Warga Air Mali bersama Babinsa Bersihkan Jalan Menuju Gunung Payung
https://www.riaupublik.com/2019/01/warga-air-mali-bersama-babinsa.html
Minggu, 20 Januari 2019
NATUNA, RIAUPUBLIK.COM - Masyarakat di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), khususnya yang berprofesi sebagai petani cengkeh maupun warga yang menawarkan jasa untuk memanen cengkeh, saat ini tengah sibuk untuk menyambut datangnya musim panen cengkeh, seperti saat ini.
Pemilik kebun maupun penjaja tenaga untuk memanen putik cengkeh, tampak hilir mudik setiap hari menaiki gunung, tempat dimana pohon cengkeh ditanam.
Aktivitas rutin tahunan warga ini, salah satunya terjadi di Desa Air Mali, Kecamatan Bunguran Utara (Kelarik). Warga baik lelaki maupun perempuan, dari kaula muda hingga orang tua di Desa tersebut, tampak setiap hari sibuk naik turun gunung, melewati jalan setapak, yang menjadi jalur utama mereka menuju ke kebun cengkeh.
Meski menjadi jalan satu-satunya dan ramai dilewati oleh warga, namun jalan tersebut tampak memprihatinkan dan menyusahkan para pejalan kaki. Karena kondisinya sangat terjal, akibat adanya batu dan kondisi tanah yang tidak rata.
Oleh sebab itu, warga setempat dibantu oleh Babinsa Kelarik, Kopda Ruwiyadi, melaksanakan gotong royong (Goro), untuk memperbaiki jalan setapak menuju ke kebun cengkeh milik warga. Minggu (20/01/2019) pagi.
Jalan setapak yang diperbaiki ini, merupakan jalan satu-satunya bagi warga, untuk menuju ke Gunung Payung, Desa Air Mali. Gunung Payung merupakan lokasi bagi warga setempat untuk menanam pohon cengkeh.
"Jalan setapak arah ke Gunung Payung yang dibersihkan merupakan satu-satunya jalan penghubung dari rumah penduduk ke areal perkebunan cengkeh milik warga," terang Kopda Ruwiyadi, melalui rilis persnya.
Dalam melaksanakan goro ini, Kopda Ruwiyadi dibantu oleh Kepala Dusun (Kadus), para ketua RT dan RW, masyarakat, serta para petani cengkeh yang punya kebun disekitar Gunung Payung.
"Kami melakukan pembersihan di sisi kanan kiri jalan, seraya menyingkirkan batu dan kayu yang menghadang," jelas Kopda Ruwiyadi.
Menurut keterangannya, kegiatan goro ini diikuti oleh sekitar 35 orang.
"Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan tertib dan aman," pungkasnya. (Win)
NATUNA, RIAUPUBLIK.COM - Masyarakat di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), khususnya yang berprofesi sebagai petani cengkeh maupun warga yang menawarkan jasa untuk memanen cengkeh, saat ini tengah sibuk untuk menyambut datangnya musim panen cengkeh, seperti saat ini.
Pemilik kebun maupun penjaja tenaga untuk memanen putik cengkeh, tampak hilir mudik setiap hari menaiki gunung, tempat dimana pohon cengkeh ditanam.
Aktivitas rutin tahunan warga ini, salah satunya terjadi di Desa Air Mali, Kecamatan Bunguran Utara (Kelarik). Warga baik lelaki maupun perempuan, dari kaula muda hingga orang tua di Desa tersebut, tampak setiap hari sibuk naik turun gunung, melewati jalan setapak, yang menjadi jalur utama mereka menuju ke kebun cengkeh.
Meski menjadi jalan satu-satunya dan ramai dilewati oleh warga, namun jalan tersebut tampak memprihatinkan dan menyusahkan para pejalan kaki. Karena kondisinya sangat terjal, akibat adanya batu dan kondisi tanah yang tidak rata.
Oleh sebab itu, warga setempat dibantu oleh Babinsa Kelarik, Kopda Ruwiyadi, melaksanakan gotong royong (Goro), untuk memperbaiki jalan setapak menuju ke kebun cengkeh milik warga. Minggu (20/01/2019) pagi.
Jalan setapak yang diperbaiki ini, merupakan jalan satu-satunya bagi warga, untuk menuju ke Gunung Payung, Desa Air Mali. Gunung Payung merupakan lokasi bagi warga setempat untuk menanam pohon cengkeh.
"Jalan setapak arah ke Gunung Payung yang dibersihkan merupakan satu-satunya jalan penghubung dari rumah penduduk ke areal perkebunan cengkeh milik warga," terang Kopda Ruwiyadi, melalui rilis persnya.
Dalam melaksanakan goro ini, Kopda Ruwiyadi dibantu oleh Kepala Dusun (Kadus), para ketua RT dan RW, masyarakat, serta para petani cengkeh yang punya kebun disekitar Gunung Payung.
"Kami melakukan pembersihan di sisi kanan kiri jalan, seraya menyingkirkan batu dan kayu yang menghadang," jelas Kopda Ruwiyadi.
Menurut keterangannya, kegiatan goro ini diikuti oleh sekitar 35 orang.
"Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan tertib dan aman," pungkasnya. (Win)