Pengamat Politik, Hendri Satrio: Setya Novanto Ditangkap KPK, Tiket Pilkada 2018 Akan Berubah
https://www.riaupublik.com/2017/11/pengamat-politik-hendri-satrio-setya.html
Sabtu, 25 November 2017
JAKARTA,
RIAUPUBLIK.Com-- Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina
Jakarta, Hendri Satrio, menilai wajar bila pasca Ketua Umum Golkar, Setya Novanto ditangkapkemudian
berimbas pada berubahnya penerima tiket atau rekomendasi untuk Pilkada 2018.
Hendri
kepada Antara di Jakarta, Minggu 19 November 2017, mengatakan bahwa perbedaan
rekomendasi ini bisa terlaksana bila terjadi penggantian kepemimpinan di Golkar
pasca Setya Novanto (Setnov) ditangkap KPK.
"Ketua
umum yang baru di Golkar ini memiliki kewenangan untuk membuat perubahan itu,
karena akan berpengaruh juga pada kepemimpinan jangka panjang sang ketua baru.
Ketua baru pasti akan lebih memilih calon pemimpin daerah yang loyalis Golkar
sejati daripada calon yang cuma 'numpang perahu' saja," kata pendiri
Lembaga Survei KedaiKOPI tersebut.
Selanjutnya,
lanjut Hendri, perubahan ketua umum DPP Golkar ini bisa dengan berbagai cara,
mulai dari skema pelaksana tugas (plt) hingga munaslub. Munaslub ini bisa
dilaksanakan namun pasti akan mendapatkan tantangan dari para loyalis Setnov
yang mungkin pernah menerima perhatian khusus dari Setnov.
Sosok
dalam pemerintahan
Menurut
dia, saat ini yang paling aman dan netral memegang kendali Golkar
memang sosok yang berada dalam pemerintahan.
Sosok
Jusuf Kalla (JK) dianggap paling tepat memimpin Golkar dalam masa transisi ini,
selain tidak akan mengganggu dukungan terhadap Jokowi di 2019, JK juga tokoh
senior yang dapat diterima kelompok mayoritas di Golkar.
"Nah,
bila ada ketua baru maka perubahan rekomendasi pilkada sangat
mungkin terjadi apalagi untuk daerah strategis yang memiliki suara besar di
pemilu 2019," katanya.
Ia
mencontohkan Jawa Barat, bisa saja Ridwan Kamil kehilangan tiket, Jawa Timur,
Sumatera Utara atau kota Bandung misalnya bisa kena imbas juga.
"Kita
tunggu saja siapa yang akan jadi plt atau langsung munaslub, hanya saja
perubahan tiket sangat mungkin terjadi" jelas Hendri.***