Panglima TNI : Pertama Kali WHO Percayakan Internasional Conferrence kepada TNI
https://www.riaupublik.com/2017/10/panglima-tni-pertama-kali-who.html
Kamis, 26 Oktober 2017
JAKARTA, RIAUPUBLIK.Com-- Untuk
pertama kalinya World Health Organization (WHO) memadukan
kegiatan militer dan sipil, guna membicarakan upaya mewujudkan ketahanan
kesehatan global dalam rangka kerja sama antar negara dan pertama kali di dunia
WHO mempercayakan pelaksanaan Internasional Conferrence And Table Top
Exercise On Global Health Security kepada TNI.
Hal tersebut dikatakan
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada acara pembukaan
Internasional Conferrence And Table Top Exercise On Global Health
Security 2017 dihadapan Presiden RI Ir. Joko Widodo dan para
peserta konferensi yang diikuti dari 50 negara, bertempat di Istana Negara,
Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2017).
Lebih lanjut Panglima
TNI mengatakan ketahanaan kesehatan global merupakan suatu kondisi adanya
kesiapan, kewaspadaan dan ketahanan terhadap kejadian luar biasa akibatemerging
diseases maupun new emerging diseases yang menular
dengan cepat antar manusia dengan tujuan untuk mencegahnya.
Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo mengatakan bahwa pada Konferensi Tingkat Tinggi G-20 tanggal 7-8 Juli
2017 di Hamburg Jerman, isu health security merupakan salah
satu tren yang hangat dibicarakan pemimpin dunia. “Untuk itulah maka Presiden
RI berinisiatif dan memerintahkan TNI untuk melakukan aksi nyata yang dapat
memberi sumbangsih bagi negara dan dunia internasional dalam bidang ketahanan
kesehatan global,” tegasnya.
Panglima TNI menuturkan
bahwa TNI akan menampilkan peran Babinsa sebagai mata telinga TNI di seluruh
wilayah Indonesia, karena Babinsa berhubungan langsung dan berada
ditengah-tengah masyarakat, hal ini sebagai konsep Table Top Exercise.
“Apabila terjadi suatu peristiwa di masyarakat, Babinsa akan mengkoordinir Babinkamtibmas,
Kepala Desa/Lurah, LKMD serta Puskesmas untuk memberikan pertolongan pertama
dan lapor cepat tentang kasus,” ujarnya.
Disisi lain, Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa TNI merupakan salah satu first
responder pada setiap kejadian baik musibah massal maupun bencana alam
yang membutuhkan penanganan cepat. “Ini berdasarkan letak geografis Indonesia
tepat berada di persimpangan lalu lintas dunia, hal ini menyebabkan ancaman
wabah penyakit tropis dan penyakit infeksi sangat tinggi,” katanya.
“TNI melalui perannya
dalam Operasi Militer Selain Perang, selalu siap digerakkan apabila terjadi
musibah massal yang datang tiba-tiba dan tidak mudah dipredeksi, seperti
bencana alam ataupun bencana buatan, sebagaimana yang telah dilakukan selama
ini,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Sementara itu, terkait
tentang kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi, Panglima TNI Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa hal ini akan menjadikan percepatan
perpindahan barang, jasa dan manusia, juga menjadi ancaman penyakit dari suatu
negara, bisa menjadi ancaman global dalam hitungan menit. “Ancaman penyakit itu
berupa virus MersCov, Zika dan Flu Burung yang menjadi ancaman global beberapa
waktu yang lalu,” tuturnya.
Panglima TNI Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa dari perspektif militer patut mewaspadai
adanya ancaman senjata biologi massal yang diciptakan untuk melumpuhkan negara
lain dan berpotensi mengakibatkan pandemi. “Ini menjadi sangat penting dan membutuhkan
kerja sama antara sipil dengan militer serta kerja sama antar negara untuk
mengatasinya,” pungkasnya.