Menkes RI Tutup Konferensi Internasional dan TTX 2017
https://www.riaupublik.com/2017/10/menkes-ri-tutup-konferensi.html
Jumat, 27 Oktober 2017
JAKARTA, RIAUPUBLIK.Com-- Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia
Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM (K) menutup secara resmi International
Conference and Table Top Exercise on Global Health Security 2017 di
Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2017).
Menkes RI Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM (K) dalam sambutannya
mengatakan bahwa dunia telah mengalami dan menyaksikan ancaman keamanan
kesehatan yang semakin meningkat dari berbagai jenis infeksi seperti Ebola,
MERS CoV, H1N1, Zika dan juga bahaya infeksi, termasuk potensi bahaya kimia, biologi, radiasi, dannuklir (CBRN). “Beberapa di antaranya menyebabkan kerugian
besar, dalam hal kehidupan
manusia, aspek sosio-ekonomi, politik serta kesejahteraan terkait dengan efek
yang seringkali melampaui batas-batas nasional,” tuturnya.
Lebih lanjut Menkes RI mengatakan bahwa kesiapsiagaan
kesehatan nasional dan regional masih sangat tidak memadai, dengan hanya
sepertiga negara yang saat ini memenuhi persyaratan minimum Peraturan Kesehatan
Internasional (IHR) 2005. “Situasi
ini membutuhkan perhatian institusional yang mendesak dan kebijakan terpadu
dari tingkat nasional sampai global,” katanya.
Disisi lain Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM (K)
mengungkapkan Joint External Evaluation (JEE) yang dikembangkan oleh
WHO, merupakan salah satu tonggak utama dalam mencapai tujuan kita. Penilaian
JEE telah dilakukan di hampir negara untuk mengidentifikasi kesenjangan negara
dan memungkinkan negara-negara memprioritaskan kebutuhan yang paling mendesak
dalam sistem keamanan kesehatan agar lebih siap menghadapi ancaman kesehatan
pandemi, Indonesia
sedang mempersiapkan untuk melakukan penilaian JEE pada akhir November 2017.
Menkes RI menyampaikan bahwa peserta konferensi telah memulai
kemitraan dan berkolaborasi
dengan visi yang sama, dunia yang aman akan aman dari ancaman kesehatan masyarakat
global. “Hal ini dapat dicapai
dengan komitmen yang kuat, serta kerjasama erat antara sektor kesehatan
masyarakat dan sektor non-kesehatan yang relevan seperti transportasi, pertanian, pendidikan dan keamanan
termasuk dinas kesehatan militer,” tegasnya.
Diakhir amanatnya Menkes RI Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM (K) berharap
dalam tiga hari terakhir ini, kita dapat membangun komitmen kuat serta berbagi
tujuan, tanggung jawab dan yang terpenting bagi kekuatan gabungan yang
berkontribusi terhadap pengembangan Rencana Aksi Nasional untuk Kesehatan dan
pelaksanaan IHR yang dipercepat.
“Saya juga berharap Prinsip Panduan antara
kesehatan masyarakat dan kesehatan militer dapat ditetapkan untuk melindungi,
mencegah, mendeteksi dan menanggapi kejadian kesehatan masyarakat global di
masa depan dari wabah yang terjadi secara alami, disengaja atau
disengaja,” pungkasnya.
Hadir pada acara
penutupan konferensi diantaranya Director Country Health Emergency
Preparedness and International Health Regulation World Health Emergency
Programme WHO Dr. Guenael Rodier, Kapuskes TNI Mayjen TNI
dr. Ben Yura Rimba, MARS (K), Karumkit RSPAD Gatot Soebroto Dr. dr. Terawan
Agus Putranto, Sp.Rad (K), Wakapuspkes TNI Laksma TNI drg Andriani,
Sp.OT, Kadiskesal Laksma TNI drg. RA.Nora Lelyana, M.Kes, Kepala Medik
RSPAD Gatot Soebroto Brigjen TNI dr. Alexander K. Ginting, Sp.P., FAACP dan pejabat
jajaran Kementerian Kesehatan RI.
Kabidpeninter Puspen TNI Kolonel Laut (KH) Drs. Edys Riyanto, M.Si//
Riaupublik.Com