Atasi Banjir, Janji Indra Pohmi Meleset, Warga Sentosa: Tukar Kadis Itu
https://www.riaupublik.com/2019/06/atasi-banjir-janji-indra-pohmi-meleset.html
Rabu, 12 Juni 2019
RIAUPUBLIK.COM, PEKANBARU-- Hujan Hampir 7 Jam Tak berhenti mengguyur Kota Pekanbaru mengakibatkan Ruas Jalan Protokol Tergenang Air Hujan, bahkan bukan jalan Protokol saja yang di guyur hujan deras dari jam 08 malam hingga Pagi Dini hari, warga Perumahan sentosa Jalan Soekarno Hatta kelurahan Sidomulyo Barat kec Tampan harus keluar rumah menyelamatkan barang-barang dari air hujan meluap masuk kedalam rumah, Dari pantauan Rpc Malam Selasa 11/6 Rumah pak RW tergenang air hingga keluarga pak rw sibuk menyelamatkan barang pecah belah, hingga pagi dini hari warga Perumahan Sentosa tak tidur menguras air luapan hujan, bukan hanya di Perumahan Sentosa perumahan Alifa Tahap 1 di hajar luapan air hujan.
Warga minta kadis PUPR di tukar Dikarenakan janji nya meleset,"Kami minta Firdaus Selaku Walikota Pekanbaru Jangan asal tunjuk bawahan menduduku kursi yang tak mampu mengatasi Solusi Banjir, carilah yang mengerti mengatasi banjir ini, kami sudah lelah setiap hujan turun dengan kapasitas lebat, air hujan meluap kerumah kami, jadi kami minta tukar saja kadis PUPR yang obral janji itu."Pinta warga Sentosa.
Kadis PUPR Pekanbaru Pernah bejanji akan mengatasi banjir di kota pekanbaru pernyatan kadis di lansir dari media resmi pemko pekanbaru di kelolah Diskominfo Pekanbaru.co.id
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru berjanji akan fokus terhadap penanganan banjir, diantaranya menyambung drainase yang terputus.
Demikian disampaikan Kepala PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution ketika di wawancara terkait pembangunan turap selama kurun waktu 2018.
"Pembangunan turap ada, tapi tidak banyak. Kita lebih fokus ke kerjaan rutin bagaimana cara menanggulangi banjir di 2019. Jadi mungkin nanti kita akan perbaiki drainase-drainase. Sekarang antara drainase dan drainase itu putus ya. Tidak tersambung dengan baik. Jadi kita akan koneksikan di 2019. Drainase yang tidak terpelihara, kita pelihara dengan baik," ungkap Indra Pomi di Kantor Wali Kota Pekanbaru, Rabu (26/12).
Mengenai anggaran yang dihabiskan untuk pembangunan turap sejauh ini, Indra Pomi tidak mengetahui pasti besarannya.
"Tidak banyak. Hanya beberapa miliar saja. Tapi secara keseluruhan untuk SDA (Sumber Daya Air) itu sekitar Rp 20 miliar la. Itu kan masuk di dalam kelompok sumber daya air (pembangunan turap), jadi tidak turap sendiri. Itu termasuk operasional, alat berat, termasuk tenaga harian lepas didalamnya. Tapi untuk pembangunan turap itu sendiri tidak banyak saya kira," ujarnya.
Sementara untuk standar pembangunan turap, dikatakan Indra Pomi, tergantung kondisi lapangan. "Itu tergantung situasi dilapangan, kita lihat bebannya, ada aturannya. Kalau misalnya beban menahan sungai, berbeda dengan turap untuk drainase dan lain-lain. Itu ada perencanaannya (turap sungai). Dilihat dulu berapa ketebalannya, berapa tingginya, materialnya apa, tergantung lokasinya. Jadi tidak bisa dijustifikasi satu lokasi sama dengan yang lain," jelasnya, sembari menyebut sebagian besar proyek di PUPR dilelang.
"Kalau uangnya diatas Rp 200 juta kita lelang. Kalau di bawah Rp 200 juta kita PL kan. Kalau Binamarga itu lelang," tutup Indra Pomi yang juga menjabat Plt Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru. (Kominfo4/RD3)***
RIAUPUBLIK.COM, PEKANBARU-- Hujan Hampir 7 Jam Tak berhenti mengguyur Kota Pekanbaru mengakibatkan Ruas Jalan Protokol Tergenang Air Hujan, bahkan bukan jalan Protokol saja yang di guyur hujan deras dari jam 08 malam hingga Pagi Dini hari, warga Perumahan sentosa Jalan Soekarno Hatta kelurahan Sidomulyo Barat kec Tampan harus keluar rumah menyelamatkan barang-barang dari air hujan meluap masuk kedalam rumah, Dari pantauan Rpc Malam Selasa 11/6 Rumah pak RW tergenang air hingga keluarga pak rw sibuk menyelamatkan barang pecah belah, hingga pagi dini hari warga Perumahan Sentosa tak tidur menguras air luapan hujan, bukan hanya di Perumahan Sentosa perumahan Alifa Tahap 1 di hajar luapan air hujan.
Warga minta kadis PUPR di tukar Dikarenakan janji nya meleset,"Kami minta Firdaus Selaku Walikota Pekanbaru Jangan asal tunjuk bawahan menduduku kursi yang tak mampu mengatasi Solusi Banjir, carilah yang mengerti mengatasi banjir ini, kami sudah lelah setiap hujan turun dengan kapasitas lebat, air hujan meluap kerumah kami, jadi kami minta tukar saja kadis PUPR yang obral janji itu."Pinta warga Sentosa.
Kadis PUPR Pekanbaru Pernah bejanji akan mengatasi banjir di kota pekanbaru pernyatan kadis di lansir dari media resmi pemko pekanbaru di kelolah Diskominfo Pekanbaru.co.id
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru berjanji akan fokus terhadap penanganan banjir, diantaranya menyambung drainase yang terputus.
Demikian disampaikan Kepala PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution ketika di wawancara terkait pembangunan turap selama kurun waktu 2018.
"Pembangunan turap ada, tapi tidak banyak. Kita lebih fokus ke kerjaan rutin bagaimana cara menanggulangi banjir di 2019. Jadi mungkin nanti kita akan perbaiki drainase-drainase. Sekarang antara drainase dan drainase itu putus ya. Tidak tersambung dengan baik. Jadi kita akan koneksikan di 2019. Drainase yang tidak terpelihara, kita pelihara dengan baik," ungkap Indra Pomi di Kantor Wali Kota Pekanbaru, Rabu (26/12).
Mengenai anggaran yang dihabiskan untuk pembangunan turap sejauh ini, Indra Pomi tidak mengetahui pasti besarannya.
"Tidak banyak. Hanya beberapa miliar saja. Tapi secara keseluruhan untuk SDA (Sumber Daya Air) itu sekitar Rp 20 miliar la. Itu kan masuk di dalam kelompok sumber daya air (pembangunan turap), jadi tidak turap sendiri. Itu termasuk operasional, alat berat, termasuk tenaga harian lepas didalamnya. Tapi untuk pembangunan turap itu sendiri tidak banyak saya kira," ujarnya.
Sementara untuk standar pembangunan turap, dikatakan Indra Pomi, tergantung kondisi lapangan. "Itu tergantung situasi dilapangan, kita lihat bebannya, ada aturannya. Kalau misalnya beban menahan sungai, berbeda dengan turap untuk drainase dan lain-lain. Itu ada perencanaannya (turap sungai). Dilihat dulu berapa ketebalannya, berapa tingginya, materialnya apa, tergantung lokasinya. Jadi tidak bisa dijustifikasi satu lokasi sama dengan yang lain," jelasnya, sembari menyebut sebagian besar proyek di PUPR dilelang.
"Kalau uangnya diatas Rp 200 juta kita lelang. Kalau di bawah Rp 200 juta kita PL kan. Kalau Binamarga itu lelang," tutup Indra Pomi yang juga menjabat Plt Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru. (Kominfo4/RD3)***