Ketua Komisi I DPRD Natuna Tegaskan Warga Natuna Pasti Berjiwa NKRI
https://www.riaupublik.com/2020/02/ketua-komisi-i-dprd-natuna-tegaskan.html
NATUNA, RIAUPUBLIK.COM - Berbicara mengenai cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), masyarakat di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), adalah sekelompok warga yang tidak diragukan lagi kecintaannya terhadap NKRI.
Hal itu ditegaskan oleh Ketua Komisi I DPRD Natuna, Wan Arismunandar, saat menjadi narasumber dalam kegiatan Bincang Publik yang digelar oleh Kantor Berita Antara Biro Kepri, di Gedung Sri Serindit, Kelurahan Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur, beberapa waktu lalu.
Kata Wan Aris, NKRI sudah menjadi harga mati bagi masyarakat di salah satu daerah perbatasan tersebut. Pasalnya, hingga sampai saat ini masyarakat di Bumi Laut Sakti Rantau itu masih setia dan patuh terhadap NKRI.
"Warga Natuna sudah pasti cinta terhadap NKRI," tegas Wan Aris, saat menyampaikan kata sambutannya.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan (dapil) Natuna I itu menyebutkan, bahwa meski telah terjadi gejolak disekitar perairan laut Natuna utara, namun masyarakat diujung utara NKRI tersebut tetap dapat menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban ditengah masyarakat (Kamtibmas).
"Gejolaknya kan di sekitar ZEE sana, kalau kami didarat ini ya aman-aman saja. Masyarakat kita sangat luar biasa dalam menjaga Kamtibmas," kata politisi Partai Nasdem tersebut.
Anggota legislatif periode 2019-2024 itu menambahkan, bahwa sebenarnya yang menjadi permasalahan nelayan Natuna selama ini, bukan hanya adanya gangguan nelayan China saja, namun yang lebih sering mencuri ikan diwilayah perairan tersebut adalah nelayan asal Vietnam dan Thailand.
"Nelayan Vietnam dan Thailand juga sering mencuri ikan kami. Mereka mengganggu dan terkadang juga membantu nelayan kami. Jadi selama ini yang sering masuk kewilayah kami itu ya nelayan Vietnam dan Thailand," beber Wan Aris.
Pria asal Desa Sungai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur itu berharap, agar Pemerintah Pusat melalui Instansi terkait dapat menambah armada kapal perang disekitar luat Natuna utara, demi memberikan rasa aman dan nyaman bagi nelayan Indonesia, terutama nelayan asli Natuna.
Kegiatan yang mengangkat tema "Wujud Bela Negara Masyarakat Natuna guna Memperkuat NKRI" itu, dihadiri langsung oleh Kabag Dukops Binda Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Kolonel Laut (E) Dr. Yanuar Adi Legowo, SH., MAP., M.Si (Han). Dalam sambutannya ia mengatakan, bahwa wujud bela negara yaitu kita harus rela berkorban demi negara, tanpa menuntut apapun dari negara itu sendiri.
"Wujud bela negara itu harus rela berkorban demi negara," tegas Yanuar.
Kata dia, meski saat ini bangsa Indonesia dalam kondisi aman, tentram dan damai, namun seluruh masyarakat, termasuk warga Natuna, musti waspada diri atas segala ancaman yang mungkin saja masuk dari bangsa asing.
Ia tidak ingin masyarakat Indonesia khususnya yang ada di Kabupaten Natuna, tersusupi oleh pihak asing yang mencoba untuk merusak atau menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kegiatan yang dibuka secara langsung oleh Bupati Natuna, melalui Kepala Bakesbangpol, Muhtar Achmad, tersebut, juga dihadiri oleh para pimpinan FKPD, Ormas, OKP, Ketua KNPI Natuna, tokoh agama, mahasiswa, nelayan dan sejumlah komunitas yang ada di Kabupaten Natuna. (***)
Hal itu ditegaskan oleh Ketua Komisi I DPRD Natuna, Wan Arismunandar, saat menjadi narasumber dalam kegiatan Bincang Publik yang digelar oleh Kantor Berita Antara Biro Kepri, di Gedung Sri Serindit, Kelurahan Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur, beberapa waktu lalu.
Kata Wan Aris, NKRI sudah menjadi harga mati bagi masyarakat di salah satu daerah perbatasan tersebut. Pasalnya, hingga sampai saat ini masyarakat di Bumi Laut Sakti Rantau itu masih setia dan patuh terhadap NKRI.
"Warga Natuna sudah pasti cinta terhadap NKRI," tegas Wan Aris, saat menyampaikan kata sambutannya.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan (dapil) Natuna I itu menyebutkan, bahwa meski telah terjadi gejolak disekitar perairan laut Natuna utara, namun masyarakat diujung utara NKRI tersebut tetap dapat menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban ditengah masyarakat (Kamtibmas).
"Gejolaknya kan di sekitar ZEE sana, kalau kami didarat ini ya aman-aman saja. Masyarakat kita sangat luar biasa dalam menjaga Kamtibmas," kata politisi Partai Nasdem tersebut.
Anggota legislatif periode 2019-2024 itu menambahkan, bahwa sebenarnya yang menjadi permasalahan nelayan Natuna selama ini, bukan hanya adanya gangguan nelayan China saja, namun yang lebih sering mencuri ikan diwilayah perairan tersebut adalah nelayan asal Vietnam dan Thailand.
"Nelayan Vietnam dan Thailand juga sering mencuri ikan kami. Mereka mengganggu dan terkadang juga membantu nelayan kami. Jadi selama ini yang sering masuk kewilayah kami itu ya nelayan Vietnam dan Thailand," beber Wan Aris.
Pria asal Desa Sungai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur itu berharap, agar Pemerintah Pusat melalui Instansi terkait dapat menambah armada kapal perang disekitar luat Natuna utara, demi memberikan rasa aman dan nyaman bagi nelayan Indonesia, terutama nelayan asli Natuna.
Kegiatan yang mengangkat tema "Wujud Bela Negara Masyarakat Natuna guna Memperkuat NKRI" itu, dihadiri langsung oleh Kabag Dukops Binda Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Kolonel Laut (E) Dr. Yanuar Adi Legowo, SH., MAP., M.Si (Han). Dalam sambutannya ia mengatakan, bahwa wujud bela negara yaitu kita harus rela berkorban demi negara, tanpa menuntut apapun dari negara itu sendiri.
"Wujud bela negara itu harus rela berkorban demi negara," tegas Yanuar.
Kata dia, meski saat ini bangsa Indonesia dalam kondisi aman, tentram dan damai, namun seluruh masyarakat, termasuk warga Natuna, musti waspada diri atas segala ancaman yang mungkin saja masuk dari bangsa asing.
Ia tidak ingin masyarakat Indonesia khususnya yang ada di Kabupaten Natuna, tersusupi oleh pihak asing yang mencoba untuk merusak atau menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kegiatan yang dibuka secara langsung oleh Bupati Natuna, melalui Kepala Bakesbangpol, Muhtar Achmad, tersebut, juga dihadiri oleh para pimpinan FKPD, Ormas, OKP, Ketua KNPI Natuna, tokoh agama, mahasiswa, nelayan dan sejumlah komunitas yang ada di Kabupaten Natuna. (***)