Wweiiii.... 3 Jendral Bertarung"Ring" Pilgubri 2018 Begini Peta Daerah Provinsinya (Sumut, Papua, Maluku )
https://www.riaupublik.com/2017/10/wweiiii-3-jendral-bertarungring.html
Kamis, 05 Oktober 2017
RIAUPUBLIK.Com-- Siapa pun boleh bertarung di pilkada
seretak yang digelar tahun depan. Termasuk bagi mereka yang bekerja di
institusi pertahanan negara seperti TNI atau Polri.
Pada tahun 2018 nanti ada beberapa
jenderal polisi maupun TNI yang masih aktif yang digadang akan berlaga di pesta
politik Pilkada Serentak 2018.
Siapa saja mereka?
1. Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi
Ketua
Umum PSSI Edy Rahmayadi (Foto:Alan Kusuma/kumparan)
Panglima Komando Cadangan Strategis
Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen TNI Edy Rahmayadi, mendaftar sebagai bakal
calon gubernur Sumatera Utara melalui Partai Amanat Nasional (PAN).
Pendaftaran tersebut berupa
pengembalian formulir ke kantor Partai Amanat Nasional (PAN) Sumut di Medan,
Jumat (29/9), yang diserahkan Ketua DPW Partai Perindo Sumut Rudi Zulham
Hasibuan sebagai perwakilan. Selain ke PAN, Edy mengatakan telah membangun
komunikasi dengan beberapa partai politik lainnya. Namun ia enggan menyebutkan
nama parpolnya.
Edy mengaku siap mundur agar dapat
serius maju jadi cagub Sumut dan memenuhi syarat pencalonan. Pengunduran
dirinya dari TNI, jelas Edy, akan dia lakukan pada Januari 2018. Sehingga saat
mendaftakan diri sebagai calon gubernur di KPU, Edy bukan lagi anggota TNI.
"Ada waktunya (pengunduran diri
-red). Waktunya itu di bulan Januari," ujar Edy saat menghadiri
serangkaian acara persiapan HUT ke-72 TNI di Cilegon, Banten, Kamis (28/9).
Edy mengklaim Panglima TNI Jenderal
Gatot Nurmantyo sudah menyetujui langkahnya mencalonkan diri sebagai Gubernur
Sumatera Utara. Hanya saja, dia menyatakan akan kembali menemui Gatot sesaat sebelum
pengunduran diri."Iya (Gatot setuju-red). Fixed-lah
nanti saya menghadap beliau dulu," sebutnya.
Kakor
Brimob Polri Irjen Murad Ismail (Foto:Wahyu Putro A/Antara)
DPP Partai Nasdem
resmi mengusung Kepala Korps Brimob Irjen Polisi Murad Ismail pada Pilgub
Maluku 2018 mendatang. Keputusan itu diambil setelah Ketua Umum Nasdem Surya
Paloh yang didampingi oleh Tim Tujuh Bapilu Nasdem bertemu Murad Ismail di
kantor DPP NasDem.
Sekretaris Bapilu dan
Ketua bidang Media dan Komunikasi Publik Nasdem Willy Aditya mengatakan
terpilihnya Murad telalh melalui proses penjaringan yang ketat di internal
partai. Bagi Nasdem, setiap pilkada sangat penting, karena pilkada akan
menentukan proses pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah.
“Ada beberapa pertimbangan
mengapa Nasdem mendukung Murad Ismail. Pertama, Partai Nasdem dalam kontestasi
pilkada selalu memajukan putra-putri terbaik. NasDem melihat rekam jejak Murad
Ismail yang bisa diterima oleh semua kelompok masyarakat Maluku. Untuk kondisi
Maluku hal tersebut sangatlah penting. Kedua, elektabilitas Murad Ismail yang
terus menanjak," ujar Willy dalam keterangan yang diterima kumparan,
Kamis (28/9).
Murad sendiri mengaku
masih belum memutuskan untuk mau menerima pinangan Nasdem atau tidak.
Murad Ismail merupakan
putra kelahiran Maluku yang sekarang menjabat sebagai Kakor Brimob Polri dengan
pangkat inspektur jenderal. Pada tahun 2013 sampai dengan 2015, perwira tinggi
bintang dua itu pernah menjabat sebagai Kapolda Maluku.
3. Kapolda Sumut Irjen
Paulus Waterpauw
Irjen Paulus Waterpauw
mendaftarkan diri jadi bakal calon Gubenur Papua dalam pilkada serentak 2018
pada bulan Juni lalu. Paulus mendaftar ke Partai Golkar.
"Ini sebagai
bukti keseriusan Paulus Waterpauw untuk maju dalam Pilgub Papua. Kami dari
Partai Golkar juga serius untuk menerima dan mau mengusung Kaka Besar,"
kata Ketua Tim Pendaftaran Seleksi Calon Kepala Daerah Pilkada Serentak 2018
Partai Golkar Papua, Sefnat Masnifit, Senin (12/6).
Paulus mengaku akan
mengikuti mekanisme resmi di kepolisian jika dia telah resmi ditetapkan sebagai
cagub. Ia juga nantinya akan berkoordinasi dengan para petinggi Polri.
Paulus sebelum
menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara memang pernah menjabat sebagai Kapolda
Papua. Sejumlah isu menerpa ketika dia menyatakan diri berniat maju di Pilgub
Papua, yang paling kencang adalah soal adanya pertemuan dirinya dengan Kepala
Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dan Gubernur Papua saat ini Lukas
Enembe.
Irjen
Paulus Waterpauw (Foto:ANTARA/Alfian)
Pertemuan yang berlangsung
di rumah Budi, bilangan Jakarta Selatan, diduga membahas soal pemenangan Joko
Widodo dan PDIP pada Pemilu 2019. Kabar miring itu tersebar melalui pesan
berantai Whatsapp yang mencatut nama Panglima TNI.
Kabar itu pun dibantah
Polri dan Lukas. Keduanya membenarkan ada pertemuan di rumah Budi Gunawan pada
awal September, tapi tidak ada pembahasan soal Pemilu 2019.
Menurut Karo Penmas
Mabes Polri Brigjen Rikwanto, pertemuan itu membahas kondisi Papua pascapilkada
2017 dan pengamanan untuk pilkada 2018.
"Itu koordinasi
keamanan. Polri membantah kabar di media sosial yang menyebutkan bahwa terjadi
deal politik terkait Pilkada Papua," kata Rikwanto