Wweeiii...! Bikin Geram TNI, Cuitan Wartawan Cantik BBC Saat Di Papua, Begini Reaksi Kapendam
https://www.riaupublik.com/2018/02/wweeiii-bikin-geram-tni-cuitan-wartawan.html
Sabtu, 03 Februari 2018
JAKARTA,
RIAUPUBLIK.Com-- Cuitan reporter BBC, Rebecca Alice
Henschke di twitter dinilai kurang tepat dan menyakiti hati prajurit TNI yang
sedang bertugas di satuan tugas (satgas) kesehatan KLB Asmat. Di twitter
nya, Rebecca menulis "this is the aid coming in for severely
malnourished children in Papua - instant noodles, super sweet soft drinks
and biscuits" sebagai keterangan dari foto yang di uploadnya.
Cuitannya itu tidak sesuai dengan kenyataan. Yang difotonya di dermaga speed itu bukan sumbangan, itu barang barang dagangan dari pedagang yang kebetulan ada disitu, " ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Inf Muh Aidi, dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Jumat (2/2/2018).
Kapendam menjelaskan, bukan hanya sekali Rebecca menulis cuitannya. "Dia juga menulis bahwa anak-anak yang mengalami gizi buruk hanya diberikan coklat biskuit, " ujar Kapendam.
Cuitan lain adalah berupa gambar dua prajurit yang sedang memegang. "Saat itu ada masyarakat datang ke Hotel Sang Surya membawa seekor anak burung yang masih bayi, dipegang oleh prajurit sambil prajurit berkata kenapa anak burung sekecil ini sudah ditangkap?. Namun entah bagaimana foto itu disandingkan dengan foto burung Nuri yang ada di dalam box. Prajurit itu sedang melihat lihat burung yang ditawarkan. Kok Rebecca bisa menulis dan meng upload poto seperti itu. Ini adalah pencemaran nama baik, seseorang difoto secara diam-diam kemudian disebar ke media dengan informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan, " ujar Kapendam.
Akibat cuitannya ini, Rebecca dimintai keterangan oleh Polres Asmat. Untuk pemeriksaan selanjutnya Rebecca dibawa ke Timika dan pemeriksaan dilanjutkan oleh pihak imigrasi.
Sehari sebelumnya di hadapan petugas keamanan, Rebecca mengatakan bahwa cuitannya itu dipasang di akun pribadinya. Dan meminta masih diberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan jurnalistik.
Rebecca adalah pemegang pasport no PA 5190398 dengan izin kunjungan jurnalistik. Selain itu Rebecca jiga pemegang KITAS No 2C21JD3415-R.
Jumat (2/2/2018) Rebecca akhirnya meninggalkan Asmat menuju Timika dan selanjutnya ke Jakarta. "Untuk kasus ini, kami sepenuhnya menyerahkan kepada pihak ke kepolisian, " tandas Kapendam.(**)
Cuitannya itu tidak sesuai dengan kenyataan. Yang difotonya di dermaga speed itu bukan sumbangan, itu barang barang dagangan dari pedagang yang kebetulan ada disitu, " ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Inf Muh Aidi, dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Jumat (2/2/2018).
Kapendam menjelaskan, bukan hanya sekali Rebecca menulis cuitannya. "Dia juga menulis bahwa anak-anak yang mengalami gizi buruk hanya diberikan coklat biskuit, " ujar Kapendam.
Cuitan lain adalah berupa gambar dua prajurit yang sedang memegang. "Saat itu ada masyarakat datang ke Hotel Sang Surya membawa seekor anak burung yang masih bayi, dipegang oleh prajurit sambil prajurit berkata kenapa anak burung sekecil ini sudah ditangkap?. Namun entah bagaimana foto itu disandingkan dengan foto burung Nuri yang ada di dalam box. Prajurit itu sedang melihat lihat burung yang ditawarkan. Kok Rebecca bisa menulis dan meng upload poto seperti itu. Ini adalah pencemaran nama baik, seseorang difoto secara diam-diam kemudian disebar ke media dengan informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan, " ujar Kapendam.
Akibat cuitannya ini, Rebecca dimintai keterangan oleh Polres Asmat. Untuk pemeriksaan selanjutnya Rebecca dibawa ke Timika dan pemeriksaan dilanjutkan oleh pihak imigrasi.
Sehari sebelumnya di hadapan petugas keamanan, Rebecca mengatakan bahwa cuitannya itu dipasang di akun pribadinya. Dan meminta masih diberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan jurnalistik.
Rebecca adalah pemegang pasport no PA 5190398 dengan izin kunjungan jurnalistik. Selain itu Rebecca jiga pemegang KITAS No 2C21JD3415-R.
Jumat (2/2/2018) Rebecca akhirnya meninggalkan Asmat menuju Timika dan selanjutnya ke Jakarta. "Untuk kasus ini, kami sepenuhnya menyerahkan kepada pihak ke kepolisian, " tandas Kapendam.(**)