SAPP: PELUANG KRUENG MEUSEGOB JADI SASARAN PAMSIMAS

Sabtu, 27 Januari 2018
Bireuen, Riaupublik.com-- Keterbatasan air bersih dan sanitasi selalu dikeluhkan warga Gampong Krueng Meusegob, kecamatan Simpang Mamplam. Bertahun- tahun kondisi tersebut dialami warga setempat, saat diskusi dengan masyarakat maka persoalan ini yang selalu menjadi topik utama.

Masyarakat mengetahui bahwa harus keluar dari kondisi tersebut, agar warga tidak lagi kesulitan mengakses air bersih. Namun mereka tidak mengetahui perubahan tersebut dimulai dari mana. Perihal tersebut disampaikan Asnawi Muhammad selaku keuchik Krueng Meusegob.

“sebagai masyarakat awam kami tau bahwa itu penting, dan selalu dibahas dalam rapat gampong. Tapi kami bingung harus mulai darimana, lagipula akses kami dengan pihak luar masih terbatas”, keluh Asnawi
Namun kini mimpi mereka telah nyata. Perubahan ini dimulai dengan pemikiran masyarakat dan aparatur yang sudah lebih terbuka, baik peningkatan pengetahuan maupun jaringan. Asnawi menambahkan “kami dibuka jalan melalui program SAPP, partisipasi masyarakat mulai meningkat melalui pertemuan duek pakat, sehingga mengetahui peran mereka sebagai masyarakat, serta hak dan kewajiban untuk pemenuhan layanan dasar. Begitupula hal nya dengan kami aparatur terus dibina sehingga lebih luas pemahaman kami tentang dana desa”. Ujarnya kemudian.

Walau sudah beberapa tahun dana desa, Asnawi mengakui baru memasukkan nya dalam APBG 2017 untuk pengadaan/ pengelolaan air bersih dan sanitasi sejumlah Rp50 juta. “berkat dampingan KOMPAK, kami mulai terarah alokasi dana desa untuk pelayanan dasar, dan hal ini juga turut dibantu oleh pendamping desa”, sambungnya kemudian.

Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) melalui lembaga mitra Gerakan Anti Korupsi (GeRAK), dengan program The Asia Foundation- Sosial Accountability and Public Participation (TAF- SAPP) terus berupaya melakukan pendampingan dan advokasi dari sisi demand side (penerima layanan). Diantara kegiatan yang paling berpengaruh dalam perubahan diatas adalah duek pakat dan FGD dengan tokoh dan multi pihak.

Dimana masyarakat ditingkatkan kapasitas nya agar memahami hak dan kewajiban sebagai masyarakat, pemenuhan layanan dasar melalui dana gampong, advokasi, membangun jejaring dan lain  sebagainya. Turut menggandeng saat turun ke gampong Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar (TA. PSD) yaitu Mukhlis Aminullah dan Hamdiana A. Bakar dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) kabupaten Bireuen.

Selanjutnya selain peran serta masyarakat juga tidak terlepas dari dukungan dan advokasi Camat Simpang Mamplam, Erri Seprinaldi yang terus berupaya gampong di wilayah kerja nya terus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

“kami sudah petakan kondisi gampong mana saja yang harus menjadi prioritas, dan perubahan tidak sekedar dilakukan oleh pemimpin, namun peran serta masyarakat jauh lebih penting. Dan itu kita lihat perubahan di gampong dampingan KOMPAK. Begitu pula peran pendamping desa sejauh ini terus berupaya memfasilitasi gampong, agar kebutuhan mereka bisa difasilitasi melalui dana desa”, papar nya.

Selanjutnya semua pihak merasa sangat bersyukur dengan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), masyarakat gampong Krueng Meusegob tidak lagi kesulitan mengakses air bersih. Karena sebelumnya warga harus mengambil air ke sungai dengan jarak sekitar 700 meter, diambil menggunakan jeregen atau ember baik berjalan kaki maupun menggunakan sepeda motor. Namun saat ini dari empat dusun, prioritas nya masih ke satu dusun yaitu Cot Sime. Sedangkan tiga dusun lagi yaitu Cot Tungku, Cot Kruet dan Mesjid belum ada.

“Cot Simee lokasi nya jauh dari sungai dan dusunnya di dataran tinggi, sedangkan tiga dusun lagi dekat dengan sungai. Saat ini 32 KK di Cot Sime sudah bisa mengakses air bersih, alhamdulillah. Semoga ke depan untuk tiga dusun lainnya juga akan mendapatkan hal yang sama. Semoga”, pinta Abdul Aziz selaku warga setempat

Abdul Aziz yang juga tim teknis di lapangan menyampaikan rincian anggaran program PAMSIMAS di gampong Krueng Meusegob bersumber dari APBD 70% senilai Rp343.525.00, incash 4% senilai Rp 19.630.00, inkind 16% senilai Rp78.520.000 dan APBG 10% yaitu 49,075,000. Dengan total anggaran pembangunan PAMSIMAS di Krueng Meusegob sebanyak Rp490.750.000,(MD)

Related

Ekonomi 8023973688273542782

Posting Komentar

emo-but-icon

Siak

Siak

Ik

Ik

Ikln

Ikln

LPPNRI RIAU

Dewan Redaksi RPC

publik MERANTI

Galery&Adv

Dewan Bengkalis

Newspelalawan

Komisi Pemberantasan Korupsi

Sum

Sum

PEMKAB SIAK

dewan bengkalis

Follow Us

Ikln

Ikln

Rohil

Rohil

Rohil

Rohil

DPRD Rohil

DPRD Rohil

Uc

Uc

Uc

Uc

uc

uc

UCP

UCP

UC

UC

Hot News

Recent

Comments

Side Ads

item