Kriminalisasi Wartawan, Orasi Solidaritas PERS Riau: Periksa Penyidik Ditkrimsus Polda Riau Diduga Main Mata Amril Mukminin
https://www.riaupublik.com/2018/09/kriminalisasi-wartawan-orasi.html
Senin, 10 September 2018
PEKANBARU, RIAUPUBLIK.COM-- Ratusan Solidaritas Pers Riau Tergabung Dari Wartawan Geruduk Mapolda Riau, Aksi 109 SPR di picuh atas kriminalisasi Wartawan Harian Berantas yang memberitakan Bupati Bengkalis Amril Mukminin Diduga Korupsi Dana Bansos Bengkalis Sewaktu Dia Menjabat Anggota DPRD Kab Bengkalis (Riau) Karena risih diberitakan terus menerus Bupati bengkalis melaporkan Wartawan Berantaskriminal ke Polda Riau, dan akhirnya Wartawan Toro di kenakan pasal Undang Undang IT hingga menjalani Persidangan Di Pengadilan Negri Pekanbaru, dampak dari kriminalisasi Wartawan Terbentuk Solidaritas PERS Riau jiwa korsa wartawan terbentuk.
Disaat melakukan orasinya didepan pintu gerbang polda riau, peserta aksi solidaritas pers menyampaikan tuntutanya ke polda riau antara lain agar kapolda riau segera periksa penyidik dirkrimsus yang telah diduga kuat melakukan kriminalisasi pers terhadap Toro Laia wartawan dan pemilik harianberantas yang diketahui dilaporkan oleh bupati bengkalis, Amril Mukminin dengan tuduhan pencemaran nama baik, sebagaimana dituangkan dalam Undang-undang ITE.
"Kami mohon kepada kapolda riau yang baru, bapak Irjen.pol Widodo supaya bersedia berdialog dengan insan solidaritas pers di tempat ini untuk mendengar aspirasi kami dan merespon kejanggalan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik ditreskrimsus polda riau terhadap wartawan."seru orator aksi, Feri.S.
Sayang nya kapolda Riau Irjen Pol Widodo yang baru naik pangkat Bintang Dua tidak merespon permintaan Ratusan Wartawan tergabung dalam Solidaritas Pers Riau
Kembali Feri lantangkan Pengeras Suara mengara Mapolda Riau,"Segera periksa oknum penyidik yang kami duga kuat telah sekongkol dengan Amril mukminin selaku bupati di Bengkalis yang terindikasi berdasarkan berbagai bukti terlibat korupsi dana bansos bengkalis tahun 2012 senilai 272 miliar, dan kami minta kapolda riau yang baru segera panggil penyidik dan bongkar persekongkolan ini dengan terang benderang,"teriak Feri. ***
PEKANBARU, RIAUPUBLIK.COM-- Ratusan Solidaritas Pers Riau Tergabung Dari Wartawan Geruduk Mapolda Riau, Aksi 109 SPR di picuh atas kriminalisasi Wartawan Harian Berantas yang memberitakan Bupati Bengkalis Amril Mukminin Diduga Korupsi Dana Bansos Bengkalis Sewaktu Dia Menjabat Anggota DPRD Kab Bengkalis (Riau) Karena risih diberitakan terus menerus Bupati bengkalis melaporkan Wartawan Berantaskriminal ke Polda Riau, dan akhirnya Wartawan Toro di kenakan pasal Undang Undang IT hingga menjalani Persidangan Di Pengadilan Negri Pekanbaru, dampak dari kriminalisasi Wartawan Terbentuk Solidaritas PERS Riau jiwa korsa wartawan terbentuk.
Disaat melakukan orasinya didepan pintu gerbang polda riau, peserta aksi solidaritas pers menyampaikan tuntutanya ke polda riau antara lain agar kapolda riau segera periksa penyidik dirkrimsus yang telah diduga kuat melakukan kriminalisasi pers terhadap Toro Laia wartawan dan pemilik harianberantas yang diketahui dilaporkan oleh bupati bengkalis, Amril Mukminin dengan tuduhan pencemaran nama baik, sebagaimana dituangkan dalam Undang-undang ITE.
"Kami mohon kepada kapolda riau yang baru, bapak Irjen.pol Widodo supaya bersedia berdialog dengan insan solidaritas pers di tempat ini untuk mendengar aspirasi kami dan merespon kejanggalan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik ditreskrimsus polda riau terhadap wartawan."seru orator aksi, Feri.S.
Sayang nya kapolda Riau Irjen Pol Widodo yang baru naik pangkat Bintang Dua tidak merespon permintaan Ratusan Wartawan tergabung dalam Solidaritas Pers Riau
Kembali Feri lantangkan Pengeras Suara mengara Mapolda Riau,"Segera periksa oknum penyidik yang kami duga kuat telah sekongkol dengan Amril mukminin selaku bupati di Bengkalis yang terindikasi berdasarkan berbagai bukti terlibat korupsi dana bansos bengkalis tahun 2012 senilai 272 miliar, dan kami minta kapolda riau yang baru segera panggil penyidik dan bongkar persekongkolan ini dengan terang benderang,"teriak Feri. ***