Penyelundupan Kayu Diduga Ilegal Makin Marak di Batam,Aparat dan Instansi Terkait Terkesan Tutup Mata
https://www.riaupublik.com/2018/01/penyelundupan-kayu-diduga-ilegal-makin.html
Selasa, 23 Januari 2018
Batam-Kepri, Riaupublik.com--Pelabuhan kapal dan gudang kayu milik pengusaha ternama di Batam yang berlokasi di bagan piayu,belakangan diketahui pemiliknya berinisial NT patut dipertanyakan, pasalnya gudang dan pelabuhan tersebut jarang dikunjungin intansi terkait seperti pihak Syahbandar, Bea Cukai,Polisi maupun dinas perhubungan laut untuk melakukan pemeriksaan terkait kelengkapan dokumen barang khususnya kayu yang didatangkan dari luar batam.
Dari pantauan dan investigasi awak media dan tim di lokasi pelabuhan dan gudang tersebut,(Selasa,23/01/2018) terlihat tumpukan kayu bulat dengan berbagai jenis dan ukuran,dan kayu-kayu valet serta kontainer yang notabene nya siap di pasar kan di kota Batam, apalagi berdasarkan informasi yang di himpun awak media ini di lapangan bahwa pengusaha berisial NT di sebut – sebut sering melakukan pengiriman barang keluar negeri dengan menggunakan jasa ekspedisi.
Dari hasil keterangan warga sekitar bagan,Seibeduk saat di konfirmasi awak media ini menuturkan, Pelabuhan dan gudang milik NT sudah lama beroperasi, bahkan dari dulu sampai sekarang pelabuhan ini di fungsikan pintu masuk kayu dan jenis barang lain nya, kata nya sih di pasok dari Propinsi Jambi dan Bengkulu maupun dari daerah lain, tetapi aneh nya kenapa pihak Bea Cukai dan Dinas perhubungan laut maupun Syabandar Batam membiar kan pembongkaran barang di pelabuhan tersebut, apakah benar pelabuhan milik NT salah satu pelabuhan resmi yang di tunjuk/di sah kan oleh pemerintah,ujar masyarakat sekitar.
Bahkan ketika awak media dan tim mencoba meminta keterangan dari kapten kapal KM.Budi Baru,salah satu kapal pengangkut.Sang Kapten menjelaskan bahwa kayu yang mereka bawa berasal dari jambi."ini kayu dan valet kami bawa dari jambi.semua dokumen lengkap kok.apalagi yang kurang.tapi semua dokumen sudah sama bos" terang sang kapten.
Untuk mencari tahu kebenaran nya awak media ini mencoba mendatangi pos Sicurity di sekitar gudang dan pelabuhan tersebut, tetapi tidak seorang pun bersedia membuka pintu
masuk, meski sudah berulang kali mengetuk pintu dan memanggil, namun tidak satu pun menggubris nya.
(Handes/Abdul Ginting)
Batam-Kepri, Riaupublik.com--Pelabuhan kapal dan gudang kayu milik pengusaha ternama di Batam yang berlokasi di bagan piayu,belakangan diketahui pemiliknya berinisial NT patut dipertanyakan, pasalnya gudang dan pelabuhan tersebut jarang dikunjungin intansi terkait seperti pihak Syahbandar, Bea Cukai,Polisi maupun dinas perhubungan laut untuk melakukan pemeriksaan terkait kelengkapan dokumen barang khususnya kayu yang didatangkan dari luar batam.
Dari pantauan dan investigasi awak media dan tim di lokasi pelabuhan dan gudang tersebut,(Selasa,23/01/2018) terlihat tumpukan kayu bulat dengan berbagai jenis dan ukuran,dan kayu-kayu valet serta kontainer yang notabene nya siap di pasar kan di kota Batam, apalagi berdasarkan informasi yang di himpun awak media ini di lapangan bahwa pengusaha berisial NT di sebut – sebut sering melakukan pengiriman barang keluar negeri dengan menggunakan jasa ekspedisi.
Dari hasil keterangan warga sekitar bagan,Seibeduk saat di konfirmasi awak media ini menuturkan, Pelabuhan dan gudang milik NT sudah lama beroperasi, bahkan dari dulu sampai sekarang pelabuhan ini di fungsikan pintu masuk kayu dan jenis barang lain nya, kata nya sih di pasok dari Propinsi Jambi dan Bengkulu maupun dari daerah lain, tetapi aneh nya kenapa pihak Bea Cukai dan Dinas perhubungan laut maupun Syabandar Batam membiar kan pembongkaran barang di pelabuhan tersebut, apakah benar pelabuhan milik NT salah satu pelabuhan resmi yang di tunjuk/di sah kan oleh pemerintah,ujar masyarakat sekitar.
Bahkan ketika awak media dan tim mencoba meminta keterangan dari kapten kapal KM.Budi Baru,salah satu kapal pengangkut.Sang Kapten menjelaskan bahwa kayu yang mereka bawa berasal dari jambi."ini kayu dan valet kami bawa dari jambi.semua dokumen lengkap kok.apalagi yang kurang.tapi semua dokumen sudah sama bos" terang sang kapten.
Untuk mencari tahu kebenaran nya awak media ini mencoba mendatangi pos Sicurity di sekitar gudang dan pelabuhan tersebut, tetapi tidak seorang pun bersedia membuka pintu
masuk, meski sudah berulang kali mengetuk pintu dan memanggil, namun tidak satu pun menggubris nya.
(Handes/Abdul Ginting)