Jebret...! Tertangkap Kamera Netizen, 2 Tabung LPG 3 Kg, Masuk Mobil Mewah “Pajero Sport”
https://www.riaupublik.com/2017/12/jebret-tertangkap-kamera-netizen-2.html
Jumat,
15 Desember 2017-12-15
PEKANBARU,
RIAUPUBLIK.Com—Viral..! Tangkapan Kamera Netizen, Seorang Ibu Mengangkut Tabung
LPG 3 Kg Label “Hanya Untuk Masyarakat Miskin, kedalam Mobil Mewah Nya Pajero
Sport Terbaru, postingan netizen menuai komentar, “Orang Kaya Doyan Hak nya
Orang Miskin, “Yang Mana Yang Miskin Dan Orang Kaya Sepertinya Sama saja,
Komentar berbagai Macam Membuly Sang Ibu dengan Mobil Pajero Sport nya, membeli
2 tabung LPG 3 Kg, sudah jelas di tuliskan di tabung HANYA UNTUK MASYARAKAT MISKIN.
Postingan
sang ibu mengangkut Tabung LPG 3 Kg hanya untuk masyrakat miskin menuai protes,
“agar ibu itu di tangkap, begitu juga disperindak harus merespon kejadian orang
kaya membeli tabung LPG 3 Kg ini.
Sosialisasi label "Hanya Untuk Masyarakat Miskin"
di tabung LPG 3 Kg digalakkan.
Sayangnya, selama ini label "miskin" tersebut tidak cukup efektif
mencegah penyalahgunaan subsidi yang dianggarkan dari APBN.
Kelangkaan elpiji melon sebenarnya bukan kali
ini saja terjadi. Jika ditelusuri lebih jauh, maka hampir semua wilayah pernah
mengalaminya. Sayangnya, hal tersebut selalu berulang dan pemerintah maupun
Pertamina terkesan belum menemukan cara efektif untuk menanggulanginya.
Setiap kelangkaan LPG 3 Kg terjadi, Pertamina hanya bisa melakukan operasi pasar dan mengimbau agar masyarakat yang tidak berhak menikmati subsidi LPG 3 Kg agar tidak ikut menikmatinya.
Upaya lain yang dilakukan Pertamina lebih pada seruan moral, seperti meminta masyarakat yang mampu untuk menggunakan LPG 5,5 Kg. Selain itu, sejak tahun 2015 lalu, perusahaan pelat merah itu juga melabeli tabung LPG 3 Kg dengan tulisan “Hanya Untuk Masyarakat Miskin.” Sayangnya, hal tersebut tidak cukup efektif mencegah penyalahgunaan subsidi yang dianggarkan dari APBN tersebut.(***)
Setiap kelangkaan LPG 3 Kg terjadi, Pertamina hanya bisa melakukan operasi pasar dan mengimbau agar masyarakat yang tidak berhak menikmati subsidi LPG 3 Kg agar tidak ikut menikmatinya.
Upaya lain yang dilakukan Pertamina lebih pada seruan moral, seperti meminta masyarakat yang mampu untuk menggunakan LPG 5,5 Kg. Selain itu, sejak tahun 2015 lalu, perusahaan pelat merah itu juga melabeli tabung LPG 3 Kg dengan tulisan “Hanya Untuk Masyarakat Miskin.” Sayangnya, hal tersebut tidak cukup efektif mencegah penyalahgunaan subsidi yang dianggarkan dari APBN tersebut.(***)