Mantab Kali....! Cagubri-/Wagubri Zaman Now No 2, Elektabilitas Lukman Edy-Hardianto Tertinggi
https://www.riaupublik.com/2018/06/mantab-kali-cagubri-wagubri-zaman-now.html
Jumat, 08 Juni 2018
PEKANBARU, RIAUPUBLIK.Com--Pasangan Cagub-cawagub Riau Nomor Urut 2 Lukman Edy-Hardianto dianggap sebagai pasangan yang paling bersih dari korupsi. Hal itu tergambar dari rilis terbaru lembaga survey Lembaga Kajian Pemilu Indonesia(LKPI) di Jakarta, Kamis(7/6).
Hampir 90,2 persen responden menyatakan bahwa pasangan Gubri-Wagubri Zaman Now itu paling bersih dari korupsi dibanding tiga calon kepala daerah lainnya. Syamsuar-Edy Nasution 70,2 persen, Arsyadjuliandi Rachman-Suyanto 69,3 persen, dan pasangan Firdaus-Rusli 67,2 persen.
"Berdasarkan indeks anti korupsi, maka tingkat elektabilitas atau keterpilihan pasangan Nomor 2 Lukman Edy-Hardianto adalah yang tertinggi," ujar Direktur Eksekutif LKPI Arifin Nur Cahyono.
Demikian juga dengan tingkat akseptabilitas atau tingkat penerimaan/kesukaan masyarakat Riau terhadap empat pasangan Pilgub Riau, pasangan dengan Jargon Riau Bangkit itu menempati urutan tertinggi, yakni 80,3 persen. Sementara, pasangan Syamsuar-Edy Nasution 78,2 persen, sedangkan Firdaus-Rusli sebesar 70,2 persen, disusul pasangan petahana Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno di posisi buncit, sebesar 68,2 persen.
Sementara itu, menurut Arifin, meskipun pilgub Riau diikuti oleh empat pasang Cagub-cawagub, namun hanya pasangan Lukman Edy-Hardianto dan Syamsuar-Edy Nasution yang saat ini bersaing ketat.
"Dalam pikiran responden saat ini terhadap nama pasangan kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur, tergambar bahwa pasangan Lukman Edy-Hardianto dipilih secara spontan oleh sebanyak 31,4 persen responden. Sedangkan pasangan Syamsuar-Edy Nasution dipilih sebanyak 25,1 persen. Sementara pasangan Firdaus-Rusli 11,3 persen, dan Arsyadjuliandi Rachman–Suyanto 10,1 persen," lanjut Arifin.
Survei menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1985 responden dengan margin of error +/- 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95%. Responden tersebar di 397 desa/kelurahan di 166 kecamatan di 12 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau. Metode pengumpulan data adalah responden terpilih diwawancara secara tatap muka menggunakan kuesioner oleh pewawancara. Setiap pewawancara bertugas mewawancarai lima responden untuk setiap satu kelurahan/desa yang dilaksanakan pada 24 Mei s/d 6 Juni 2018. **
Hampir 90,2 persen responden menyatakan bahwa pasangan Gubri-Wagubri Zaman Now itu paling bersih dari korupsi dibanding tiga calon kepala daerah lainnya. Syamsuar-Edy Nasution 70,2 persen, Arsyadjuliandi Rachman-Suyanto 69,3 persen, dan pasangan Firdaus-Rusli 67,2 persen.
"Berdasarkan indeks anti korupsi, maka tingkat elektabilitas atau keterpilihan pasangan Nomor 2 Lukman Edy-Hardianto adalah yang tertinggi," ujar Direktur Eksekutif LKPI Arifin Nur Cahyono.
Demikian juga dengan tingkat akseptabilitas atau tingkat penerimaan/kesukaan masyarakat Riau terhadap empat pasangan Pilgub Riau, pasangan dengan Jargon Riau Bangkit itu menempati urutan tertinggi, yakni 80,3 persen. Sementara, pasangan Syamsuar-Edy Nasution 78,2 persen, sedangkan Firdaus-Rusli sebesar 70,2 persen, disusul pasangan petahana Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno di posisi buncit, sebesar 68,2 persen.
Sementara itu, menurut Arifin, meskipun pilgub Riau diikuti oleh empat pasang Cagub-cawagub, namun hanya pasangan Lukman Edy-Hardianto dan Syamsuar-Edy Nasution yang saat ini bersaing ketat.
"Dalam pikiran responden saat ini terhadap nama pasangan kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur, tergambar bahwa pasangan Lukman Edy-Hardianto dipilih secara spontan oleh sebanyak 31,4 persen responden. Sedangkan pasangan Syamsuar-Edy Nasution dipilih sebanyak 25,1 persen. Sementara pasangan Firdaus-Rusli 11,3 persen, dan Arsyadjuliandi Rachman–Suyanto 10,1 persen," lanjut Arifin.
Survei menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1985 responden dengan margin of error +/- 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95%. Responden tersebar di 397 desa/kelurahan di 166 kecamatan di 12 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau. Metode pengumpulan data adalah responden terpilih diwawancara secara tatap muka menggunakan kuesioner oleh pewawancara. Setiap pewawancara bertugas mewawancarai lima responden untuk setiap satu kelurahan/desa yang dilaksanakan pada 24 Mei s/d 6 Juni 2018. **