Wweiii....! Ring Tinju Disnaker RAPP, Menaker VS Aherson
https://www.riaupublik.com/2018/02/wweiii-ring-tinju-disnaker-rapp-menaker.html
Selasa, 27 Februari 2018
PEKANBARU- Menteri Ketenagakerjaan RI, M Hanif Dhakiri
menegaskan, untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kerja di
Indonesia, pihak nya terus memperhatikan secara serius. Terutama kualitas dan
kuantitas
Tujuannya, kata Hanif, sehingga bisa bersaing. Apalagi
sekarang ini sudah masuk era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Yang mana pekerja
tidak hanya datang dari dalam negeri. Namun, ada juga dari luar negeri.
"Kita
berfikiran jumlah SDM unggul dengan keterampilan khusus berbagai sektor.
Tentunya dengan kualitas dan kuantitas yang bersaing,"jelas dia kepada
wartawan, saat berkunjung ke Riau selama dua hari, Senin (26/2/2018) dan Selasa
(27/2/2018), di Pekanbaru
Dalam kesempatan ini, Hanif juga menyebutkan dugaan atau
rencana RAPP memasukkan tenaga kerja asing sebanyak 1500 orang itu dinilai
besar dan berlebihan. Haruslah sesuai prosedurnya. Tidak bisa sembarangan.
"Faktanyakan belum ada. Itu harus sesuai prosedur
yang ada. Regulasinyakan sudah jelas," ucap dia.
Selain memenuhi perizinan dan syarat administratif,
perusahaan pengguna TKA diwajibkan membayar kompensasi penggunaan TKA.
"Jadi tidak sembarangan,"ungkapnya
Mengenai isu RAPP akan mempekerjakan tenaga kerja asing,
pihaknya mengaku belum mengetahuinya. Dia akan melakukan pengecekan isu RAPP
memasukkan tenaga kerja asing ke Provinsi Riau.
Namun, menurutnya, secara prinsip sepanjang proses penggunaan
tenaga kerja asing itu sesuai mekanisme dan ketentuan yang berlaku tidak
masalah.
Sementara
Itu, DPRD Riau dalam waktu dekat akan memanggil
manajemen PT RAPP dan Disnaker Riau dalam rapat dengar pendapat (hearing) soal
rencana mendatangkan 1500 tenaga kerja asing dalam proyek pembangunan pabrik
serat rayon di Kompleks RAPP di Pangkalan Kerinci kabupaten Pelalawan, Riau.
Penegasan ini sebagaimana yang disampaikan Ketua Komisi V DPRD Riau, Aherson kepada media ini, Senin (26/2/2018) di ruang kerjanya. "Pemanggilan tersebut sekarang masih dijadwalkan," kata Aherson.
Aherson menilai langkah RAPP mendatangkan ribuan naker asing dalam membangun pabrik serat rayon di Pangkalan Kerinci merupakan hal yang tak wajar. Pihaknya akan mempertanyakan bagaimana pola koordinasi RAPP dengan Disnaker Riau.
"Jika hanya sebagai tukang, menurut Aherson untuk tenaga lokal sangat banyak. Apabila semua dikerjakan tenaga asing bisa mematikan naker lokal. Kita akan bahas dulu dengan teman-teman di komisi V, nanti kita jadwalkan pemanggilannya," ujar Aherson.
DPRD Riau juga akan memangil pihak-pihak terkait, seperti serikat pekerja, imbuhnya.
Sebelumnya, Corporate Communications Head PT RAPP Djarot Handoko, Minggu (25/2/2018) menjelaskan, pihaknya mengklarifikasi pemberitaan yang beredar.
"Menanggapi informasi yang beredar terkait adanya 1.500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina yang akan bekerja di pabrik tisu RAPP, kami luruskan informasi yang beredar tersebut dengan informasi yang lebih jelas, bahwa TKA tersebut berasal dari berbagai negara," ujar Djarot dalam keterangan tertulis Minggu (25/2/2018) tanpa merincikan negara dimaksud dan jumlah TKA yang akan dipekerjakan.
Djarot mengatakan dalam proses penggunaan TKA ini perusahaan senantiasa memenuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku dari pemerintah dalam hal ini Depnakertrans, tanpa mau menjelaskan alasan perusahaan merekrut tenaga kerja asing dalam proyek Pembangunan Pabrik Rayon yang katanya terbesar di Indonesia itu. **
Penegasan ini sebagaimana yang disampaikan Ketua Komisi V DPRD Riau, Aherson kepada media ini, Senin (26/2/2018) di ruang kerjanya. "Pemanggilan tersebut sekarang masih dijadwalkan," kata Aherson.
Aherson menilai langkah RAPP mendatangkan ribuan naker asing dalam membangun pabrik serat rayon di Pangkalan Kerinci merupakan hal yang tak wajar. Pihaknya akan mempertanyakan bagaimana pola koordinasi RAPP dengan Disnaker Riau.
"Jika hanya sebagai tukang, menurut Aherson untuk tenaga lokal sangat banyak. Apabila semua dikerjakan tenaga asing bisa mematikan naker lokal. Kita akan bahas dulu dengan teman-teman di komisi V, nanti kita jadwalkan pemanggilannya," ujar Aherson.
DPRD Riau juga akan memangil pihak-pihak terkait, seperti serikat pekerja, imbuhnya.
Sebelumnya, Corporate Communications Head PT RAPP Djarot Handoko, Minggu (25/2/2018) menjelaskan, pihaknya mengklarifikasi pemberitaan yang beredar.
"Menanggapi informasi yang beredar terkait adanya 1.500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina yang akan bekerja di pabrik tisu RAPP, kami luruskan informasi yang beredar tersebut dengan informasi yang lebih jelas, bahwa TKA tersebut berasal dari berbagai negara," ujar Djarot dalam keterangan tertulis Minggu (25/2/2018) tanpa merincikan negara dimaksud dan jumlah TKA yang akan dipekerjakan.
Djarot mengatakan dalam proses penggunaan TKA ini perusahaan senantiasa memenuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku dari pemerintah dalam hal ini Depnakertrans, tanpa mau menjelaskan alasan perusahaan merekrut tenaga kerja asing dalam proyek Pembangunan Pabrik Rayon yang katanya terbesar di Indonesia itu. **