Proyek Jembatan Alue Ginteng 5,8 milyar Baru Setahun Dibangun Sudah Ambruk.
https://www.riaupublik.com/2019/11/proyek-jembatan-alue-ginteng-58-milyar.html
Selasa, 19 November 2019
ACEHTIMUR, RIAUPUBLIK.COM- Bangunan jembatan penghubung antara Desa Kliet dengan Desa Beurandang Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur, jembatan Alue Ginting panjang lebih kurang 15 meter merupakan jembatan strategis penghubung jalan lintas Utama Peureulak -Lokop tembus Blang Keujren Kabupaten Gayo Lues
Proyek jembatan yang duga di kerjakan oleh PT. Yang berdomisili Di langsa dengan Pagu Anggaran Rp 5,8 milyar bersumber APBA Tahun 2018. Namun baru setahun proyek jembatan tersebut di bangun sudah ambruk, abutmen nya sudah miring.
Berdasarkan investigasi tim media ke Lokasi, selasa (19/11) melihat di lokasi jembatan sudah di pasang police line oleh Polsek setempat sebagai tanda bahaya, agar pengguna kenderaan berhati-hati dalam melintas jembatan tersebut.
Hamdani (38 ) tokoh pemuda gampong berandang mengatakan kepada media ini, jembatan tersebut belum selesai di bangun menurut kami, jika memang jembatan tersebut sudah selesai, tidak mungkin seperti ini, kami meminta kepada pihak rekanan, agar jembatan tersebut di buat sesuai spek atau RAB, jangan hanya karena mengejar keuntungan yang lebih besar, hingga mereka menzhalimi masyarakat yang melintasi jalan Pereulak - Lokop, ujarnya
Lebih Lanjut, Hamdani alias Bom bom, mengatakan "kami sangat khawatir jika jembatan ini dibiarkan seperti ini, kami takut akan ada korban jiwa, karena abotmen jembatan ini sudah ambruk, yang sewaktu waktu bisa memakan korban jiwa. Sebelum ini terjadi kami meminta kepada pihak rekanan untuk menyelesaikan pekerjaan jembatan ini, jangan di biarkan seperti ini, cetusnya dengan nada kesal
"Kami menduga ini ada kong kalikong antara rekanan dan konsultan pengawas, buktinya jembatan ini baru se umur jagung jembatan nya sudah ambruk, kami meminta dan desak kepada pihak penegakan hukum untuk menindak tegas pihak Rekanan dan konsultan pengawas yang nakal," pintanya.
Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan(PPTK) Dinas PUPR Provinsi Aceh, Zainuddin saat di konfirmasi media mengatakan, proyek jembatan itu masih tahap pemeliharaan, dana proyek jembatan belum di bayar 100%, tapi pelaksanaannya sudah 100%, bahkan itu sudah di sampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Inspektorat dan Kajati. Secara keuangan tidak merugikan negara, malah kontraktor yang masih belum dibayar,"
Lanjut nya "kondisi tanah sudah pernah turun Tim Unsyiah untuk melakukan survey dan penelitian, memang harus ada penanganan khusus terkait kondisi tanah setempat, tulis Zainuddin dalam pesan whatsapp yang di terima awak media. (Kir Aceh)
ACEHTIMUR, RIAUPUBLIK.COM- Bangunan jembatan penghubung antara Desa Kliet dengan Desa Beurandang Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur, jembatan Alue Ginting panjang lebih kurang 15 meter merupakan jembatan strategis penghubung jalan lintas Utama Peureulak -Lokop tembus Blang Keujren Kabupaten Gayo Lues
Proyek jembatan yang duga di kerjakan oleh PT. Yang berdomisili Di langsa dengan Pagu Anggaran Rp 5,8 milyar bersumber APBA Tahun 2018. Namun baru setahun proyek jembatan tersebut di bangun sudah ambruk, abutmen nya sudah miring.
Berdasarkan investigasi tim media ke Lokasi, selasa (19/11) melihat di lokasi jembatan sudah di pasang police line oleh Polsek setempat sebagai tanda bahaya, agar pengguna kenderaan berhati-hati dalam melintas jembatan tersebut.
Hamdani (38 ) tokoh pemuda gampong berandang mengatakan kepada media ini, jembatan tersebut belum selesai di bangun menurut kami, jika memang jembatan tersebut sudah selesai, tidak mungkin seperti ini, kami meminta kepada pihak rekanan, agar jembatan tersebut di buat sesuai spek atau RAB, jangan hanya karena mengejar keuntungan yang lebih besar, hingga mereka menzhalimi masyarakat yang melintasi jalan Pereulak - Lokop, ujarnya
Lebih Lanjut, Hamdani alias Bom bom, mengatakan "kami sangat khawatir jika jembatan ini dibiarkan seperti ini, kami takut akan ada korban jiwa, karena abotmen jembatan ini sudah ambruk, yang sewaktu waktu bisa memakan korban jiwa. Sebelum ini terjadi kami meminta kepada pihak rekanan untuk menyelesaikan pekerjaan jembatan ini, jangan di biarkan seperti ini, cetusnya dengan nada kesal
"Kami menduga ini ada kong kalikong antara rekanan dan konsultan pengawas, buktinya jembatan ini baru se umur jagung jembatan nya sudah ambruk, kami meminta dan desak kepada pihak penegakan hukum untuk menindak tegas pihak Rekanan dan konsultan pengawas yang nakal," pintanya.
Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan(PPTK) Dinas PUPR Provinsi Aceh, Zainuddin saat di konfirmasi media mengatakan, proyek jembatan itu masih tahap pemeliharaan, dana proyek jembatan belum di bayar 100%, tapi pelaksanaannya sudah 100%, bahkan itu sudah di sampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Inspektorat dan Kajati. Secara keuangan tidak merugikan negara, malah kontraktor yang masih belum dibayar,"
Lanjut nya "kondisi tanah sudah pernah turun Tim Unsyiah untuk melakukan survey dan penelitian, memang harus ada penanganan khusus terkait kondisi tanah setempat, tulis Zainuddin dalam pesan whatsapp yang di terima awak media. (Kir Aceh)