Pakar Kesehatan Militer dan Sipil Bahas Kerja Sama Darurat Keamanan Kesehatan Global
https://www.riaupublik.com/2017/10/pakar-kesehatan-militer-dan-sipil-bahas.html
Kamis, 26 Oktober 2017
JAKARTA, RIAUPUBLIK.Com-- Para Pakar
Kesehatan Militer dan Sipil beberapa negara
yang mengikuti Konferensi Internasional Kesehatan dan Table
Top exercise on Global Health Security (TTX GHS) tahun
2017,menggelar diskusi membahas pentingnya kerja sama antara militer
dan sipil dalam rangka menghadapi darurat keamanan kesehatan
global, bertempat di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu
(25/10/2017).
Kegiatan Konferensi
Internasional Kesehatan tahun 2017 yang diketuai Mayjen TNI Dr. dr Terawan Agus
Putranto, Sp.Rad (K) RI sebagai Ketua Organisasi International
Committee Military Medicine (ICMM) yang sehari-hari menjabat Kepala
RSPAD Gatot Soebroto, dibagi menjadi tiga sesi diskusi.
Sesi pertama
tentang Preparing For and Managing Global Outbreaks/Events Including
Those Naturally Occurring, mendiskusikan dan berbagi pengalaman
mengenai keberhasilan negara-negara yang menjalankan kolaborasi antara
kesehatan sipil dan militer, diantaranya Portugal, Tunisia, Ghana, Finlandia
dan Bangladesh.
Pada sesi kedua adalah
diskusi mengenai Table Top Exercise On Natural Events. Pada sesi ini
membahas dan mendiskusikan bagaimana mengidentifikasikan kolaborasi antara
kesehatan sipil dan militer pada suatu negara dilihat dari kesiapan dan respon
dalam menghadapi kondisi darurat serta mempelajari pada wabah atau kejadian
luar biasa.
Sementara itu, pada
sesi diskusi ketiga mengenai Priority Actions Of
Engagement and Potential Collaborations Between Public Health and Military
Services In The Case Of Natural Events. Diskusi ini mengulas
mengenai kesempatan yang dimiliki suatu negara dan para pemangku kepentingan
untuk merancang bagaimana mereka bisa berkontribusi secara efektif guna
kesiapan dan respon dalam menghadapi kondisi darurat.
Kegiatan Konferensi
Internasional Kesehatan dan (TTX GHS) tahun 2017, diselenggarakan
atas inisiatif Pemerintah RI dan didukung sepenuhnya oleh World Health
Organization (WHO) serta dipercayakan kepada TNI diikuti 124 peserta,
terdiri dari 67 personel TNI sebagai observer dan 57 peserta
dari 50 negara. Pelaksanaannya berjalan selama empat hari (23
s.d. 26 Oktober 2017) di Jakarta, Indonesia, mengambil
tema Managing Future Global Public Health Risk by Strengthening
Collaboration Between Civilians and Military Health Services.
Tujuan
diadakannya konferensi kesehatan ini adalah dalam
rangka memperbaiki pemahaman dan mengidentifikasi area untuk melakukan
kolaborasi antara sektor kesehatan masyarakat dan militer, untuk
bersama-sama mempersiapkan diri dalam penanganan keadaan darurat kesehatan
masyarakat.
Sedangkan sasarannya adalah
mengklarifikasi peran dan tanggung jawab antara sektor kesehatan masyarakat dan
militer dalam kondisi yang alami dan disengaja; menyadari pentingnya
mekanisme koordinasi yang kuat antara sektor kesehatan masyarakat dan
militer; memeriksa area untuk kolaborasi dalam kesiapsiagaan dan respons
darurat; dan mengidentifikasi mekanisme dalam berkomunikasi dan mekanisme
dalam berbagi informasi.