Ketua DPRD Sampaikan Natuna Aman dari Virus Corona
https://www.riaupublik.com/2020/02/ketua-dprd-sampaikan-natuna-aman-dari.html
NATUNA, RIAUPUBLIK.COM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Natuna mengadakan konferensi pers terkait hasil pertemuan dengan pusat dan kondisi terkini Kabupaten Natuna pasca dijadikannya Kabupaten Natuna sebagai tempat observasi WNI dari Wuhan.
Konferensi pers yang diadakan di Gedung Rapat DPRD Natuna, Kamis 06 Pebruari 2020 ini turut dihadiri Ketua DPRD Natuna Andes Putra, Wakil Ketua II DPRD Natuna Jarmin Sidik, Anggota DPRD Natuna, KNPI Natuna, MPC Pemuda Pancasila Natuna, Perwakilan Nelayan, sejumlah awak media dan para tamu undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Andes Putra memastikan bahwa WNI dari Wuhan yang sedang diobservasi ini dalam keadaan sehat dan aman.
“Walaupun begitu, tetap diantisipasi dengan memakai masker. Kalau tidak ada urusan mendesak, lebih bagus dirumah, banyak istirahat dan sering cuci tangan apabila dari luar rumah. Di hanggar tempat WNI diobservasi sudah diblok untuk didekati masyarakat. Ketika acara ILC, penyebaran virus ini melalui batuk, bersin,” kata Andes, seperti dilansir dari metrokepri.com.
Andes menjelaskan, Pemerintah Pusat menjamin status keamanan dan kesehatan masyarakat Kabupaten Natuna, salah satunya adalah dengan memberikan pelayanan kesehatan.
“Sudah ada pos-pos pelayanan untuk keluhan masyarakat, informasi yang lengkap dan pembagian masker. Kegiatan ini nanti diawasi oleh komisi I,” katanya.
Walau demikian, Andes mengatakan akan terjadi dampak terhadap kebijakan ini. Salah satunya adalah dampak yang terjadi terhadap parawisata Natuna. Ini akan menjadi satu hal yang harus diperhatikan dan dipulihkan oleh Pemerintah Pusat.
Ketua KNPI Kabupaten Natuna, Haryadi mengucapkan terimakasih kepada semua elemen masyarakat atas kekompakan dalam menyampaikan aspirasi, begitu juga DPRD Natuna yang dengan setia mendampingi dari awal hingga saat ini.
Haryadi menceritakan perjalanan ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Natuna terkait WNI dari Wuhan. Dalam waktu kurang lebih 2 hari, untuk menjumpai Presiden itu tidak lah mudah, karena sebagai seorang Presiden banyak jadwal yang harus dijalaninya.
“Memang luar biasa ketakutan kita kemaren, itu semua karena kekurangan informasi. Pemerintah Pusat sudah mengakui kalau terlambat menyampaikan informasi sehingga terjadi gejolak dan keresahan masyarakat di Natuna,” kata Haryadi.
Mengenai jaminan kesehatan di masyarakat Natuna, Haryadi mengatakan, Komisi 9 DPR RI berjanji akan mengawal Kementerian Kesehatan untuk bertanggungjawab terhadap biaya pengobatan.
“Hari ini, mari kita jaga situasi kondusif di Natuna karena pemerintah telah menjamin keamananan dan kesehatan masyarakat,” ucap Haryadi.
Sementara itu Ketua MPC PP Natuna, Fadillah mengatakan gerakan penolakan WNI dari Wuhan ini merupakan murni gerakan masyarakat bukan karena ada yang menunggangi. Ketakutan dan cemas terhadap Virus Corona ini menjadikan masyarakat bersama-sama untuk melakukan gerakan penolakan.
“Untuk mehilangkan rasa takut ini, perlu sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat,” kata Fadillah.
Diakhir konferensi pers, Andes Putra menghimbau agar rekan-rekan pers tetap memberikan informasi seluas-luasnya dan menyejukkan hati masyarakat Natuna. (***)
Konferensi pers yang diadakan di Gedung Rapat DPRD Natuna, Kamis 06 Pebruari 2020 ini turut dihadiri Ketua DPRD Natuna Andes Putra, Wakil Ketua II DPRD Natuna Jarmin Sidik, Anggota DPRD Natuna, KNPI Natuna, MPC Pemuda Pancasila Natuna, Perwakilan Nelayan, sejumlah awak media dan para tamu undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Andes Putra memastikan bahwa WNI dari Wuhan yang sedang diobservasi ini dalam keadaan sehat dan aman.
“Walaupun begitu, tetap diantisipasi dengan memakai masker. Kalau tidak ada urusan mendesak, lebih bagus dirumah, banyak istirahat dan sering cuci tangan apabila dari luar rumah. Di hanggar tempat WNI diobservasi sudah diblok untuk didekati masyarakat. Ketika acara ILC, penyebaran virus ini melalui batuk, bersin,” kata Andes, seperti dilansir dari metrokepri.com.
Andes menjelaskan, Pemerintah Pusat menjamin status keamanan dan kesehatan masyarakat Kabupaten Natuna, salah satunya adalah dengan memberikan pelayanan kesehatan.
“Sudah ada pos-pos pelayanan untuk keluhan masyarakat, informasi yang lengkap dan pembagian masker. Kegiatan ini nanti diawasi oleh komisi I,” katanya.
Walau demikian, Andes mengatakan akan terjadi dampak terhadap kebijakan ini. Salah satunya adalah dampak yang terjadi terhadap parawisata Natuna. Ini akan menjadi satu hal yang harus diperhatikan dan dipulihkan oleh Pemerintah Pusat.
Ketua KNPI Kabupaten Natuna, Haryadi mengucapkan terimakasih kepada semua elemen masyarakat atas kekompakan dalam menyampaikan aspirasi, begitu juga DPRD Natuna yang dengan setia mendampingi dari awal hingga saat ini.
Haryadi menceritakan perjalanan ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Natuna terkait WNI dari Wuhan. Dalam waktu kurang lebih 2 hari, untuk menjumpai Presiden itu tidak lah mudah, karena sebagai seorang Presiden banyak jadwal yang harus dijalaninya.
“Memang luar biasa ketakutan kita kemaren, itu semua karena kekurangan informasi. Pemerintah Pusat sudah mengakui kalau terlambat menyampaikan informasi sehingga terjadi gejolak dan keresahan masyarakat di Natuna,” kata Haryadi.
Mengenai jaminan kesehatan di masyarakat Natuna, Haryadi mengatakan, Komisi 9 DPR RI berjanji akan mengawal Kementerian Kesehatan untuk bertanggungjawab terhadap biaya pengobatan.
“Hari ini, mari kita jaga situasi kondusif di Natuna karena pemerintah telah menjamin keamananan dan kesehatan masyarakat,” ucap Haryadi.
Sementara itu Ketua MPC PP Natuna, Fadillah mengatakan gerakan penolakan WNI dari Wuhan ini merupakan murni gerakan masyarakat bukan karena ada yang menunggangi. Ketakutan dan cemas terhadap Virus Corona ini menjadikan masyarakat bersama-sama untuk melakukan gerakan penolakan.
“Untuk mehilangkan rasa takut ini, perlu sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat,” kata Fadillah.
Diakhir konferensi pers, Andes Putra menghimbau agar rekan-rekan pers tetap memberikan informasi seluas-luasnya dan menyejukkan hati masyarakat Natuna. (***)