Tegas..! Lukman Edi: Calon Peresiden Republik Indonesia, Harus Orang Indonesia Asli
https://www.riaupublik.com/2017/11/tegas-lukman-edi-calon-peresiden.html
Minggu,
18 November 2017
JAWATIMUR,
RIAUPUBLIK.Com-- Ada boleh orang asing
jadi presiden Indonesia? Pertanyaan menarik yang diajukan oleh seorang peserta
sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode Pendidikan Bela Negara di Tumapel
Room Singhasari Resort, Kota Wisata Batu, Jawa Timur. Pertanyaan itu muncul
pada sesi pertama berupa pemaparan materi, Sabtu pagi (18/11/2017),
dengan narasumber Ir. H.M. Lukman Edy, MSi., dan Drs. Mohamad Toha,
keduanya anggota MPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Lukman Edy yang
mendapat kesempatan menjawab pertanyaan itu dengan tegas menyatakan, presiden
asing tidak boleh. “Presiden Indonesia harus orang Indonesia asli,”
ungkap Anggota Fraksi PKB MPR ini. Bukan hanya warga negara asing,
menurut Lukman Edy, orang Indonesia asli yang mempunyai istri warga
negara asing juga tidak boleh mencalonkan diri menjadi Presiden Indonesia.
Agar calon Presiden
Indonesia betul-betul sesuai ketentuan UUD NRI Tahun 1945, kata Lukman Edy,
maka calon presiden harus diusulkan oleh partai politik. “Jadi, partai politik
menjadi filter dalam menjaring calon pemimpin bangsa,” ujar pimpinan Badan Penganggaran
MPR ini. “Maka kalau ada calon presiden atau wakil presiden membawa
kepentingan asing tak akan lolos,” ungkap Lukman Edy.
Tanpa ada filterisasi
dalam hal calon presiden dan wakil presiden, lanjut Lukman Edy, maka rawan
terhadap intervensi asing. Nah, untuk menjaga integritas calon presiden dan
calon wakil presiden, kata Lukman Edy, maka harus difilter. Agar itu tidak
terjadi, partai politik dikasi ruang untuk melakukan internalisasi nilai-nilai
kebangsaan. “Parpol tidak akan meloloskan calon pemimpinan bangsa yang
diintervensi oleh asing,” tegas Lukman Edy.
Di Singhasari Resort
Kota Batu, Jawa Timur, sejak 17 hingga 20 November 2017, berlangsung
sosialisasi dengan metode Pendidikan Bela Negara. Pesertanya, 100 mahasiswa
anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) dari 22 perguruan tinggi se- Jawa
Timur. Sebagai salah satu metode sosialisasi Empat Pilar pada peserta
diwajibkan mengikuti seluruh kegiatan, baik indoor (kelas) maupun outdoor
(outbound).
Area lampiran.(***)