Warga Trauma Lumpur Lapindo, Minta PT Nothenm Secepatnya Ganti Rugi
https://www.riaupublik.com/2018/04/warga-trauma-lumpur-lapindo-minta-pt.html
Sabtu, 21 April 2018
PEKANBARU, RIAUPUBLIK.Com-- Eksplorasi Minyak Yang di Lakukan PT NYT Fhala 1 Rumbai Bukit, Kec Rumbai , Pekanbaru (Riau) menuai keritikan 3 Warga yang tanah dan rumahnya sepadan, menurut Erwin Rumah nya dari Aktipitas Pengeboran minyak hanya berjarak 90 meter, Erwin sudah mengukur nya, mala pada waktu itu erwin menantang pihak perusahaan, mengukur bersama pihak Perusaahan, alhasil pihak perusahan malu pada erwin dan memgatakan" Nanti kita atur pak Erwin, soalnya ini sudah di ketok di pusat, pokok nya nanti kita atur, sebut Erwin mencontohkan perkataan salah satu Perusahan Pengeboran minyak, pada RPc.
Erwin menuturkan, hentikan saja operasional PT NYT ini. "Sudah sering saya sampaikan. Kami hanya mau hidup tenang. Tidak melarang dilakukan operasional perusahaan. Tapi, ganti rugi semua baik lahan dan konstruksi rumah. Saya pasti pindah dari sini, kami sangat trauma sebelum nya, yang terjadi di siduarjo Surabaya luapan lumpur lapindo menenggelam kan desa." ujarnya.
Lumpur Lapindo
Sebuah peristiwa terjadi Sidoarjo, Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 28 Mei 2006 yaitu sebuah luapan lumpur migas. Terjadi sekitar pukul 22.00, karena terjadinya kebocoran gas Hidrogen Sulfida (H2S) di areal ladang eksplorasi gas Rig TMMJ #01, di lokasi Banjar Panji perusahaan PT.Lapindo Berantas di Desa Ronokenongo kecamatan Porong kabupaten Sidoarjo. Dimana kebocoran gas tersebut berupa semburan asap putih dari rekahan tanah, membumbung tinggi sekitar 10 meter. Seburan gas tersebut disertai keluarnya cairan lumpur dan meluber kelahan warga. Semburan lumpur panas di kabupaten Sidoarjo sampai saat ini belum juga bisa teratasi. Semburan yang akhirnya membentukkubanga lumpur panas ini telah memporak-porandakan sumber-sumber penghidupan warga setempat dan sekitarnya.
Tak kurang 10 pabrik harus ditutup dimna 90 hektar sawah dan pemukiman penduduk tidak bisa digunakan dan ditempati lagi, begitu pula dengan tambak-tambak bandeng, belum lagi jembatan Surabaya-Gempol yang harus ditutup karena semua tergenang lumpur panas. Berdasarkan data yang didapat dari WALHI Jawa Timur, yang mencatat jumlah pengungsi di lokasi pasar porong baru sejumlah 1110 kepala keluarga dengan rincian 4345 jiwa dan 433 balita, lokasi Kedung Bendol jumlah pengungsi sebanyak 241 kepala keluarga yang terdiri dari 1111 jiwa dan 103 balita, lokasi balai desa Ronokenongo sejumlah 177 kepala keluarga dengan rincian 660 jiwa.
Dalam kasus ini juga telah terjadi sejumlah aspek pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), dimana PT. Lapindo Brantas INC. Telah merugikan sejumlah masyarakat yang berkecimpung atau bertempat tinggal disekitar lokasi kejadian lansiran hukumonline.com
Sementara di tempat terpisah DS Sagala mengatakan, yang rumah nya berdekatan dengan Erwin, sudah terlebih dahulu meninggal kan rumah nya, yang bertahun tahun hidup tenang bersama anak dan istri nya di istana kecil nya, di karenakan kegelisahan anak gadis yang paling kecil sering menangis di waktu malam, dikarenakan kebisingan Aktivitas Pengeboran minyak, DS pindah dari rumah nya.
"anak saya yang paling kecil, tak nyenyak tidur malam, sering terkejut dan menangis dan berat badan mulai menurun, maka saya putuskan pindah, dan saya berharap secepatnya pihak PT Nothem menggati rugi semua kerugian saya, jangan membohongi warga lagi, PT bekerja kami warga aman berserta keluarga, sekali lagi saya tegas kan pada pihak PT Nothem, secepatnya menggati rugi."Himbau DS Sagala pada PT Notheam. (r16)
Erwin menuturkan, hentikan saja operasional PT NYT ini. "Sudah sering saya sampaikan. Kami hanya mau hidup tenang. Tidak melarang dilakukan operasional perusahaan. Tapi, ganti rugi semua baik lahan dan konstruksi rumah. Saya pasti pindah dari sini, kami sangat trauma sebelum nya, yang terjadi di siduarjo Surabaya luapan lumpur lapindo menenggelam kan desa." ujarnya.
Lumpur Lapindo
Sebuah peristiwa terjadi Sidoarjo, Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 28 Mei 2006 yaitu sebuah luapan lumpur migas. Terjadi sekitar pukul 22.00, karena terjadinya kebocoran gas Hidrogen Sulfida (H2S) di areal ladang eksplorasi gas Rig TMMJ #01, di lokasi Banjar Panji perusahaan PT.Lapindo Berantas di Desa Ronokenongo kecamatan Porong kabupaten Sidoarjo. Dimana kebocoran gas tersebut berupa semburan asap putih dari rekahan tanah, membumbung tinggi sekitar 10 meter. Seburan gas tersebut disertai keluarnya cairan lumpur dan meluber kelahan warga. Semburan lumpur panas di kabupaten Sidoarjo sampai saat ini belum juga bisa teratasi. Semburan yang akhirnya membentukkubanga lumpur panas ini telah memporak-porandakan sumber-sumber penghidupan warga setempat dan sekitarnya.
Tak kurang 10 pabrik harus ditutup dimna 90 hektar sawah dan pemukiman penduduk tidak bisa digunakan dan ditempati lagi, begitu pula dengan tambak-tambak bandeng, belum lagi jembatan Surabaya-Gempol yang harus ditutup karena semua tergenang lumpur panas. Berdasarkan data yang didapat dari WALHI Jawa Timur, yang mencatat jumlah pengungsi di lokasi pasar porong baru sejumlah 1110 kepala keluarga dengan rincian 4345 jiwa dan 433 balita, lokasi Kedung Bendol jumlah pengungsi sebanyak 241 kepala keluarga yang terdiri dari 1111 jiwa dan 103 balita, lokasi balai desa Ronokenongo sejumlah 177 kepala keluarga dengan rincian 660 jiwa.
Dalam kasus ini juga telah terjadi sejumlah aspek pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), dimana PT. Lapindo Brantas INC. Telah merugikan sejumlah masyarakat yang berkecimpung atau bertempat tinggal disekitar lokasi kejadian lansiran hukumonline.com
Sementara di tempat terpisah DS Sagala mengatakan, yang rumah nya berdekatan dengan Erwin, sudah terlebih dahulu meninggal kan rumah nya, yang bertahun tahun hidup tenang bersama anak dan istri nya di istana kecil nya, di karenakan kegelisahan anak gadis yang paling kecil sering menangis di waktu malam, dikarenakan kebisingan Aktivitas Pengeboran minyak, DS pindah dari rumah nya.
"anak saya yang paling kecil, tak nyenyak tidur malam, sering terkejut dan menangis dan berat badan mulai menurun, maka saya putuskan pindah, dan saya berharap secepatnya pihak PT Nothem menggati rugi semua kerugian saya, jangan membohongi warga lagi, PT bekerja kami warga aman berserta keluarga, sekali lagi saya tegas kan pada pihak PT Nothem, secepatnya menggati rugi."Himbau DS Sagala pada PT Notheam. (r16)