Latma Pasific Partnership Tingkatkan Pemahaman dan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana
https://www.riaupublik.com/2018/04/latma-pasific-partnership-tingkatkan.html
Senin, 02 Maret 2018
BENGKULU, RIAUPUBLIK.Com-- Latihan bersama (Latma) Pacific
Partnership memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan
kesiapsiagaan terhadap berbagi jenis bencana termasuk di dalamnya bencana alam
maupun bencana akibat agen biologik (biothreat), serta memperkuat
kemampuan negara negara di kawasan pasifik untuk menghadapi bencana, baik
secara mandiri maupun secara bersama dengan negara-negara sahabat.
Hal
tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. dalam
sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Staf Umum
(Kasum) TNI Laksamana Madya Dr. Didit Herdiawan , M.P.A., M.B.A.pada acara pembukaan Pasific
Partnership ke – 18 tahun 2018 bertempat di lapangan upacara kantor
Gubernur Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Senin (2/4/2018).
Panglima
TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga menyampaikan bahwa Latma Pacific Partnership merupakan
salah satu perwujudan kerjasama antara TNI dan Angkatan Bersenjata Amerika
Serikat dalam kerangka United States Indonesia Bilateral Defence
Discussion (USIBDD) di bidang penanggulangan bencana yang berfokus
pada kegiatan operasi bantuan kemanusiaan khususnya kesehatan.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Interoperabilitas penanggulangan
bencana yang dilakukan oleh badan-badan/organisasi terkait penanggulangan
bencana di Indonesia (BNPB, BPBD, SAR, PMI, LSM bencana dan delapan klaster bencana
di bawah pemerintah) serta TNI, Polri maupun dengan negara-negara sahabat yang
memberikan bantuan, merupakan kunci sukses penanggulangan bencana di suatu
daerah.
Pada kesempatan tersebut Panglima TNI juga menuturkan bahwa
militer di Indonesia memiliki tugas pokok Operasi Militer Perang (OMP) dan
Operasi Militer Selain Perang (OMSP). ”Militer di Indonesia selalu siap
digerakkan ke suatu daerah atau wilayah yang mengalami musibah massal, baik
dalam bentuk bencana alam ataupun buatan yang membutuhkan tenaga besar, cepat
dan terlatih untuk pertolongannya”, ujarnya.
Lebih Lanjut Panglima TNI Marsekal TNI Hadi
Tjahjanto mengharapkan dengan latihan bersama Pacific
Partnership dapat meningkatkan hubungan kerjasama serta saling
pengertian antara militer Indonesia dengan militer dari para peserta negara
sahabat. Selanjutnya juga diharapkan dapat meningkatkan interoperabilitas di bidang kesehatan baik sipil maupun militer, membangun
fasilitas konstruksi tahan bencana, mempererat hubungan antara negara-negara
peserta. Selain itu Latma ini sebagai forum pertukaran pengetahuan maupun
pengalaman bidang kebencanaan serta kesehatan militer dalam merespon ancaman
non-tradisional di masa mendatang guna kerangka global health security.
Latma Pacific Partnership dengan
tema Strengthening
Partner Relationship, Interoperability, Response Capability, Improving
Resilient on the effect of all Hazard, and Building Commitment on the Security
and Stability of the Region berlangsung dari tanggal 2 -11 April 2018. Latma ini diikuti oleh
peserta diantaranya dari negara Amerika Serikat, Australia, Kanada, Perancis,
Inggris, Peru, Korea Selatan, Jepang, Philipina dan Singapura.
Interoperabilitas pada Pacific Partnership 2018
akan dilatihkan dalam lima kegiatan diantaranya penanggulangan bencana (Human
Assistance and Disaster Relief), pembangunan fasilitas konstruksi (Engineering
Civic Action Program), kesehatan terkait bencana (Medical Civic Action
Program) berupa Table Top Exercise/TTX, Tactical Floor
Game/TFG dan Field Training Exercise/FTX, pemberdayaan wanita dan anak-anak
dalam masa bencana (Woman Peace and Security) serta pertukaran budaya (Community
Relation Program).
Kegiatan Latihan Pacific Partnership 2018,
dilaksanakan dalam bentuk pertukaran ilmu dan pengalaman berbagai ahli bencana,
pelatihan dan workshop kebencanaan termasuk di dalamnya latihanTable Top
Exercise, Tactical Floor Game, serta Field Training
Exercise untuk penanggulangan bencana.
Latihan Kesehatan terkait bencana pada Pacific Partnership 2018
dilakukan meliputi kegiatan kesehatan umum, kesehatan gigi, kesehatan
lingkungan, kesehatan hewan, kesehatan promosi dan preventif dengan penyerahan
bantuan 15 kursi roda dan 1000 buah kacamata baca kepada masyarakat Bengkulu.
Selanjutnya pada bidang Engineering dilakukan pembangunan 2 unit
kelas Sekolah Dasar, 1 unit gedung serbaguna (Community Hall) dan
persiapan pembangunan gedung shelter pengungsian bencana 3 lantai. Selain itu
juga dilakukan kegiatan hiburan, edukasi dan pertukaran budaya, berupa
penampilan band bersama, English day, olah raga bersama, bersih
pantai, festival kopi serta pertukaran kebudayaan lainnya.
Kabidpeninter Puspen TNI Kolonel Laut (KH) H.
Agus Cahyono//Riaupublik.Com