Panglima TNI : Pengiriman Satgas Kesehatan TNI Sesuai Konstitusi
https://www.riaupublik.com/2018/01/panglima-tni-pengiriman-satgas.html
Jumat,
26 Januari 2018
JAKARTATIMUR,
RIAUPUBLIK.Com-- Pengiriman Prajurit TNI yang
tergabung dalam Satgas Kesehatan TNI ke Papua dalam rangka
memberikan pelayanan dan pengobatan kepada warga Kabupaten Asmat yang
terkena wabah penyakit campak dan gizi
buruk, sudah sesuai dengan Konstitusi TNI yaitu melaksanakan
tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Hal tersebut dikatakan
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. pada upacara pemberangkatan
260 personel Satgas Kesehatan TNI, bertempat di Skadron Udara 2, Lanud Halim
Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (25/1/2018).
Panglima
TNI Marsekal TNI Hadi
Tjahjanto menyampaikan bahwa pembentukan Satgas Kesehatan TNI ke
Papua merupakan perintah Presiden RI Ir. Joko
Widodo pada saat memberikan pembekalan
kepada peserta Rapim TNI-Polri, tanggal 23 Januari 2018 di Mabes
TNI. “Menindak lanjuti perintah Presiden RI, Saya selaku Panglima
TNI segera membentuk Satgas Kesehatan TNI, dan pada
hari ini diberangkatkan ke Timika, selanjutnya ke Kabupaten Asmat,”
katanya.
Pada kesempatan
tersebut, Panglima TNI menjelaskan bahwa pada saat wabah penyakit campak dan
gizi buruk terjadi di wilayah Asmat Papua, pada tanggal 15 Januari 2018
sebanyak 10 personel tim pendahulu dari Kesdam XVII/Cendrawasih sudah
memberikan pengobatan secara terbatas. Selanjutnya, Mabes TNI mengirimkan 53
personel yang tergabung dalam Satgas Kesehatan TNI, terdiri dari dokter
spesialis dan paramedis untuk mempercepat penanganan wabah penyakit campak dan
gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Asmat, Papua.
“Prajurit TNI sebagai
bagian dari komponen bangsa dan sebagai tentara rakyat memiliki kewajiban moral
dan tanggung jawab profesional, untuk dapat membantu saudara-saudara kita
yang sedang mengalami musibah di Asmat, Papua,” ujar Marsekal
TNI Hadi Tjahjanto.
Lebih
lanjut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menuturkan bahwa Satgas
Kesehatan TNI tahun 2018 rencananya akan melaksanakan tugas selama 270
hari, dalam
rangka memberikan pelayanan bantuan kesehatan kepada masyarakat
di wilayah Papua dan Papua Barat. “Saya berkeyakinan bahwa sekecil
apapun tugas yang diberikan kepada TNI, akan dapat dilaksanakan
dengan tuntas,” katanya.
Diakhir
pengarahannya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan
penekanan kepada seluruh personel Satgas Kesehatan TNI. Pertama, kepada
personel Satgas Kesehatan TNI, saya perintahkan untuk melaksanakan
tugas dengan semangat dan keikhlasan serta profesionalisme yang tinggi karena
tugas ini merupakan tugas mulia.
Kedua, Komandan Satgas agar melaksanakan
koordinasi yang ketat dengan satuan-satuan lainnya yang sudah tergelar di
wilayah operasi, dan lakukan perkiraan cepat terhadap situasi yang
terjadi serta segera mengambil berbagai langkah yang diperlukan
untuk membantu menanggulangi musibah yang terjadi di wilayah operasi.
Ketiga, Komandan Satgas agar melakukan koordinasi
ketat dengan instansi terkait baik Sipil maupun Polri agar
dicapai sinergi dan upaya yang baik dalam rangka mempercepat mitigasi
permasalahan gizi buruk dan kejadian luar biasa campak. Kehadiran
TNI dan instansi lainnya bertujuan untuk membantu saudara-saudara kita
yang tertimpa kemalangan dan bukan untuk mencari panggung pencitraan.
Keempat, Komandan Satgas agar memperhatikan komando
dan kendali pasukan secara efektif dan sesuai dengan SOP yang berlaku serta
perhatikan faktor kerawanan setempat demi menjaga keamanan baik untuk personel,
materiil maupun bahan keterangan yang dibawa ke daerah operasi. Dan jangan
sampai kehadiran TNI yang seharusnya memberikan bantuan justru
menimbulkan masalah baru.
Kelima, saya perintahkan kepada
seluruh Satgas Kesehatan TNI yang terlibat agar peka dalam
memperhatikan adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku di wilayah setempat,
lakukan adaptasi secara cepat,koordinasi dengan aparat teritorial termasuk
tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat.
Dihadapan awak
media, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa hari ini
diberangkatkan 260 personel Tenaga Kesehatan TNI, seperti dokter spesialis dan
tenaga medis untuk memberikan pengobatan kepada warga Asmat di Papua. Disamping
dokter spesialis dan tenaga medis, TNI juga membantu berupa bahan makanan,
obat-obatan dan pakaian layak pakai. “Selain itu, TNI juga
menyiapkan tiga pesawat angkut medis udara sebagai alat transportasi guna
mendukung operasional satgas,” katanya.
“Saya mohon doa
masyarakat Indonesia, semoga tugas mulia yang diemban Satgas Kesehatan TNI
dalam membantu saudara-saudara kita di Asmat, Papua yang sedang mengalami
musibah dapat terlaksana dengan sukses,” tutupnya.