin Nst, pada Minggu (12/7/20) pagi.
Pada kesempatan tersebut, Hendry S mengungkapkan apresiasinya terhadap warga RT 004 RW 019 yang telah menunjukkan kekompakannya.
Ini ditandai dengan adanya pembangunan tembok/tanggul parit pengatisipasi banjir yang didanai secara swadaya.
Dia berharap kekompakan warga RT 004 RW 029 terus dipertahankan. "Mantap. Warga kompak," katanya singkat
Sementara itu, Ketua RW 019 mengaku pembangunan parit tersebut sudah dimasukkan pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) beberapa tahun lalu.
Hal itu diakui oleh Ketua RT 004 Mhd Amin Nst. "Dari informasi yang saya dapat, pengajuan pembangunan parit ini memamg sudah dimasukkan saat musrenbang. Bahkan konon ada anggota dewan yang berjanji untuk memuluskan pembangunannya. Tapi sampai saat ini, tak kunjung terbukti," sebut Mhd Amin Nst.
Karena beberapa tahun terlena akan "mimpi indah" tersebut, akhirnya warga secara swadaya membuat tembok/tanggul parit. Tujuannya untuk mengantisipasi banjir.
"Belakangan ini banjir semakin sering melanda kami. Salah satu penyebabnya karena limpahan air hujan mengalir deras dari lahan pertanian di sebelah komplek kami ini. Hujan deras setengah jam saja, sudah ada beberapa rumah yang kebanjiran. Karena itulah secara bertahap kita bangun tembok/tanggul ini," kata
Untuk tahap pertama ini, hasil pembangunannya sudah cukup memuaskan. Untuk itu, Ketua RT yang baru menjabat sekitar empat bulan itu, mengungkapkan terimakasihnya kepada seluruh warga.
"Khusus kepada pak Lurah dan Pak RW 019, juga pak RT se RW 019, juga saya ucapkan terimakasish atas dukungannya," ujar Mhd Amin Nst.
Dalam kesempatan ini dia mengingatkan bahwa untuk membangun suatu daerah tidak semata berharap kepada pemerintah. Ini bukan berarti bantuan dari pemerintah tak didambakan.
"Kita memang sangat mendambakan bantuan dari pemerintah, khususnya bantuan fisik. Tapi kalau kita bisa bersama-sama secara swadaya, kenapa tidak. Apalagi untuk membangun yang sifatnya mendesak. Kita jangan berpangku tangan menunggu bantuan datang yang kita sendiri tidak tahu kapan bantuan itu datang," katanya.
Selain menumbuhkan jiwa gotong-royong dan persaudaraan di antara warga, tentunya pembangunan yang dilakukan secara swadaya ini juga sebagai bentuk kepedulian warga dalam membantu beban pemerintah. Apalagi di saat pandemi covid-19 saat ini, dimana perekonomian lagi kurang stabil.
"Jadi sekali lagi, kami selaku warga Kota Pekanbaru sangat memahami kondisi saat ini. Namun begitu, kami juga tetap berharap Pemerintah Kota Pekanbaru sudi memperhatikan daerah kami. Karena masih banyak di daerah kami yang membutuhkan bantuan pemerintah," katanya.
Di antara yang harus diperhatikan pemerintah yakni soal parit besar di lingkungan RT 004 dan sekitarnya. Jika hujan lebat berkepanjangan, sering meluap dan menggenangi permukiman di RT 004 RW 019 dan RT 006-RT 007 RW 21.
Penyebab banjir tak lain karena aliran parit besar di bagian hilirnya sangat sempit dan berliku-liku. Untuk itu, warga sangat berharap ada sinergi antara Pemerintah Provinsi Riau dengan Pemko Pekanbaru-Pemkab Kampar. Soalnya, aliran parit tersebut berada di dua wilayah kabupaten/kota tersebut.
"Jika hanya di bagian wilayah Pekanbaru yang digali atau diperlebar, sedangkan di wilayah Kampar tidak, justru banjir akan semakin parah. Jadi di kedua wilayah itu harus sama-sama diperbesar. Makanya, Pemprov Riau kita harap turun tangan juga. Kalau nggak, banjir akan terus terjadi di wilaayh Jalan Teropong dan sekitarnya," harapnya. (rls)
PEKANBARU, RIAUPUBLIK.COM - Warga RT 004 RW 019 Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, kembali menunjukkan kekompakan dan persaudaraannya. Kali ini ditandai dengan diadakannya gotong-royong membangun tembok/tanggul pananggulangan banjir.
Pembangunannya diawali dengan peletakan batu pertama oleh Lurah Sidomulyo Barat, Hendry S yang kemudian diikuti Ketua RW 019, Sriyanto dan Ketua RT 004, Mhd Amin Nst, pada Minggu (12/7/20) pagi.
Pada kesempatan tersebut, Hendry S mengungkapkan apresiasinya terhadap warga RT 004 RW 019 yang telah menunjukkan kekompakannya.
Ini ditandai dengan adanya pembangunan tembok/tanggul parit pengatisipasi banjir yang didanai secara swadaya.
Dia berharap kekompakan warga RT 004 RW 029 terus dipertahankan. "Mantap. Warga kompak," katanya singkat
Sementara itu, Ketua RW 019 mengaku pembangunan parit tersebut sudah dimasukkan pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) beberapa tahun lalu.
Hal itu diakui oleh Ketua RT 004 Mhd Amin Nst. "Dari informasi yang saya dapat, pengajuan pembangunan parit ini memamg sudah dimasukkan saat musrenbang. Bahkan konon ada anggota dewan yang berjanji untuk memuluskan pembangunannya. Tapi sampai saat ini, tak kunjung terbukti," sebut Mhd Amin Nst.
Karena beberapa tahun terlena akan "mimpi indah" tersebut, akhirnya warga secara swadaya membuat tembok/tanggul parit. Tujuannya untuk mengantisipasi banjir.
"Belakangan ini banjir semakin sering melanda kami. Salah satu penyebabnya karena limpahan air hujan mengalir deras dari lahan pertanian di sebelah komplek kami ini. Hujan deras setengah jam saja, sudah ada beberapa rumah yang kebanjiran. Karena itulah secara bertahap kita bangun tembok/tanggul ini," kata
Untuk tahap pertama ini, hasil pembangunannya sudah cukup memuaskan. Untuk itu, Ketua RT yang baru menjabat sekitar empat bulan itu, mengungkapkan terimakasihnya kepada seluruh warga.
"Khusus kepada pak Lurah dan Pak RW 019, juga pak RT se RW 019, juga saya ucapkan terimakasish atas dukungannya," ujar Mhd Amin Nst.
Dalam kesempatan ini dia mengingatkan bahwa untuk membangun suatu daerah tidak semata berharap kepada pemerintah. Ini bukan berarti bantuan dari pemerintah tak didambakan.
"Kita memang sangat mendambakan bantuan dari pemerintah, khususnya bantuan fisik. Tapi kalau kita bisa bersama-sama secara swadaya, kenapa tidak. Apalagi untuk membangun yang sifatnya mendesak. Kita jangan berpangku tangan menunggu bantuan datang yang kita sendiri tidak tahu kapan bantuan itu datang," katanya.
Selain menumbuhkan jiwa gotong-royong dan persaudaraan di antara warga, tentunya pembangunan yang dilakukan secara swadaya ini juga sebagai bentuk kepedulian warga dalam membantu beban pemerintah. Apalagi di saat pandemi covid-19 saat ini, dimana perekonomian lagi kurang stabil.
"Jadi sekali lagi, kami selaku warga Kota Pekanbaru sangat memahami kondisi saat ini. Namun begitu, kami juga tetap berharap Pemerintah Kota Pekanbaru sudi memperhatikan daerah kami. Karena masih banyak di daerah kami yang membutuhkan bantuan pemerintah," katanya.
Di antara yang harus diperhatikan pemerintah yakni soal parit besar di lingkungan RT 004 dan sekitarnya. Jika hujan lebat berkepanjangan, sering meluap dan menggenangi permukiman di RT 004 RW 019 dan RT 006-RT 007 RW 21.
Penyebab banjir tak lain karena aliran parit besar di bagian hilirnya sangat sempit dan berliku-liku. Untuk itu, warga sangat berharap ada sinergi antara Pemerintah Provinsi Riau dengan Pemko Pekanbaru-Pemkab Kampar. Soalnya, aliran parit tersebut berada di dua wilayah kabupaten/kota tersebut.
"Jika hanya di bagian wilayah Pekanbaru yang digali atau diperlebar, sedangkan di wilayah Kampar tidak, justru banjir akan semakin parah. Jadi di kedua wilayah itu harus sama-sama diperbesar. Makanya, Pemprov Riau kita harap turun tangan juga. Kalau nggak, banjir akan terus terjadi di wilaayh Jalan Teropong dan sekitarnya," harapnya. (rls)