Ketua PWRI-B Meranti Marah, Pada Bea Cukai, Fadli: Silahkan Bea Cukai Menberantas Penyeludupan, Tapi Jangan Adah Tebang Pilih
https://www.riaupublik.com/2017/12/ketua-pwri-b-meranti-marah-pada-bea.html
Selasa,
05 Desember 2017
SELATPANJANG,
RIAUPUBLIK.Com-- Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Meranti pada
tahun 2009 yaitu sebesar 6,59 persen,dibandingkan dengan tahun 2008 berkisar
7,34 persen. PDRB per kapita dan pendapatan regional per kapita tahun 2009
mengalami peningkatan.
Atas dasar harga berlaku,PDRB per kapita tahun 2008 sebesar Rp 20,67 juta menjadi Rp 24,43 juta pada tahun 2009. Atas dasar harga konstan 2000, PDRB per kapita tahun 2009 mengalami peningkatan dari sebesar Rp 6,13 juta pada tahun 2008 menjadi Rp 6,46 juta pada tahun 2009.
Nilai ekspor di Kabupaten Kepulauan Meranti hingga Desember 2009 mencapai US$ 10.759.426 . Nilai ekspor tersebut hanya dari Pelabuhan Selatpanjang. Nilai impor di Kabupaten Kepulauan Meranti selama 2009 mencapai US$ 155.313 melalui pelabuhan Selatpanjang.
Atas dasar harga berlaku,PDRB per kapita tahun 2008 sebesar Rp 20,67 juta menjadi Rp 24,43 juta pada tahun 2009. Atas dasar harga konstan 2000, PDRB per kapita tahun 2009 mengalami peningkatan dari sebesar Rp 6,13 juta pada tahun 2008 menjadi Rp 6,46 juta pada tahun 2009.
Nilai ekspor di Kabupaten Kepulauan Meranti hingga Desember 2009 mencapai US$ 10.759.426 . Nilai ekspor tersebut hanya dari Pelabuhan Selatpanjang. Nilai impor di Kabupaten Kepulauan Meranti selama 2009 mencapai US$ 155.313 melalui pelabuhan Selatpanjang.
Adanya wacana akan menindak habis kegiatan
lintas batas di Meranti. Jajaran pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC)
Perkumpulan Wartawan Republik Indonesia Bersatu (PWRI-B) Kepulauan
Meranti. Kunjungi kantor Bea dan Cukai Pos Selatpanjang. Selasa
(05/11/17).
Ketua PWRI-B Meranti Fadli dalam memberantas kegiatan lintas batas di Meranti pihak Bea dan Cukai harus menindak tegas dan tidak pilih kasih. "Bila komitmen Bea dan Cukai serius memberantas Penyelupan di Meranti, dengan tidak memilih kasih DPC PWRI-B Meranti siap membantu, "Kata Fadli dalam pertemuan diaula kantor Bea dan Cukai Pos Selatpanjang. Selasa (05/12/17) pagi.
Menurut Fadli, sudah dari dulunya masyarakat meranti telah terbiasa dengan aktivitas lintas batas yang dilakukan pelaku usaha guna kepentingan masyarakat banyak. Dibalik itu Bupati Kepulauan Meranti juga berjuang agar wilayah Kepulauan Meranti diistimewakan.
"Kita harus menghargai perjuangan bupati yang telah bersusah payah sampai kepusat agar meranti ada batasan karna kita berbatasan langsung dengan negara tetangga, mau tidak mau, suka tidak suka pasokan sembako kita dari negara tetangga harus ke Meranti demi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Namun demikian Fadli berharap, Pihak Bea dan Cukai Selatpanjang, memahami kondisi historis kehidupan sebagian masyarakat di wilayah ini yang sudah sejak jaman dahulu sangat tergantung dari aktivitas pelayaran maupun kepelabuhan yang notabenenya tergantung pada aktifitas perdagangan lintas batas.
"Pada prinsifnya, kita dari pihak media, siapkan dukungannya jika Bea dan Cukai akan saling menindak seluruh pengusaha lintas batas di Meranti, tapi dengan ketentuan jangan ada pilih kasih disini. Kalau mau sikat ya sikat aja semuanya, "terangnya.
Segala ketentuan dan perundang - undangan kepabeanan bila memang ada pelaku usaha, Oknum dan lain ada yang melakukan kelanjutannya.
"Kita hanya minta Bea dan Cukai jangan tebang pilih atau picing mata kalau ingin mengambil tindakan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Pos Bea & Cukai Selatpanjang Hengki melalui Kasubsi Penyuluhan H Dawir tidak bisa terjerat wacana dirinya akan menyikat penyeludupan diwilayah Meranti. Dia malah mengatakan ia asli warga meranti dan tidak memiliki niat buruk untuk merusak ekonomi dan kebutuhan masyarakat Meranti.
"Kalau kita akan menyikat seluruh penyeludupan dimeranti itu tidak mungkin, kita tetap mengedepankan kepentingan.”H.Dawir.(***)
Ketua PWRI-B Meranti Fadli dalam memberantas kegiatan lintas batas di Meranti pihak Bea dan Cukai harus menindak tegas dan tidak pilih kasih. "Bila komitmen Bea dan Cukai serius memberantas Penyelupan di Meranti, dengan tidak memilih kasih DPC PWRI-B Meranti siap membantu, "Kata Fadli dalam pertemuan diaula kantor Bea dan Cukai Pos Selatpanjang. Selasa (05/12/17) pagi.
Menurut Fadli, sudah dari dulunya masyarakat meranti telah terbiasa dengan aktivitas lintas batas yang dilakukan pelaku usaha guna kepentingan masyarakat banyak. Dibalik itu Bupati Kepulauan Meranti juga berjuang agar wilayah Kepulauan Meranti diistimewakan.
"Kita harus menghargai perjuangan bupati yang telah bersusah payah sampai kepusat agar meranti ada batasan karna kita berbatasan langsung dengan negara tetangga, mau tidak mau, suka tidak suka pasokan sembako kita dari negara tetangga harus ke Meranti demi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Namun demikian Fadli berharap, Pihak Bea dan Cukai Selatpanjang, memahami kondisi historis kehidupan sebagian masyarakat di wilayah ini yang sudah sejak jaman dahulu sangat tergantung dari aktivitas pelayaran maupun kepelabuhan yang notabenenya tergantung pada aktifitas perdagangan lintas batas.
"Pada prinsifnya, kita dari pihak media, siapkan dukungannya jika Bea dan Cukai akan saling menindak seluruh pengusaha lintas batas di Meranti, tapi dengan ketentuan jangan ada pilih kasih disini. Kalau mau sikat ya sikat aja semuanya, "terangnya.
Segala ketentuan dan perundang - undangan kepabeanan bila memang ada pelaku usaha, Oknum dan lain ada yang melakukan kelanjutannya.
"Kita hanya minta Bea dan Cukai jangan tebang pilih atau picing mata kalau ingin mengambil tindakan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Pos Bea & Cukai Selatpanjang Hengki melalui Kasubsi Penyuluhan H Dawir tidak bisa terjerat wacana dirinya akan menyikat penyeludupan diwilayah Meranti. Dia malah mengatakan ia asli warga meranti dan tidak memiliki niat buruk untuk merusak ekonomi dan kebutuhan masyarakat Meranti.
"Kalau kita akan menyikat seluruh penyeludupan dimeranti itu tidak mungkin, kita tetap mengedepankan kepentingan.”H.Dawir.(***)