Dyah Erti: Berantas TBC Perlu Upaya Bersama
https://www.riaupublik.com/2019/11/dyah-erti-berantas-tbc-perlu-upaya.html
Selasa, 26 November 2019
BANDAACEH, RIAUPUBLIK.COM-- Ketua Perkumpulan Pemberantas Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Aceh, Dyah Erti Idawati, mengatakan Tuberkulosis (TB) menjadi penyakit yang berbahaya dan membunuh. Namun pemberantasan penyakit menular tersebut dapat dilakukan dengan keterlibatan berbagai pihak.
"Insya Allah bila semua bergerak, maka TB akan tereleminasi pada 2030," ujar Dyah Erti saat mengisi materi pada Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Nasional Program Penanggulangan Tuberkulosis Tahun 2019, di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Selasa (26/11) pagi.
Selama memimpin PPTI, kata Dyah, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya pengurangan dan pencegahan TB. Salah satu caranya, melakukan penyuluhan terkait penanggulangan dan pemberantasan TB.
Penyuluhan itu dilakukan PPTI ke sejumlah sekolah dan pesantren. Hal itu dilakukan karena siswa sekolah perlu tahu gejala-gejala TB dan penanganannya. Selain itu, siswa juga dapat dijadikan wadah sosialisasi penanganan penyakit tersebut di dalam keluarganya masing-masing.
Selain sekolah, Dyah juga menganggap pesantren merupakan tempat yang penting untuk mensosialisasikan penanganan TB. Hal itu dikarenakan kehidupan santri secara bersamaan menjadi perhatian khusus, sebab potensi terjadinya TB lebih besar.
"Kita ingin meningkatkan kualitas hidup manusia, khususnya penderita TB paru. Sehingga mampu meningkatkan produktifitas dan menunjang pembangunan di Aceh," kata Dyah.
Selain itu, ujar Dyah, selama memimpin Tim Penggerak PKK Aceh, dirinya juga fokus terhadap penanganan stunting. Menurutnya, antara stunting dan TB memiliki keterkaitan.
"Anak yang terkena stunting sangat mudah terpapar penyakit menular seperti TB, oleh karena itu upaya pencegahan stunting juga merupakan bagian dari eleminasi TB, kita ingin generasi ke depan menjadi generasi unggul dan sehat," ujar Dyah.
Senada dengan Dyah, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan Indonesia, Anung Sugihantono, juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan upaya penanggulangan dan pencegahan TB dalam masyarakat. Ia mengatakan, program eliminasi TB tersebut sejalan dengan visi presiden dalam mewujudkan SDM unggul di masa datang.
Anung mengatakan, penyebab penyakit TB sangat berhubungan dengan gaya hidup dan lingkungan. Menurutnya, kuman penyebab terjadinya TB dapat muncul karena kondisi lingkungan yang tidak bersih.(MJ)
BANDAACEH, RIAUPUBLIK.COM-- Ketua Perkumpulan Pemberantas Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Aceh, Dyah Erti Idawati, mengatakan Tuberkulosis (TB) menjadi penyakit yang berbahaya dan membunuh. Namun pemberantasan penyakit menular tersebut dapat dilakukan dengan keterlibatan berbagai pihak.
"Insya Allah bila semua bergerak, maka TB akan tereleminasi pada 2030," ujar Dyah Erti saat mengisi materi pada Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Nasional Program Penanggulangan Tuberkulosis Tahun 2019, di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Selasa (26/11) pagi.
Selama memimpin PPTI, kata Dyah, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya pengurangan dan pencegahan TB. Salah satu caranya, melakukan penyuluhan terkait penanggulangan dan pemberantasan TB.
Penyuluhan itu dilakukan PPTI ke sejumlah sekolah dan pesantren. Hal itu dilakukan karena siswa sekolah perlu tahu gejala-gejala TB dan penanganannya. Selain itu, siswa juga dapat dijadikan wadah sosialisasi penanganan penyakit tersebut di dalam keluarganya masing-masing.
Selain sekolah, Dyah juga menganggap pesantren merupakan tempat yang penting untuk mensosialisasikan penanganan TB. Hal itu dikarenakan kehidupan santri secara bersamaan menjadi perhatian khusus, sebab potensi terjadinya TB lebih besar.
"Kita ingin meningkatkan kualitas hidup manusia, khususnya penderita TB paru. Sehingga mampu meningkatkan produktifitas dan menunjang pembangunan di Aceh," kata Dyah.
Selain itu, ujar Dyah, selama memimpin Tim Penggerak PKK Aceh, dirinya juga fokus terhadap penanganan stunting. Menurutnya, antara stunting dan TB memiliki keterkaitan.
"Anak yang terkena stunting sangat mudah terpapar penyakit menular seperti TB, oleh karena itu upaya pencegahan stunting juga merupakan bagian dari eleminasi TB, kita ingin generasi ke depan menjadi generasi unggul dan sehat," ujar Dyah.
Senada dengan Dyah, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan Indonesia, Anung Sugihantono, juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan upaya penanggulangan dan pencegahan TB dalam masyarakat. Ia mengatakan, program eliminasi TB tersebut sejalan dengan visi presiden dalam mewujudkan SDM unggul di masa datang.
Anung mengatakan, penyebab penyakit TB sangat berhubungan dengan gaya hidup dan lingkungan. Menurutnya, kuman penyebab terjadinya TB dapat muncul karena kondisi lingkungan yang tidak bersih.(MJ)