Parah GM PT NYT Hadi Sebut Ruamah DS Sagalah Di Seberang Jalan "ABS" Ada Surat Pemakaian Jalan Tanpa Tandatangan DS Sagala
https://www.riaupublik.com/2018/05/parah-pt-nyz-abs-ada-surat-pemakaian.html
Senin, 07 Mei 2018
PEKANBARI (SUARARAYA.COM)-Permasalahan warga disekitar lokasi pengeboran minyak dilakukan PT Nothern Yamano Technology (NYT) Oil Resourch East Pamai terus bergulir.
Pasalnya, sampai saat ini tidak ada titik temu dengan warga sekitar yang tinggal hanya dengan jarak radius kurang lebih 100 meter, tidak ada diperoleh kesepakatan mengenai ganti kontruksi rumah dan lahan milik mereka.
Artinya, warga harus merasakan akibat yang bisa saja terjadi di lokasi pengeboran minyak tersebut. Bukan hanya itu, keluhan warga akan kebisingan, polusi udara, dan limbah yang bisa saja terjadi, tidak dipedulikan perusahaan .
Sebaliknya, PT NYT bersama dengan Pemko Pekanbaru sudah melakukan syukuran ke dua kalinya untuk kegiatan pengeboran minyak Falah 01 oleh OT NYT.
"Saya sudah berkali kali komplain. Dan meminta perusahaan segera melakukan perhitungan ganti lahan dan konstruksi rumah kami yang memang berdekatan dengan perusahaan. Karma pasti terjadi pada mereka semua karena sudah membuat rakyat kecil menderita,"ungkapnya.
Disisi lain ternyata ada surat kesepakatan warga yang mengizinkan PT NYT mempergunakan lahan untuk jalan operasional perusahaan. Dengan ukurannya seluas 2x122 meter dikikan Rp200.000/ meter. Jalan ini sebagai hak pakai PT NYT selama beroperasi.
Anehnya, surat tersebut tidak ada nama DS Sagala yang jelas sudah membeli lahan salah satu warga tersebut.
Bahkan, kata Dedy, GM PT NYT Hadi Azahari, dahulu pas rapat bersama, tapi tidak membuahkan kesepakatan, tidak mengakui ada rumah DS Sagala saat sosialisasi ke1.di Aula Kantor Camat Rumbai
"Ada bukti (dekumentasi) dan Hadi katakan rumah saya ada di seberang jalan Hitam Besar (Jalan Lintas Sumatra). Saya tidak ada tanda tangan surat menyetujui buat akses jalan ke pada PT NYT,"ringkasnya.***
PEKANBARI (SUARARAYA.COM)-Permasalahan warga disekitar lokasi pengeboran minyak dilakukan PT Nothern Yamano Technology (NYT) Oil Resourch East Pamai terus bergulir.
Pasalnya, sampai saat ini tidak ada titik temu dengan warga sekitar yang tinggal hanya dengan jarak radius kurang lebih 100 meter, tidak ada diperoleh kesepakatan mengenai ganti kontruksi rumah dan lahan milik mereka.
Artinya, warga harus merasakan akibat yang bisa saja terjadi di lokasi pengeboran minyak tersebut. Bukan hanya itu, keluhan warga akan kebisingan, polusi udara, dan limbah yang bisa saja terjadi, tidak dipedulikan perusahaan .
Sebaliknya, PT NYT bersama dengan Pemko Pekanbaru sudah melakukan syukuran ke dua kalinya untuk kegiatan pengeboran minyak Falah 01 oleh OT NYT.
"Saya sudah berkali kali komplain. Dan meminta perusahaan segera melakukan perhitungan ganti lahan dan konstruksi rumah kami yang memang berdekatan dengan perusahaan. Karma pasti terjadi pada mereka semua karena sudah membuat rakyat kecil menderita,"ungkapnya.
Disisi lain ternyata ada surat kesepakatan warga yang mengizinkan PT NYT mempergunakan lahan untuk jalan operasional perusahaan. Dengan ukurannya seluas 2x122 meter dikikan Rp200.000/ meter. Jalan ini sebagai hak pakai PT NYT selama beroperasi.
Anehnya, surat tersebut tidak ada nama DS Sagala yang jelas sudah membeli lahan salah satu warga tersebut.
Bahkan, kata Dedy, GM PT NYT Hadi Azahari, dahulu pas rapat bersama, tapi tidak membuahkan kesepakatan, tidak mengakui ada rumah DS Sagala saat sosialisasi ke1.di Aula Kantor Camat Rumbai
"Ada bukti (dekumentasi) dan Hadi katakan rumah saya ada di seberang jalan Hitam Besar (Jalan Lintas Sumatra). Saya tidak ada tanda tangan surat menyetujui buat akses jalan ke pada PT NYT,"ringkasnya.***