Hoaks Tak Akan Hentikan Pembangunan Akses Internet
https://www.riaupublik.com/2018/03/hoaks-tak-akan-hentikan-pembangunan.html
Senin, 19 Maret 2018
Sumbawa, Kominfo, RIAUPUBLIK.Com-- Maraknya penyebaran hoaks atau berita bohong serta penyalahgunaan media sosial tidak akan menghambat dan menghentikan Pemerintah Republik Indonesia terus membangun akses jaringan internet di daerah pedesaan. “Ada 140 juta penduduk Indonesia pada akhir Tahun 2017 dan separuhnya merupakan pengguna internet. Namun ada banyak penyalahgunaan dan ditambah merebaknya hoaks. Akan tetapi apakah ini akan menghentikan upaya pemerintah untuk terus membangun akses internet dan BTS di wilayah pedesaan khususnya daerah T3? Tentunya tidak,” tandas Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Desa Uma Beringin, Kecamatan Unter Iwes Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (17/03/2018).
Menteri Kominfo yang meresmikan akses internet kolaborasi BAKTI dengan Lintasarta itu menegaskan upaya pemerataan akses internet sejalan dengan Visi dan Misi Pemerintahan Jokowi - JK. “Pemerintah akan terus bangun akses internet dan BTS di seluruh Indonesia. Ini memang tanggung jawab pemerintah untuk mengejahwantahkan Visi dan Misi Pemerintahan Jokowi-JK yakni Nawacita ke-3, membangun dari daerah pinggiran,” paparnya.
Selanjutnya Menteri Rudiantara memaparkan sejumlah titik akses internet yang akan dibangun hingga akhir 2018. "Di daerah Sumbawa sudah terdapat 55 akses internet dan pada akhir 2018 masih akan tetap dibangun dan di wilayah NTB sudah terdapat 180 lokasi yang dibangun dan sementara BTS baru terdapat 28 yang sudah dibangun BAKTI dan akan terus ditambah sebanyak 28 lokasi lagi apada akhir tahun 2018,” ujarnya.
Menteri Kominfo menjelaskan guna mempercepat konektivitas internet bagi ribuan desa, sekolah dan Puskesmas, Pemerintah akan menyiapkan satelit sendiri. “Pemerintah mempunyai kebijakan keberpihakan terutama daerah 3T. Pada awal 2022, Pemerintah akan memiliki satelt sendiri dan sekarang masih proses. Butuh 3 tahun untuk pengadaannya! Ini memang harus dilakukan, karena kalau caranya seperti sekarang ini, mungkin akan memakan waktu hingga tahun 2030 atau 2035 baru selesai. Dengan satelit tersebut ribuan sekolah, desa, dan yang lainnya akan bisa mendapat akses internet,” ulasnya.
Menteri Rudiantara mendatangani Prasasti Peresmian Akes Internet di Desa Uma Beringin pada akhir acara. Usai itu ia melakukan uji coba jaringan dengan melakukan video call ke beberapa lokasi akses internet.(Rpc)
Sumbawa, Kominfo, RIAUPUBLIK.Com-- Maraknya penyebaran hoaks atau berita bohong serta penyalahgunaan media sosial tidak akan menghambat dan menghentikan Pemerintah Republik Indonesia terus membangun akses jaringan internet di daerah pedesaan. “Ada 140 juta penduduk Indonesia pada akhir Tahun 2017 dan separuhnya merupakan pengguna internet. Namun ada banyak penyalahgunaan dan ditambah merebaknya hoaks. Akan tetapi apakah ini akan menghentikan upaya pemerintah untuk terus membangun akses internet dan BTS di wilayah pedesaan khususnya daerah T3? Tentunya tidak,” tandas Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Desa Uma Beringin, Kecamatan Unter Iwes Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (17/03/2018).
Menteri Kominfo yang meresmikan akses internet kolaborasi BAKTI dengan Lintasarta itu menegaskan upaya pemerataan akses internet sejalan dengan Visi dan Misi Pemerintahan Jokowi - JK. “Pemerintah akan terus bangun akses internet dan BTS di seluruh Indonesia. Ini memang tanggung jawab pemerintah untuk mengejahwantahkan Visi dan Misi Pemerintahan Jokowi-JK yakni Nawacita ke-3, membangun dari daerah pinggiran,” paparnya.
Selanjutnya Menteri Rudiantara memaparkan sejumlah titik akses internet yang akan dibangun hingga akhir 2018. "Di daerah Sumbawa sudah terdapat 55 akses internet dan pada akhir 2018 masih akan tetap dibangun dan di wilayah NTB sudah terdapat 180 lokasi yang dibangun dan sementara BTS baru terdapat 28 yang sudah dibangun BAKTI dan akan terus ditambah sebanyak 28 lokasi lagi apada akhir tahun 2018,” ujarnya.
Menteri Kominfo menjelaskan guna mempercepat konektivitas internet bagi ribuan desa, sekolah dan Puskesmas, Pemerintah akan menyiapkan satelit sendiri. “Pemerintah mempunyai kebijakan keberpihakan terutama daerah 3T. Pada awal 2022, Pemerintah akan memiliki satelt sendiri dan sekarang masih proses. Butuh 3 tahun untuk pengadaannya! Ini memang harus dilakukan, karena kalau caranya seperti sekarang ini, mungkin akan memakan waktu hingga tahun 2030 atau 2035 baru selesai. Dengan satelit tersebut ribuan sekolah, desa, dan yang lainnya akan bisa mendapat akses internet,” ulasnya.
Menteri Rudiantara mendatangani Prasasti Peresmian Akes Internet di Desa Uma Beringin pada akhir acara. Usai itu ia melakukan uji coba jaringan dengan melakukan video call ke beberapa lokasi akses internet.(Rpc)