Ketua DPRD Natuna Andes Putra Apresiasi Giat Syukuran Pelepasan WNI
https://www.riaupublik.com/2020/02/ketua-dprd-natuna-andes-putra-apresiasi.html
NATUNA, RIAUPUBLIK.COM - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Natuna, Andes Putra, menghadiri malam syukuran dan apresiasi tim pelepasan WNI dari Wuhan dengan masyarakat Natuna di Gedung Sri Srindit, Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur, pada Sabtu (15/02/2020) kemarin.
Andes Putra dalam sambutannya mengatakan misi kemanusiaan dalam menyelamatkan WNI dari Wuhan merupakan misi bersama.
Lanjutnya tanpa terasa masa observasi WNI dari Wuhan telah selesai dan di pastikan sehat setelah melalui pantauan beberapa tahapan selama Observasi serta telah dikembalikan ke keluarga masing-masing.
Meski demikian kami menyadari bahwa pada awal penetapan Kabupaten Natuna sebagai tempat karantina atau Observasi, masyarakat Natuna memang melakukan penolakan.
Namun hal ini tidak lain dikarenakan Keterlambatan informasi yang diterima oleh Pemerintah Daerah sehingga tidak ada sosialisasi sebelumnya kepada masyarakat.
“Jika kita melihat bahaya dampak dari Virus Corona tentunya merupakan hal yang wajar jika Masyarakat Natuna panik ketika tahu bahwa tempat tinggal meraka di jadikan wilayah observasi WNI dari Wuhan, apalagi sebelumnya tidak ada sosialisasi baik dari pusat maupun daerah,” terang Andes.
Lanjut Andes namun seiring berjalannya waktu dan dikuatkan dengan bukti-bukti keseriusan dari Pemerintah Pusat dengan membangun posko-posko cepat tanggap yang didirikan diberbagai tempat di Kabupaten Natuna masyarakat mulai menyadari dan mau menerima Saudara-saudara dari Wuhan.
“Setelah kita mendapatkan penjelasan dari pemerintah pusat akan kondisi real tentang kesehatan WNI dari Wuhan pelan-pelan masyarakat Natuna mulai bisa menerima dan memahami Observasi yang dilakukan,” Jelasnya.
Diakhir sambutannya Andes juga menjelaskan bahwasanya Pemda dan seluruh masyarakat Natuna tidak anti terhadap kebijakan pusat.
“Kami berharap terbangunnya koordinasi yang baik antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dan diharapkan agar Pemerintah Pusat selalu mempertimbangkan kondisi Natuna yang masih dalam kondisi serba terbatas, jika Daerah Natuna dipilih menjadi pilihan untuk memikul keputusan dan kebijakan dari Pusat kami berharap agar Daerah ini benar-benar di persiapakan fasilitas yang benar-benar mampu menyikapi suatu permasalahan bahkan pada skenario terburuk sekalipun,” pintanya.
Hadir dalam acara Menteri PMK Muhadjir Effendi, Kepala BNPB Doni Monardo, Bupati Natuna Hamid Rizal, Wakil Bupati Ngesti Yuni Suprapti, Pimpinan OPD, para Asisten, Forkopimda, Ormas, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat. (***)
Andes Putra dalam sambutannya mengatakan misi kemanusiaan dalam menyelamatkan WNI dari Wuhan merupakan misi bersama.
Lanjutnya tanpa terasa masa observasi WNI dari Wuhan telah selesai dan di pastikan sehat setelah melalui pantauan beberapa tahapan selama Observasi serta telah dikembalikan ke keluarga masing-masing.
Meski demikian kami menyadari bahwa pada awal penetapan Kabupaten Natuna sebagai tempat karantina atau Observasi, masyarakat Natuna memang melakukan penolakan.
Namun hal ini tidak lain dikarenakan Keterlambatan informasi yang diterima oleh Pemerintah Daerah sehingga tidak ada sosialisasi sebelumnya kepada masyarakat.
“Jika kita melihat bahaya dampak dari Virus Corona tentunya merupakan hal yang wajar jika Masyarakat Natuna panik ketika tahu bahwa tempat tinggal meraka di jadikan wilayah observasi WNI dari Wuhan, apalagi sebelumnya tidak ada sosialisasi baik dari pusat maupun daerah,” terang Andes.
Lanjut Andes namun seiring berjalannya waktu dan dikuatkan dengan bukti-bukti keseriusan dari Pemerintah Pusat dengan membangun posko-posko cepat tanggap yang didirikan diberbagai tempat di Kabupaten Natuna masyarakat mulai menyadari dan mau menerima Saudara-saudara dari Wuhan.
“Setelah kita mendapatkan penjelasan dari pemerintah pusat akan kondisi real tentang kesehatan WNI dari Wuhan pelan-pelan masyarakat Natuna mulai bisa menerima dan memahami Observasi yang dilakukan,” Jelasnya.
Diakhir sambutannya Andes juga menjelaskan bahwasanya Pemda dan seluruh masyarakat Natuna tidak anti terhadap kebijakan pusat.
“Kami berharap terbangunnya koordinasi yang baik antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dan diharapkan agar Pemerintah Pusat selalu mempertimbangkan kondisi Natuna yang masih dalam kondisi serba terbatas, jika Daerah Natuna dipilih menjadi pilihan untuk memikul keputusan dan kebijakan dari Pusat kami berharap agar Daerah ini benar-benar di persiapakan fasilitas yang benar-benar mampu menyikapi suatu permasalahan bahkan pada skenario terburuk sekalipun,” pintanya.
Hadir dalam acara Menteri PMK Muhadjir Effendi, Kepala BNPB Doni Monardo, Bupati Natuna Hamid Rizal, Wakil Bupati Ngesti Yuni Suprapti, Pimpinan OPD, para Asisten, Forkopimda, Ormas, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat. (***)