Bupati Meranti Buka Festival Perang Air Meranti, Ribuan Warga Selatpanjang dan Wisatawan Bergembira Ria
https://www.riaupublik.com/2018/03/bupati-meranti-buka-festival-perang-air.html
Advantorial I Rabu, 21-02-18 I 22:13:10Wib I Dilihat:1021
MERANTI, RIAUPUBLIK.Com-- Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si
bersama Asisten I Sekdaprov Riau H. Ahmad Syaharofie, membuka secara resmi
Festival Perang Air (Cian-Cui), di Kabupaten Kepulauan Meranti, pembukaan
Festival terunik di dunia yang telah masuk dalam agenda wisata Nasional itu,
dipusatkan dijalan Diponegoro, Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Senin
(19/2/2018).
Turut bergembira
menikmati sensasi Cian Cui Meranti, Asisten I Sekdaprov Riau H. Ahmad
Syaharofie, Sekdakab. Meranti Yulian Norwis SE MM, Kapolres Meranti AKBP. La
Ode Proyek, Kepala Dinas Pariwisata Meranti H. Ismail Arsyad, Camat Tebing
Tinggi Rizki Hidayat, sejumlah Pejabat Eselon II Kabupaten Kepulauan Meranti,
Anggota DPRD Meranti Linda Wati, Darwin Susandi dan puluhan ribu warga juga
wisatawan yang menikmati Cian Cui.
Seperti diketahui
Perang Air atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cian Cui oleh masyarakat
Selatpanjang, merupakan salah satu ivent terunik di dunia, Cian Cui adalah
satu-satunya di Indonesia dan hanya ada dua didunia, Selatpanjang Kabupaten
Kepulauan Meranti dan Thailand. Hebatnya lagi, jika di Thailad hanya
berlangsung satu hari, di Meranti digelar hingga satu minggu penuh yang dimulai
sejak perayaan Imlek atau tahun baru cina.
Dalam Perang Air,
seluruh masyarakat Selatpanjang baik suku Tiong Hoa, Melayu atau lainnya, turut
terlibat dalam kegiatan yang sudah menjadi tradisi sejak puluhan tahun lalu
itu. tak pandang bulu baik tua-muda larut dalam kegembiaraan. Dalam perang Air
itu kelompok warga ada yang berkeliling kota menggunakan becak motor dan ada
juga yang menanti korbanya dipinggir-pinggir jalan protokol sambil menyandang
senjata air seperti jalan Ponegoro, Kartini, Imam Bonjol dan Teuku Umar.
Tak ayal lagi
siapapun yang melewati jalan tersebut tak luput dari sasaran tembak warga
lainnya hingga basah kuyup, hebatnya tak ada dendam dalam ivent ini kelompok
warga maupun perorangan yang melakukan aksi itu sudah siap untuk ditembak dan
menembak, hebatnya lagi semakin basah kuyup suasana menjadi semakin
seru dan semarak.
Seperti dijelaskan
Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si, kegiatan itu merupakan kegiatan
kegembiraan seluruh warga Kepulauan Meranti, baik yang berasal dari suku Melayu
atau Suku Tiong Hoa dan suku lainnya. Semuanya berbaur menjadi satu berhembira
menikmati suasana Perang Air yang hanya dilaksanakan sekali dalam setahun.
“Perang Air ini tidak ada kaintannya dengan agama apapun
apakah Budha, Konghucu, Perang Air merupakan kebiasaan warga Selatpanjang yang
dimainkan pada dua hari raya yakni Idul Fitri dan Imlek namun seiring dengan
berjalannya waktu Perang Air pada perayaan Imlek jauh lebih meriah dan tiap
tahun semakin ramai,” jelas Bupati.
Harapan Pemda
sendiri, dengan adanya Perang Air yang telah masuk dalam ivent Pariwisata
Kabupaten Kepulauan Meranti bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat
khususnya Tiong Hoa bisa lebih bergembira, selain itu juga sebagai daya tarik
bagi masyarakat Tiong Hoa diluar negeri dan daerah lainnya untuk datang ke
Meranti.
Seperti diketahui
sedikitnya jumlah kunjungan pada kegiatan Cian Cui ini tiap tahunnya di Meranti
bisa mencapai 20 ribuan orang.
Lebih jauh
dikatakan Bupati Meranti Drs. H. Irwan M.Si, selain menikmati suasana Perang
Air para wisatawan yang datang ke Meranti juga dapat menikmati berbagai kuliner
olahan Sagu khas Meranti yang juga sudah dikenal oleh para wisatawan lokal
maupun manca negara, sebut saja Sempolet (Sop Sagu), Mie Sagu dan lainnya.
Kedepan agar kegiatan
ini semakin semarak, Pemda Meranti sendiri berkomitmen untuk mengemas Cian Cui
semakin baik dari wakru kewaktu baik dari segi keamanan, kebersihan, kenyamanan
dan tarif angkutan becak yang murah sehingga wisatawan yang pulang kampung
semakin hepy dan terus kembali.
Untuk diketahui
kegiatan Perang Air atau Cian-Cui di Kota Selatpanjang, Kabuoaten Kepulauan
Meranti, dimulai pada sore hari tepatnya pukul 16.00 Wib, pada saat
itu ribuan warga Selatpanjang, sudah mempersenjatai diri dengan senapan air
berbagai jenis, termasuk yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa agar dapat
menyemprotkan air sebanyak mungkin. Di pinggir jalan juga terlihat ember ember
besar berisi air sudah dipersiapkan pula oleh sekelompok warga untuk menyiram
setiap orang yang melewati mereka. Aksi tembak menembak dan siram siraman
airpun terjadi, tak peduli tua muda bahkan anak-anak dengan penuh semangat
terlibat dalam perang-perangan air ini. Meskipun badan telah basah kuyup dan
kulit wajah memerah kepedihan terkena siraman air namun hati tetap gembira.
Setiap tahunnya, warga
keturunan Tiong Hoa dari berbagai daerah di Indonesia bahkan manca negara
berbondong bondong mendatangani Kota Selatpanjang untuk mengikuti Cian-Cui atau
hanya sekedar untuk menyaksikan ivent terunik di dunia ini. Dari informasi dari
Dinas terkait jumlah wisatawan yang datang ke Meranti saat Ivent itu mencapai
20 ribuan orang. Biasanya para wisatawan yang sudah pernah mengikuti perang air
di Selatpanjang tak akan melewati ivent ini ditahun tahun berikutnya. (Advertorial