Nelayan Rohil Datangi Kantor SDKP Bagansiapiapi, Ancam Akan Aksi Demo,
https://www.riaupublik.com/2018/08/nelayan-rohil-datangi-kantor-sdkp.html
Selasa 21 Agustus 2018
RIAUPUBLIK.COM, BAGANSIAPIAPI-- Puluhan nelayan Kecamatan Bangko mendatangi kantor Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (P-SDKP) Bagansiapiapi dan Polairud Polres Rohil terkait adanya intimidasi terhadap nelayan Rohil, yang lakukan oleh para nelayan Tanjung Balai.
Adapun kedatangan puluhan nelayan tersebut inggin menyampaikan kepada Polairud Rohil tentang adanya intimidasi para nelayan rohil, yang di lakukan para nelayan Tanjung Balai tersebut. Usai ke Polairud puluhan nelayan tersebut langsung menuju Pengawas SDKP Bagansiapiapi.
Kronologis, pada tanggal 16 agustus 2018 kemaren ada kapal dari tanjung balai yang mengunakan kapal Tank dengan muatan 30 ton keatas yang merambas (tengerang-red kerang bulu) milik nelayan Rohil.
"Kini nelayan Rohil sudah resah, ulah para nelayan Tanjung Balai tersebut. Di tambah lagi, adanya intimidasi dari nelayan dari tangjung balai, dengan menunjukan lengan tangan kepada para nelayan rohil. Kalian mau ini, dengan menunjukkan genggaman tangan ke arah nelayan Rohil," Ucap Wakil Sekretaris HNSI Rohil, Hermanto saat meniru bahasa para nelayan, Selasa (21/8/2018).
Kata Hermanto, bahwa ketentuan bebas melaut di mana pun itu, tidak berlaku bagi kapal kapal besar. Khususnya kapal di atas 10 GT, batas maksimal perairan mencapai 12 Mil dari garis pantai," ucapnya.
"Bahkan kapal yg digunakan nelayan tanjung balai ini memiliki 50 muatan kapal Tank ya. Penangkapan tengerang (kerang bulu-red), kalau masalah ini tidak di respon baik itu SDKP, Perikanan dan Polairud maka puluhan nelayan yang ada di Rohil ini akan menjumpai DPRD setempat" ungkap Wakil Sekretaris HNSI ini.
Lanjut Hermanto, seandainya masalah ini tidak di gubris, maka puluhan nelayan akan melakukan aksi demo besar-besaran di depan Dinas Perikanan.
Sementara itu, Staf SDKP Bagansiapiapi Zulkadrihani di dampingi Oko Sarles mengatakan saat ini kita masih kekurangan personil. Personil kita saat masih lima orang. Bahkan kapal pengawas perikanan untuk DSKP sendiri belum ada.
Ya, bagaimana kita inggin mengawasi perairan, sedangkan kapal pengawas aja kita belum ada," sebutnya.
Satwas aja masih baru. Baru satu tahun armada, dulu pos Bagansiapiapi, sekarang sudah berdiri sendiri satwas. Saya laporan kepada pimpinan ke Balawan.
Kita hanya koordinator, kalau ada laporan kita hanya membuat laporan, baru kita minta arahan pada kepala Balawan. Saat ini kita terima aduan para nelayan ini, kita cari keterangan seperti apa.
Kasat Polair Polres Rohil, Iptu Sapto Hardoyo mengatakan kita terima aduan para nelayan, terkait adanya para nelayan Tanjung Balai telah intimidasi kepada nelayan Rohil yang inggin melaut.
Yang menjadi persoalan, saat ini Polairud masih minim sarana prasarana seperti kapal. Lihat aja, sarana kapal kita belum memadai.
"Kita turun kelaut pun hanya sampai kepinggir, tidak bisa kita bergerak lebih jauh di karena kapal kita tidak bisa menjangkaunya, di tambah lagi saat ini cuaca kita tidak menentu. Yang jelas pihak Polairud tetap akan menindak lanjuti aduan para nelayan tersebut,"ujarnya....
RIAUPUBLIK.COM, BAGANSIAPIAPI-- Puluhan nelayan Kecamatan Bangko mendatangi kantor Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (P-SDKP) Bagansiapiapi dan Polairud Polres Rohil terkait adanya intimidasi terhadap nelayan Rohil, yang lakukan oleh para nelayan Tanjung Balai.
Adapun kedatangan puluhan nelayan tersebut inggin menyampaikan kepada Polairud Rohil tentang adanya intimidasi para nelayan rohil, yang di lakukan para nelayan Tanjung Balai tersebut. Usai ke Polairud puluhan nelayan tersebut langsung menuju Pengawas SDKP Bagansiapiapi.
Kronologis, pada tanggal 16 agustus 2018 kemaren ada kapal dari tanjung balai yang mengunakan kapal Tank dengan muatan 30 ton keatas yang merambas (tengerang-red kerang bulu) milik nelayan Rohil.
"Kini nelayan Rohil sudah resah, ulah para nelayan Tanjung Balai tersebut. Di tambah lagi, adanya intimidasi dari nelayan dari tangjung balai, dengan menunjukan lengan tangan kepada para nelayan rohil. Kalian mau ini, dengan menunjukkan genggaman tangan ke arah nelayan Rohil," Ucap Wakil Sekretaris HNSI Rohil, Hermanto saat meniru bahasa para nelayan, Selasa (21/8/2018).
Kata Hermanto, bahwa ketentuan bebas melaut di mana pun itu, tidak berlaku bagi kapal kapal besar. Khususnya kapal di atas 10 GT, batas maksimal perairan mencapai 12 Mil dari garis pantai," ucapnya.
"Bahkan kapal yg digunakan nelayan tanjung balai ini memiliki 50 muatan kapal Tank ya. Penangkapan tengerang (kerang bulu-red), kalau masalah ini tidak di respon baik itu SDKP, Perikanan dan Polairud maka puluhan nelayan yang ada di Rohil ini akan menjumpai DPRD setempat" ungkap Wakil Sekretaris HNSI ini.
Lanjut Hermanto, seandainya masalah ini tidak di gubris, maka puluhan nelayan akan melakukan aksi demo besar-besaran di depan Dinas Perikanan.
Sementara itu, Staf SDKP Bagansiapiapi Zulkadrihani di dampingi Oko Sarles mengatakan saat ini kita masih kekurangan personil. Personil kita saat masih lima orang. Bahkan kapal pengawas perikanan untuk DSKP sendiri belum ada.
Ya, bagaimana kita inggin mengawasi perairan, sedangkan kapal pengawas aja kita belum ada," sebutnya.
Satwas aja masih baru. Baru satu tahun armada, dulu pos Bagansiapiapi, sekarang sudah berdiri sendiri satwas. Saya laporan kepada pimpinan ke Balawan.
Kita hanya koordinator, kalau ada laporan kita hanya membuat laporan, baru kita minta arahan pada kepala Balawan. Saat ini kita terima aduan para nelayan ini, kita cari keterangan seperti apa.
Kasat Polair Polres Rohil, Iptu Sapto Hardoyo mengatakan kita terima aduan para nelayan, terkait adanya para nelayan Tanjung Balai telah intimidasi kepada nelayan Rohil yang inggin melaut.
Yang menjadi persoalan, saat ini Polairud masih minim sarana prasarana seperti kapal. Lihat aja, sarana kapal kita belum memadai.
"Kita turun kelaut pun hanya sampai kepinggir, tidak bisa kita bergerak lebih jauh di karena kapal kita tidak bisa menjangkaunya, di tambah lagi saat ini cuaca kita tidak menentu. Yang jelas pihak Polairud tetap akan menindak lanjuti aduan para nelayan tersebut,"ujarnya....