Menko Luhut : Indonesia Berharap Out Put IMF-WB Signifikan Bagi Ekonomi Dunia
https://www.riaupublik.com/2018/06/menko-luhut-indonesia-berharap-out-put.html
Senin, 04 Juni 2018
Jakarta, Riaupublik.Com-- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan dalam konferensi pers setelah memimpin Rapat Koordinasi Panitia Nasional Penyelenggara _Annual Meeting International Monetary Fund-World Bank_ (IMF-WB) 2018 di Kementerian Keuangan, Senin (4/06) mengatakan, "Pencapaian progress berkisar 77 persen sudah berjalan, sampai saat ini tidak ada hambatan yang begitu berarti, semua bidang-bidang terkait berjalan dengan baik,” ujar Menko Luhut sebagai ketua panitia nasional AM IMF-WB 2018.
Menko Luhut menjelaskan _Meeting Team Secretariat_ (MTS) IMF-WB melakukan pemeriksaan terkait dengan pelaksanaan IMF-WB 2018 yang berlangsung di Bali pada tanggal 8-14 Oktober 2018 pada kurun bulan juli hingga agustus. Persiapan yang sudah didiskusikan seperti keamanan, visa, beacukai, kesehatan, digital ekonomi, sampai dengan perihal pariwisata.
“Ada dua perihal diadakannya IMF-WB, yang pertama harapannya dapat melahirkan _out put_ yang strategis mengenai perekonomian dunia yang akan menguntungkan bagi Indonesia, dan yang kedua Indonesia akan menghemat anggaran agar tidak terlalu wah. Justru kami akan membuat _out put_ yg lebih wah,” Tambah Menko Luhut.
Menko Luhut juga menerangkan mengenai masalah keamanan. Dia mengatakan, untuk masalah pengamanan sudah berkoordinasi dengan pihak Polri, terutama dengan pihak Kapolda Bali selaku tuan rumah.
“Saya sudah bicara dengan Kapolda Bali untuk dapat menguasai keamanan. Dengan adanya undang-undang anti terorisme sudah bagus, dan menurut saya polisi sudah paten. Sehingga kita dapat melakukan tindakan lebih awal. Saya kira ini sudah sangat baik,” katanya.
Mengenai transportasi Menko Luhut menyatakan seluruh penerbangan tidak ada masalah. Dikarenakan, Garuda Indonesia sudah berkomitmen untuk menambah kapasitas kursi dan juga jadwal penerbangan.
“Garuda sudah menambah jadwal penerbangan, memang kemarin ada sedikit komunikasi yang kurang bagus, namun kita semua sudah sepakat untuk kepentingan nasional,” terangnya.
Dalam hal ini Menko Luhut juga menjelaskan tentang persiapan _ASEAN Leader Gathering_ yang masih sesuai dengan jadwal pelaksanaan. _ASEAN Leader Gathering_ diatur oleh Menteri Luar Negeri, dan beberapa Negara sudah mengkonfirmasikan akan hadir pada acara tersebut.
Sementara itu Menteri Keuangan Sri Mulyani menambahkan dalam forum IMF-WB ini akan dibahas mengenai isu-isu terkait pembangunan global. Kemudian meningkatkan investasi di Negara-negara anggota, pengelolaan urbanisasi, kemajuan teknologi untuk pembangunan, pembiayaan asuransi dan lainnya.
“Pertemuan ini nantinya akan membahas tentang tantangan perekonomian global agar tetap kondusif. Oleh karna IMF-WB dihadapkan pada situasi ekonomi global yang mengalami perubahan yang cukup besar,” tambahnya.
Kemudian Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan _event_ ini dapat bermanfaat untuk Indonesia dan juga dunia. Untuk hal yang terkait dengan isu-isu IMF-WB diharapkan Indonesia dapat mengatur isu moneter, sehingga bisa mengawal transisi perekonomian dunia.
“Yang kita usung dalam IMF-WB, Indonesia dapat menunjukan suatu peran yang signifikan bagi perekonomian utamanya perekonomian global,” tambahnya.
Rapat Koordinasi kali ini dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur BI Perry Warjiyo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala BKPM Thomas Lembong, Pemda Bali dan perwakilan K/L terkait lainnya. Sebagai tindak lanjut akan dilakukan Rapat Koordinasi lanjutan, direncanakan berlangsung pada bulan Juli 2018. ***
Jakarta, Riaupublik.Com-- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan dalam konferensi pers setelah memimpin Rapat Koordinasi Panitia Nasional Penyelenggara _Annual Meeting International Monetary Fund-World Bank_ (IMF-WB) 2018 di Kementerian Keuangan, Senin (4/06) mengatakan, "Pencapaian progress berkisar 77 persen sudah berjalan, sampai saat ini tidak ada hambatan yang begitu berarti, semua bidang-bidang terkait berjalan dengan baik,” ujar Menko Luhut sebagai ketua panitia nasional AM IMF-WB 2018.
Menko Luhut menjelaskan _Meeting Team Secretariat_ (MTS) IMF-WB melakukan pemeriksaan terkait dengan pelaksanaan IMF-WB 2018 yang berlangsung di Bali pada tanggal 8-14 Oktober 2018 pada kurun bulan juli hingga agustus. Persiapan yang sudah didiskusikan seperti keamanan, visa, beacukai, kesehatan, digital ekonomi, sampai dengan perihal pariwisata.
“Ada dua perihal diadakannya IMF-WB, yang pertama harapannya dapat melahirkan _out put_ yang strategis mengenai perekonomian dunia yang akan menguntungkan bagi Indonesia, dan yang kedua Indonesia akan menghemat anggaran agar tidak terlalu wah. Justru kami akan membuat _out put_ yg lebih wah,” Tambah Menko Luhut.
Menko Luhut juga menerangkan mengenai masalah keamanan. Dia mengatakan, untuk masalah pengamanan sudah berkoordinasi dengan pihak Polri, terutama dengan pihak Kapolda Bali selaku tuan rumah.
“Saya sudah bicara dengan Kapolda Bali untuk dapat menguasai keamanan. Dengan adanya undang-undang anti terorisme sudah bagus, dan menurut saya polisi sudah paten. Sehingga kita dapat melakukan tindakan lebih awal. Saya kira ini sudah sangat baik,” katanya.
Mengenai transportasi Menko Luhut menyatakan seluruh penerbangan tidak ada masalah. Dikarenakan, Garuda Indonesia sudah berkomitmen untuk menambah kapasitas kursi dan juga jadwal penerbangan.
“Garuda sudah menambah jadwal penerbangan, memang kemarin ada sedikit komunikasi yang kurang bagus, namun kita semua sudah sepakat untuk kepentingan nasional,” terangnya.
Dalam hal ini Menko Luhut juga menjelaskan tentang persiapan _ASEAN Leader Gathering_ yang masih sesuai dengan jadwal pelaksanaan. _ASEAN Leader Gathering_ diatur oleh Menteri Luar Negeri, dan beberapa Negara sudah mengkonfirmasikan akan hadir pada acara tersebut.
Sementara itu Menteri Keuangan Sri Mulyani menambahkan dalam forum IMF-WB ini akan dibahas mengenai isu-isu terkait pembangunan global. Kemudian meningkatkan investasi di Negara-negara anggota, pengelolaan urbanisasi, kemajuan teknologi untuk pembangunan, pembiayaan asuransi dan lainnya.
“Pertemuan ini nantinya akan membahas tentang tantangan perekonomian global agar tetap kondusif. Oleh karna IMF-WB dihadapkan pada situasi ekonomi global yang mengalami perubahan yang cukup besar,” tambahnya.
Kemudian Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan _event_ ini dapat bermanfaat untuk Indonesia dan juga dunia. Untuk hal yang terkait dengan isu-isu IMF-WB diharapkan Indonesia dapat mengatur isu moneter, sehingga bisa mengawal transisi perekonomian dunia.
“Yang kita usung dalam IMF-WB, Indonesia dapat menunjukan suatu peran yang signifikan bagi perekonomian utamanya perekonomian global,” tambahnya.
Rapat Koordinasi kali ini dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur BI Perry Warjiyo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala BKPM Thomas Lembong, Pemda Bali dan perwakilan K/L terkait lainnya. Sebagai tindak lanjut akan dilakukan Rapat Koordinasi lanjutan, direncanakan berlangsung pada bulan Juli 2018. ***