Danrem 174/ATW Pimpin Evaluasi 10 Hari Tanggap Darurat KLB Asmat
https://www.riaupublik.com/2018/01/danrem-174atw-pimpin-evaluasi-10-hari.html
Minggu 28 Januari 2018
PAPUA, RIAUPUBLIK.Com-- Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
campak dan gizi buruk mulai memasuki fase 10 hari kedua dari tahap 30 hari
tanggap darurat. Evaluasi penanggulangan tanggap darurat dipimpin oleh Danrem
174/ATW selaku Dansatgaskes TNI Brigjen TNI Asep Setia Gunawan didampingi oleh
Bupati Asmat Elisa Kambu, S.Sos dihadiri oleh pihak TNI, Polri, Kemenkes RI,
Pemda dan tokoh masyarakat, bertempat di Aula Wouru Cem Kesbangpol, Distrik
Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Sabtu (27/1/2018).
Tim Gabungan Satgas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB)
diperkuat oleh para dokter spesialis dan paramedis dari Puskes TNI dan Polri.
“Tim dokter dan paramedis dari TNI dan Polri sudah tiba sore ini di Agats dan
siap untuk dideploy ke Distrik-Distrik,” kata Dansatgaskes TNI Brigjen TNI Asep
Setia Gunawan.
Dalam kesempatan tersebut, Dansatgaskes TNI memyampaikan bahwa
Tim Gabungan Satgas Kesehatan TNI segera melaksanakan tugas ke Distrik-Distrik
Kabupaten Asmat dengan melakukan pengamatan dan pengobatan selama 5 hari. “Tim
ini segera mencari pasien yang menderita campak dan gizi buruk ataupun temuan
penyakit lainnya,” ujarnya.
Di dalam rapat evaluasi tersebut, dr. Wayan, Sp.A koordinator
spesialis anak dari Kemenkes RI turut menyampaikan beberapa masukkan yang
berkaitan dengan perbaikan manajemen RSUD Agats meliputi pencegahan dan
pengendalian infeksi, managemen fasilitas serta pengelolaan limbah di RS.
“Kendala utama yang ditemukan adalah nasehat dokter yang disampaikan kepada
pasien tidak dilaksanakan sesuai diharapkan, begitu juga dengan desakan
keluarga pasien yang selalu minta segera pulang,” ucapnya.
Dengan kehadiran Tim Gabungan Satgaskes TNI yang terdiri dari
para dokter spesialis dan paramedis dari TNI, Polri dan Kemenkes RI diharapkan
wabah campak dan gizi buruk ini dapat diselesaikan dengan baik mulai dari fase
tanggap darurat hingga fase selanjutnya. “Masyarakat perlu tahu bahwa tim
dokter yang tergabung dalam Satgaskes TNI ini memiliki kemampuan dan pengalaman
tugas di berbagai tempat baik dalam maupun luar negeri. Sehingga kita harus
yakin bahwa wabah campak dan gizi buruk dapat ditangani dengan baik,” jelasnya.