Ketua Komisi III DPRD Natuna Minta Anggaran Covid-19 Dibagi untuk Tangani Krisis Air Bersih
https://www.riaupublik.com/2020/04/ketua-komisi-iii-dprd-natuna-minta.html
NATUNA, RIAUPUBLIK.COM - Krisis air bersih di Natuna, sudah menjadi agenda tahunan. Sejumlah upaya untuk meningkatkan produksi air baku sudah dilakukan pemerintah daerah, namun dinilai berbagai kalangan belum optimal.
Masyarakat berharap Pemerintah Daerah Natuna, dapat segera mewujudkan pembangunan embung di Sebayar, Kecamatan Bunguran Timur, sebagai langkah konkrit, mengatasi persoalan krisis air bersih.
Kasi Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air, Rizal Alamsyah, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Natuna menjelaskan, rencana pembangunan embung di Sebayar, akan dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatra IV di tahun 2021, dengan syarat, pemerintah menyiapkan lahan seluas 18 ha.
Lokasi embung Sebayar diketahui merupakan hutan produksi atau APL, artinya hanya boleh dikelola masyarakat, tidak diperjual belikan. Oleh sebab itu, nantinya pemerintah melalui Dinas Perkim Natuna, hanya akan melakukan pembebasan kebun masyarakat saja, bukan lahannya.
Tapi, pria paruh baya itu tidak berkomentar, apakah realisasi penyediaan lahan pasti dilakukan tahun depan atau tidak. “Soal itu, coba dikonfirmasi Dinas Perkim, karna untuk penyediaan lahan, ranah mereka,” katanya, seperti dilansir dari harianmetropolitan.
Rizal mengaku, sebenarnya, pembangunan embung ini sangat menguntungkan daerah karna pogram ini masuk dalam kategori best plane, atau program prioritas dari pemerintah pusat. “Kecil kemungkinan untuk di censel, kalau APBN mengalami defisit, asal disiapkan lahannya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Natuna, Rusdi, sebagai mitra kerja PDAM Tirta Nusa, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat 3 April 2020, meminta pihak PDAM melakukan tindakan teknis, seperti menyalurkan air kerumah-rumah warga. “Kalau alasan debit air kecil, sampai bulan ini pun nga akan ada solusi. Cari airnya dari mana saja, bagikan ke masyarakat,” tegasnya.
Rusdipun meminta agar anggaran penanganan Virus Covid-19, senilai Rp15 milyar dapat dibagi untuk PDAM agar membantu mengatasi krisis air bersih ditengah virus Corona.
“Masyarakat disuruh rajin cuci tangan, airnya dari mana, tolong dipikirkan juga air untuk masyarakat,” ucap Rusdi.
Iapun berencana dalam waktu dekat akan memanggil pihak PDAM Tirta Nusa, guna mengambil solusi bersama mengatasi krisis air bersih.
Sedangkan untuk biaya pembebasan kebun masyarakat, pihak Komisi III DPRD Natuna, akan memprioritaskannya. “Tidak hanya prioritas dari DPRD, tapi juga dari pemerintah daerah,” ucapnya.
Masyarakat berharap Pemerintah Daerah Natuna, dapat segera mewujudkan pembangunan embung di Sebayar, Kecamatan Bunguran Timur, sebagai langkah konkrit, mengatasi persoalan krisis air bersih.
Kasi Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air, Rizal Alamsyah, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Natuna menjelaskan, rencana pembangunan embung di Sebayar, akan dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatra IV di tahun 2021, dengan syarat, pemerintah menyiapkan lahan seluas 18 ha.
Lokasi embung Sebayar diketahui merupakan hutan produksi atau APL, artinya hanya boleh dikelola masyarakat, tidak diperjual belikan. Oleh sebab itu, nantinya pemerintah melalui Dinas Perkim Natuna, hanya akan melakukan pembebasan kebun masyarakat saja, bukan lahannya.
Tapi, pria paruh baya itu tidak berkomentar, apakah realisasi penyediaan lahan pasti dilakukan tahun depan atau tidak. “Soal itu, coba dikonfirmasi Dinas Perkim, karna untuk penyediaan lahan, ranah mereka,” katanya, seperti dilansir dari harianmetropolitan.
Rizal mengaku, sebenarnya, pembangunan embung ini sangat menguntungkan daerah karna pogram ini masuk dalam kategori best plane, atau program prioritas dari pemerintah pusat. “Kecil kemungkinan untuk di censel, kalau APBN mengalami defisit, asal disiapkan lahannya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Natuna, Rusdi, sebagai mitra kerja PDAM Tirta Nusa, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat 3 April 2020, meminta pihak PDAM melakukan tindakan teknis, seperti menyalurkan air kerumah-rumah warga. “Kalau alasan debit air kecil, sampai bulan ini pun nga akan ada solusi. Cari airnya dari mana saja, bagikan ke masyarakat,” tegasnya.
Rusdipun meminta agar anggaran penanganan Virus Covid-19, senilai Rp15 milyar dapat dibagi untuk PDAM agar membantu mengatasi krisis air bersih ditengah virus Corona.
“Masyarakat disuruh rajin cuci tangan, airnya dari mana, tolong dipikirkan juga air untuk masyarakat,” ucap Rusdi.
Iapun berencana dalam waktu dekat akan memanggil pihak PDAM Tirta Nusa, guna mengambil solusi bersama mengatasi krisis air bersih.
Sedangkan untuk biaya pembebasan kebun masyarakat, pihak Komisi III DPRD Natuna, akan memprioritaskannya. “Tidak hanya prioritas dari DPRD, tapi juga dari pemerintah daerah,” ucapnya.