Wakil Ketua I dan Ketua Komisi I DPRD Natuna Tinjau Lokasi Karantina Warga di Batubi
https://www.riaupublik.com/2020/04/wakil-ketua-i-dan-ketua-komisi-i-dprd.html
NATUNA, RIAUPUBLIK.COM - Pelaksanaan karantina masal selama dua minggu, bagi 14 mahasiswa yang baru datang di Kecamatan Bunguran Batubi, diapresiasi Komisi I DPRD Natuna. Demikian disampaikan Ketua Komisi I Wan Arismunandar.
“Apa yang dilakukan pihak kecamatan, desa dan masyarakat perlu kita apresiasi, karena dengan sukarela, mereka melaksanakan kegiatan karantina masal kepada mahasiswa yang baru datang,” ujar Wan Aris saat ke lokasi karantina di Desa Gunung Putri, Sabtu (4/4/2020) kemarin.
Ia kagum kepada masyarakat Kecamatan Bunguran Batubi, yang menyelenggarakan kegiatan karantina mandiri secara swadaya. Hal ini perlu dicontoh daerah lain yang ada di Natuna.
“Ini bisa jadi contoh, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Natuna,” terangnya.
Wan Aris mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, pelaksanaan karantina masal di Kecamatan Batubi ini menggunakan tiga gedung.
“Cara seperti ini bagus, supaya mahasiswa yang sudah datang duluan tidak sama selesainya dengan yang datang belakangan,” terang Wan Aris.
Selanjutnya Wan Aris berpesan kepada para mahasiswa yang melaksanakan karantina masal, untuk selalu patuh dan taat kepada aturan dan arahan yang diberikan oleh tenaga medis.
“Apa yang dilakukan pihak kecamatan, desa dan masyarakat perlu kita apresiasi, karena dengan sukarela, mereka melaksanakan kegiatan karantina masal kepada mahasiswa yang baru datang,” ujar Wan Aris saat ke lokasi karantina di Desa Gunung Putri, Sabtu (4/4/2020) kemarin.
Ia kagum kepada masyarakat Kecamatan Bunguran Batubi, yang menyelenggarakan kegiatan karantina mandiri secara swadaya. Hal ini perlu dicontoh daerah lain yang ada di Natuna.
“Ini bisa jadi contoh, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Natuna,” terangnya.
Wan Aris mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, pelaksanaan karantina masal di Kecamatan Batubi ini menggunakan tiga gedung.
“Cara seperti ini bagus, supaya mahasiswa yang sudah datang duluan tidak sama selesainya dengan yang datang belakangan,” terang Wan Aris.
Selanjutnya Wan Aris berpesan kepada para mahasiswa yang melaksanakan karantina masal, untuk selalu patuh dan taat kepada aturan dan arahan yang diberikan oleh tenaga medis.