SATGAS PAMTAS YONIF PR 328/DGH DUKUNG PENCEGAHAN PENYEBARAN PENYAKIT POLIO DI WILAYAH PERBATASAN
https://www.riaupublik.com/2019/03/satgas-pamtas-yonif-pr-328dgh-dukung.html
Sabtu, 23 Maret 2019
JAYAPURA, RIAUPUBLIK.COM-- Organisasi Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO) telah menyatakan bahwa Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang terbebas dari penyakit Polio pada tahun 2014 dalam Conference Hall World Health Organization di New Delhi India.
Sementara Negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia yaitu Papua New Guinea (PNG) masih terjangkit virus polio, menurut data dari Dinas Karantina Kesehatan PLBN Skouw menyebut sudah ada 28 anak-anak dari PNG yang terjangkit virus polio.
Untuk menjaga dan mencegah masuknya penyakit Polio ke wilayah Indonesia, Kepala kantor Kesehatan Pos (PLBN) Bapak Harold Pical., SKM., M. Kes mengadakan kesepakatan kerja untuk mencegah masuknya kasus Polio dari Negara PNG ke wilayah Indonesia khususnya melalui pintu perlintasan PLBN Skouw.
“Negara kita telah bebas dari kasus penyakit Polio 5 tahun yang lalu, dan kami mengharapkan semua unsur yang berada di wilayah perbatasan untuk bersama-sama dalam menjaga dan mencegah masuknya penyakit polio dari negara tetangga,” Ujar Bapak Harold.
Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif PR 328/DGH berperan dalam mendukung pencegahan kasus penyakit polio. Hal ini dikarenakan dari wilayah Operasi Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH merupakan pintu masuk Negara PNG ke Indonesia.
“Kami juga mengharapkan bantuan dari Satgas yang menjaga wilayah perbatasan dengan tidak memastikan anak dibawah umur 15 tahun dengan keluhan lumpuh layu masuk wilayah Indonesia, memastikan juga bahwa anak-anak yang datang dari Negara PNG telah mendapatkan immunisasi polio, mengarahkan anak-anak yang belum mendapatkan polio ke karantina kesehatan PLBN dan terakhir mengarahkan setiap pelintas batas yang sakit ke karantina kesehatan PLBN. Kami juga harapkan dukungan keamanan di wilayah perbatasan dalam kegiatan sub pin polio kedepannya,” Tambah Bapak Harold.
Kegiatan ini dihadiri oleh Administrator PLBN Skouw Yan Z Numberi, Konsulat RI untuk Vanimo Abraham Lebelauw, Dokter Satgas Yonif PR 328/DGH dr. Rizky, Kepala Puskesmas Skouw, Kepala Puskesmas Koya Barat, dan perwakilan Dinkes Keerom. ***
JAYAPURA, RIAUPUBLIK.COM-- Organisasi Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO) telah menyatakan bahwa Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang terbebas dari penyakit Polio pada tahun 2014 dalam Conference Hall World Health Organization di New Delhi India.
Sementara Negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia yaitu Papua New Guinea (PNG) masih terjangkit virus polio, menurut data dari Dinas Karantina Kesehatan PLBN Skouw menyebut sudah ada 28 anak-anak dari PNG yang terjangkit virus polio.
Untuk menjaga dan mencegah masuknya penyakit Polio ke wilayah Indonesia, Kepala kantor Kesehatan Pos (PLBN) Bapak Harold Pical., SKM., M. Kes mengadakan kesepakatan kerja untuk mencegah masuknya kasus Polio dari Negara PNG ke wilayah Indonesia khususnya melalui pintu perlintasan PLBN Skouw.
“Negara kita telah bebas dari kasus penyakit Polio 5 tahun yang lalu, dan kami mengharapkan semua unsur yang berada di wilayah perbatasan untuk bersama-sama dalam menjaga dan mencegah masuknya penyakit polio dari negara tetangga,” Ujar Bapak Harold.
Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif PR 328/DGH berperan dalam mendukung pencegahan kasus penyakit polio. Hal ini dikarenakan dari wilayah Operasi Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH merupakan pintu masuk Negara PNG ke Indonesia.
“Kami juga mengharapkan bantuan dari Satgas yang menjaga wilayah perbatasan dengan tidak memastikan anak dibawah umur 15 tahun dengan keluhan lumpuh layu masuk wilayah Indonesia, memastikan juga bahwa anak-anak yang datang dari Negara PNG telah mendapatkan immunisasi polio, mengarahkan anak-anak yang belum mendapatkan polio ke karantina kesehatan PLBN dan terakhir mengarahkan setiap pelintas batas yang sakit ke karantina kesehatan PLBN. Kami juga harapkan dukungan keamanan di wilayah perbatasan dalam kegiatan sub pin polio kedepannya,” Tambah Bapak Harold.
Kegiatan ini dihadiri oleh Administrator PLBN Skouw Yan Z Numberi, Konsulat RI untuk Vanimo Abraham Lebelauw, Dokter Satgas Yonif PR 328/DGH dr. Rizky, Kepala Puskesmas Skouw, Kepala Puskesmas Koya Barat, dan perwakilan Dinkes Keerom. ***