Cak Imin: Kita Ini Umat yang Hidup dalam Paradoks
https://www.riaupublik.com/2017/12/cak-imin-kita-ini-umat-yang-hidup-dalam.html
Fhoto: Dalam acara ini juga diwisuda 79 santri dan santriwati IAI Bani Fattah oleh Rektor IAI dan jajaran Senat IAI serta para guru besar di institut tersebut.
JOMBANG, RIAUPUBLIK.Com-- Umat Islam Indonesia ini hidup serba dalam paradoks. Di satu sisi, dijadikan acuan dunia sebagai model toleransi antaragama dan demokrasi. Namun di sisi lain, masih berjuang keras di dalam negeri untuk mengatasi berbagai gesekan akibat begitu pluralnya karakter bangsa ini.
“Jadi panutan, tapi
masih ribet dengan diri kita juga," demikian disampaikan Muhaimin Iskandar
(Cak Imin) dalam acara Rapat Terbuka Institut Agama Islam Bani Fattah di
Tambakberas Jombang Jawa Timur pada Sabtu (9/12).
Menurut Cak Imin,
paradoksnya bukan di situ saja. Dalam konteks ekonomi, meskipun umat Islam
adalah mayoritas dalam jumlah, namun malah minim dalam akses dan kualitas
kesejahteraannya.
“Dalam politik juga
masih ada paradoks. Kita ini mayoritas yang masih sebatas menitipkan aspirasi,
belum yang mengeksekusi keputusan. Nah, kelihatan kan paradoksnya," lanjut
tokoh yang digelari Panglima Santri itu.
Orasi tersebut
mendapat sambutan hangat dari peserta. Tampak hadir Rektor IAI Bani Fattah KH
Abdul Kholiq, KH Jamaludin Ahmad (Pengasuh Ponpes Bumi Damai Muhibbin Tambak
Beras), KH Kholiq Mustaqim (Pengasuh Ponpes Alwardiyah III Tambak Beras), KH
Imam Haromain (Pengasuh Ponpes Putra Sunan Ampel Denanyar) dan para pimpinan
pondok pesantren di Jombang. Juga ketua PRD Provinsi Jawa Timur Hakim Iskandar
dan jajaran DPRD Kabupaten Jombang.
Namun Cak Imin
mengingatkan agar gairah agama yang tengah meluap di negeri ini jangan
disalahpahami atau ikut paham yang salah.
“Pelajari agama dari
sumber yang menyejukkan, yaitu pesantren NU, kyai NU, gus-gus NU. Insya Allah
ilmunya nambah, hati pun adem, nasionalisme tetap kokoh,” ujarnya.
"Namun apa pun
keadaannya, kita harus tetap bersyukur bahwa Indonesia saat ini masih aman
damai. Di tengah situasi global yang kian panas seperti ini, damai itu mahal,
langka. Lihat Syria, Irak, Yaman, Mesir, Jerusalem, bahkan AS sendiri menjadi
semakin terancam akibat politik luar negerinya yang provokatif," kata Cak
Imin.(rls/rpc)