Mantap....! Seruan Mantan Mentri Era Presiden RI SBY "LE" Dihari Kebangkitan Nasional Untuk Pemuda Dan Pemudi, Begini Pesannya...
https://www.riaupublik.com/2018/05/mantap-seruan-mantan-mentri-era.html
KAMPAR, RIAUPUBLIK.Com-- Calon Gubernur Riau Zaman Now, HM. Lukman Edy meminta kepada seluruh elemen masyarakat, pemuda, dan santri untuk menggunakan momentum Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei esok untuk meningkatkan semangat nasionalisme, merekat persatuan, dan menjauhkan diri dari sikap intoleransi.
"Peristiwa bom di Surabaya dan penyerangan Mapolda Riau kemarin, karena pelakunya tidak punya nasionalisme, ingin memecah belah dan menebar teror, dan cenderung tidak toleran terhadap pihak lain," ujar Lukman saat silaturahmi dan buka bersama dengan Menaker Hanif Dzakiri dan masyarakat Lipatkain Selatan, Kampar Kiri, Riau, Jumat (18/5).
Lebih lanjut, inisiator Undang-undang Desa tersebut mengingatkan kepada para pemuda, terutama santri untuk meneladani semangat pendiri Budi Utomo mewujudkan persatuan dan berjuang melawan kolonialisme.
"Meskipun situasinya sekarang beda, tapi semangat mereka harus dicontoh, terutama bagaimana menjaga persatuan, menjunjung toleransi beragama, dan khususnya saat ini, bagaimana menghindarkan diri dari paham-paham radikal yang bisa memecah belah persatuan," lanjut Cagubri Nomor 2 ini.
Terlebih, lanjut eks Ketua Pansus RUU Pemilu ini, bulan ramadhan dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk meningkatkan persatuan melalui ceramah agama.
"Ceramah di bulan puasa ini kalau bisa yang menjaga persatuan, tidak bermuatan politis, dan tidak menyinggung pihak lain. Agar suasananya adem dan khusyuk ibadahnya," pungkas Lukman. ***
"Peristiwa bom di Surabaya dan penyerangan Mapolda Riau kemarin, karena pelakunya tidak punya nasionalisme, ingin memecah belah dan menebar teror, dan cenderung tidak toleran terhadap pihak lain," ujar Lukman saat silaturahmi dan buka bersama dengan Menaker Hanif Dzakiri dan masyarakat Lipatkain Selatan, Kampar Kiri, Riau, Jumat (18/5).
Lebih lanjut, inisiator Undang-undang Desa tersebut mengingatkan kepada para pemuda, terutama santri untuk meneladani semangat pendiri Budi Utomo mewujudkan persatuan dan berjuang melawan kolonialisme.
"Meskipun situasinya sekarang beda, tapi semangat mereka harus dicontoh, terutama bagaimana menjaga persatuan, menjunjung toleransi beragama, dan khususnya saat ini, bagaimana menghindarkan diri dari paham-paham radikal yang bisa memecah belah persatuan," lanjut Cagubri Nomor 2 ini.
Terlebih, lanjut eks Ketua Pansus RUU Pemilu ini, bulan ramadhan dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk meningkatkan persatuan melalui ceramah agama.
"Ceramah di bulan puasa ini kalau bisa yang menjaga persatuan, tidak bermuatan politis, dan tidak menyinggung pihak lain. Agar suasananya adem dan khusyuk ibadahnya," pungkas Lukman. ***