Doooo..rrr..! Kader Gerindra Ditembak Mati, Ketum Gerindra: Seluruh Kader Menahan Diri Atas Insiden Jangan Terprovokasi
https://www.riaupublik.com/2018/01/doooorrr-kader-gerindra-ditebak-mati.html
Senin, 22 Januari 2018
JAKARTA, RIAUPUBLIK.Com-- Ketua Umum DPP Partai Gerindra akhirnya angkat bicara soal
tewasnya kader Gerindra bernama Fernando Wowor yang ditembak oleh oknum Brimob.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo, mewakili Ketua Umum Prabowo Subianto meminta seluruh kader menahan diri untuk tidak terprovokasi atas insiden tersebut.
Menurutnya, kejadian tersebut bisa saja dimanfaatkan oleh oknum tertentu yang ingin merusak nama besar partai Gerindra.
Edhy Prabowo mengungkapkan, pihaknya mengimbau kepada seluruh keluarga besar Partai Gerindra di manapun berada, agar dapat menahan diri, jangan mudah terprovokasi dan tetap solid menjaga barisan.
"Jangan sampai peristiwa duka ini dimanfaatkan oleh pihak tertentu yang ingin merusak nama besar partai dan berupaya mengadu domba partai dengan institusi tertentu," jelas dia, Minggu (21/1)
Menurut Edhy, tindakan menghilangkan nyawa orang adalah pelanggaran hukum berat yang tidak bisa dibenarkan. Terlebih, pelaku menggunakan perlengkapan alat dinas saat di luar jam tugas.
Sambung dia, polisi saat ini butuh seleksi lebih ketat. Brimob yang dipersenjatai juga butuh seleksi. Jadi kalau ada oknum anggota Brimob yang menembak orang sampai meninggal dunia hanya karena masalah sepele, patut dipertanyakan.
"Berarti ini ada yang salah dengan psikologinya, hingga bisa menembakan senpi ke warga sipil. Polri harus berani melakukan evaluasi terkait hal ini," ungkap Edhy.
Edhy menambahkan, meski pelaku penembakan adalah oknum anggota Polri. Pihaknya percaya dan mendukung penuh aparat kepolisian dapat mengusut kasus ini secara profesional, netral, adil, jujur dan transparan.
"Partai Gerindra akan turut serta membantu mengadvokasi dan mengungkap persoalan ini hingga jelas dan tuntas," tegas dia.
Dirinya pun ditugaskan Ketua Umum Partai Gerindra, Bapak Prabowo Subianto. Untuk mewakili partai memimpin proses penghormatan dan penyerahan jasad Nando kepada pihak keluarga di Manado, Sulawesi Utara.
"Pihak keluarga sudah ikhlas dan mengamanatkan kepada partai agar terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan pelaku dapat diganjar sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," tuntas dia.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo, mewakili Ketua Umum Prabowo Subianto meminta seluruh kader menahan diri untuk tidak terprovokasi atas insiden tersebut.
Menurutnya, kejadian tersebut bisa saja dimanfaatkan oleh oknum tertentu yang ingin merusak nama besar partai Gerindra.
Edhy Prabowo mengungkapkan, pihaknya mengimbau kepada seluruh keluarga besar Partai Gerindra di manapun berada, agar dapat menahan diri, jangan mudah terprovokasi dan tetap solid menjaga barisan.
"Jangan sampai peristiwa duka ini dimanfaatkan oleh pihak tertentu yang ingin merusak nama besar partai dan berupaya mengadu domba partai dengan institusi tertentu," jelas dia, Minggu (21/1)
Menurut Edhy, tindakan menghilangkan nyawa orang adalah pelanggaran hukum berat yang tidak bisa dibenarkan. Terlebih, pelaku menggunakan perlengkapan alat dinas saat di luar jam tugas.
Sambung dia, polisi saat ini butuh seleksi lebih ketat. Brimob yang dipersenjatai juga butuh seleksi. Jadi kalau ada oknum anggota Brimob yang menembak orang sampai meninggal dunia hanya karena masalah sepele, patut dipertanyakan.
"Berarti ini ada yang salah dengan psikologinya, hingga bisa menembakan senpi ke warga sipil. Polri harus berani melakukan evaluasi terkait hal ini," ungkap Edhy.
Edhy menambahkan, meski pelaku penembakan adalah oknum anggota Polri. Pihaknya percaya dan mendukung penuh aparat kepolisian dapat mengusut kasus ini secara profesional, netral, adil, jujur dan transparan.
"Partai Gerindra akan turut serta membantu mengadvokasi dan mengungkap persoalan ini hingga jelas dan tuntas," tegas dia.
Dirinya pun ditugaskan Ketua Umum Partai Gerindra, Bapak Prabowo Subianto. Untuk mewakili partai memimpin proses penghormatan dan penyerahan jasad Nando kepada pihak keluarga di Manado, Sulawesi Utara.
"Pihak keluarga sudah ikhlas dan mengamanatkan kepada partai agar terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan pelaku dapat diganjar sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," tuntas dia.
Akurat//Riaupublik