Ketua DPRD Natuna Pastikan Stock Beras Aman Beberapa Bulan Kedepan
https://www.riaupublik.com/2020/03/ketua-dprd-natuna-pastikan-stock-beras.html
NATUNA, RIAUPUBLIK.COM - DPRD Natuna melalui lintas Komisi bersama Dinas Perdagangan Kabupaten Natuna melakukan pengecekan ketersediaan bahan pangan sembako termasuk beras bulog di tengah adanya bencana non alam, wabah virus corona Covid-19.
Untuk memastikan ketersediaan bahan pangan mencukupi untuk tiga bulan kedepan dan menghindari terjadinya kelangkaan bahan pangan sehingga masyarakat menjadi panik.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Natuna Andes Putra, saat ditemui di ruang kerjanya, beberapa hari lalu.
”Untuk ketersediaan stock beras bulog menghadapi wabah virus corona (Covid-19) saat ini masih aman,” ucapnya
Sebab Stock beras di gudang Bulog Ranai sebanyak 100 ton dan di gudang Bulog Sedanau masih tersedia 90 ton termasuk yang belum bongkar dikapal.
Dia menjelaskan kebutuhan beras bulog perbulannya disaat situasi normal pihak Bulog mendistribusikan sebanyak 150 ton perbulan. Dengan adanya wabah Covid -19 ini pihak Bulog berencana akan menambah distribusi beras bulog untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam waktu dekat ini, terang Andes.
Selain ketersediaan stock beras Bulog hasil pengecekan dan pemantauan dilapangan. Harga sembako di pasar Tradisonal Ranai masih relatip stabil belum ada lonjakan harga yang signifikan.
”Untuk harga sembako seperti cabe, minyak makan dan ikan masih stabil hanya saja keluhan pedagang sepi dari pembeli,” sebutnya.
Akibat dampak wabah virus corona dan pemberlakuan untuk menghindari keramaian sehingga sangat berpengaruh pada daya beli masyarakat merasa khawatir berbelanja ke pasar.
Harga sembako di Pasar Tradisional Ranai masih relatip stabil hanya saja keluhan pedagang kepada DPRD sepi dari pembeli dampak wabah corona (Covid-19).
Hanya kata Andes, ketersediaan Gula saat ini diperkirakan masih kurang dan para pedagang berencana akan menambah stock gula untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kemudian Jahe merah menjadi barang langka semenjak virus Covid-19 menjadi bencana nasional.
Menurut penuturan pedagang, warga membeli Jahe merah untuk diolah menjadi jamu, kemudian di konsumsi untuk ketahanan tubuh.
Andes menghimbau kepada masyarakat Natuna jangan sampai terjadi panic buying (pembelian berlebih-lebihan) agar tidak menganggu ketersediaan pangan. Terlebih adanya juga himbauan pihak aparat kepolisian untuk tidak menimbun sembako dan memanfaatkan situasi wabah corona untuk mencari keuntungan.
Dia mengajak masyarakat Natuna untuk bersama-sama melawan wabah virus corona dengan tetap menjaga pola hidup sehat, menjaga kebersihan, aktivitas olahraga, minum vitamin untuk menambah kekebalan tubuh dan hindari keramaian serta berdoa, beriktiar agar virus corona cepat berlalu, tutupnya.
Untuk memastikan ketersediaan bahan pangan mencukupi untuk tiga bulan kedepan dan menghindari terjadinya kelangkaan bahan pangan sehingga masyarakat menjadi panik.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Natuna Andes Putra, saat ditemui di ruang kerjanya, beberapa hari lalu.
”Untuk ketersediaan stock beras bulog menghadapi wabah virus corona (Covid-19) saat ini masih aman,” ucapnya
Sebab Stock beras di gudang Bulog Ranai sebanyak 100 ton dan di gudang Bulog Sedanau masih tersedia 90 ton termasuk yang belum bongkar dikapal.
Dia menjelaskan kebutuhan beras bulog perbulannya disaat situasi normal pihak Bulog mendistribusikan sebanyak 150 ton perbulan. Dengan adanya wabah Covid -19 ini pihak Bulog berencana akan menambah distribusi beras bulog untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam waktu dekat ini, terang Andes.
Selain ketersediaan stock beras Bulog hasil pengecekan dan pemantauan dilapangan. Harga sembako di pasar Tradisonal Ranai masih relatip stabil belum ada lonjakan harga yang signifikan.
”Untuk harga sembako seperti cabe, minyak makan dan ikan masih stabil hanya saja keluhan pedagang sepi dari pembeli,” sebutnya.
Akibat dampak wabah virus corona dan pemberlakuan untuk menghindari keramaian sehingga sangat berpengaruh pada daya beli masyarakat merasa khawatir berbelanja ke pasar.
Harga sembako di Pasar Tradisional Ranai masih relatip stabil hanya saja keluhan pedagang kepada DPRD sepi dari pembeli dampak wabah corona (Covid-19).
Hanya kata Andes, ketersediaan Gula saat ini diperkirakan masih kurang dan para pedagang berencana akan menambah stock gula untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kemudian Jahe merah menjadi barang langka semenjak virus Covid-19 menjadi bencana nasional.
Menurut penuturan pedagang, warga membeli Jahe merah untuk diolah menjadi jamu, kemudian di konsumsi untuk ketahanan tubuh.
Andes menghimbau kepada masyarakat Natuna jangan sampai terjadi panic buying (pembelian berlebih-lebihan) agar tidak menganggu ketersediaan pangan. Terlebih adanya juga himbauan pihak aparat kepolisian untuk tidak menimbun sembako dan memanfaatkan situasi wabah corona untuk mencari keuntungan.
Dia mengajak masyarakat Natuna untuk bersama-sama melawan wabah virus corona dengan tetap menjaga pola hidup sehat, menjaga kebersihan, aktivitas olahraga, minum vitamin untuk menambah kekebalan tubuh dan hindari keramaian serta berdoa, beriktiar agar virus corona cepat berlalu, tutupnya.