Panglima TNI Tetapkan 11 Program Prioritas Pembangunan TNI
https://www.riaupublik.com/2018/01/panglima-tni-tetapkan-11-program.html
Kamis,
25 Januari 2018
CILANGKAP,
RIAUPUBLIK.Com-- Dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan komitmen kebijakan pemerintah serta
kepentingan sinkronisasi pembangunan
gelar kekuatan TNI dengan pembangunan nasional maupun Visi
Misi Panglima TNI yang dihadapkan dengan tugas-tugas TNI maupun
alokasi anggaran TNI tahun 2018, maka ditetapkan 11 program prioritas.
Hal tersebut dikatakan
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. pada penutupan Rapat
Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (Rapim TNI) Tahun 2018, yang mengangkat
tema “Dengan Dilandasi Jiwa Kesatria
Militan, Loyal, Profesional, Modern dan Kemanunggalan
Dengan Rakyat, TNI Siap Melaksanakan Tugas Pokok”, bertempat di
Aula Gatot Subroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2018).
Panglima TNI Marsekal
TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan bahwa 11 program prioritas dalam rangka
pembangunan TNI, meliputi revitalisasi
program-program didalam Minimum Essential Force (MEF);penyempurnaan Doktrin
TNI dan Doktrin Angkatan; penyempurnaan organisasi
TNI; pengembangan sistem pengelolaan SDM TNI yang berbasis
kompetensi; pembangunan TNI AD menjadi kekuatan terpusat, kewilayahan dan
pendukung; pembangunan TNI AL melalui penyusunan Sistem Senjata Armada Terpadu
(SSAT) terdiri atas Kapal Perang, Pesawat Udara, Marinir dan
Pangkalan; dan pembangunan TNI AU untuk mencapai air
supremacy atau air superiority.
Menurut Marsekal TNI
Hadi Tjahjanto, prioritas selanjutnya adalah pembangunan unit khusus yang
terdiri dari pasukan-pasukan khusus Tri Matra; pengembangan sistem operasi
Tri Matra yang berbasis teknologi yang meliputi Network Centric
Warfare, C4ISR dan Cyber Warfare; penguatan
diplomasi militer dan peningkatan kontribusi dalam rangka memenangkan
kepentingan nasional; mewujudkan sistem pengadaan Alutsista yang
berpedoman pada effect based dan interoperabilitas yang
dilakukan secara transparan dan akuntabel serta bebas dari KKN.
Dalam kesempatan
tersebut, Panglima TNI menegaskan bahwa TNI perlu mentransformasi dirinya
menjadi suatu organisasi pertahanan negara yang profesional, modern, dan
tangguh yang memiliki kemampuan proyeksi regional serta mampu berkomitmen
secara global. “Untuk itu, TNI memerlukan payung hukum yang kuat,
penyesuaian doktrin yang integratif dan pengembangan SDM yang berjiwa kesatria,
militan, loyal dan professional, serta diperlengkapi dengan Alutsista yang
modern,” ujarnya.
Disamping itu, Marsekal
TNI Hadi Tjahjanto juga mengatakan bahwa TNI akan melanjutkan pengamanan,
pembangunan dan melengkapi Sarpras di perbatasan serta pulau-pulau terluar
tertentu dan daerah yang bersifat strategis, dengan prioritas di wilayah Timur
dan Selatan Indonesia, yaitu; Pulau Natuna, Pulau Yamdena (Saumlaki),
Pulau Morotai, Pulau Biak, dan Merauke dengan prioritas di tahun 2018 adalah
Pulau Natuna dan Pulau Yamdena-Selaru. “TNI juga akan membentuk kesatuan-kesatuan baru, yang diharapkan
dapat berguna untuk memitigasi berbagai permasalahan yang
terjadi di Indonesia Timur secara cepat,” katanya.
Di sisi lain, Panglima
TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa TNI segera membentuk dan
menyiapkan Satgas Kesehatan yang akan beroperasi sepanjang tahun di
wilayah-wilayah terisolir dan rawan krisis kesehatan, yang fungsinya untuk
memitigasi dan menanggulangi masalah kesehatan yang
ada. “Untuk saat ini, sasaran utama adalah wilayah Papua,” ucapnya.
Mengakhiri sambutannya,
Panglima TNI mengingatkan bahwa dalam waktu dekat bangsa Indonesia akan
menggelar pesta demokrasi, yaitu Pemilukada 2018 dan Tahapan Pemilu
2019. Menurutnya, tugas TNI dalam kedua peristiwa besar tersebut
adalah menjamin kelancaran dan keamanan pelaksanaannya. “Hal
ini dilakukan sesuai kehendak rakyat yang diamanatkan melalui
Undang-Undang,” ungkapnya.
“Satu hal yang
terpenting adalah Netralitas TNI. Jangan terpancing dengan pihak-pihak
yang mencoba memanfaatkan TNI. Politik TNI adalah Politik Negara yang
direpresentasikan oleh Pemerintah yang dipilih secara Konstitusional,”
kata Panglima TNI.