Konferensi Internasional Hasilkan The Jakarta Call To Action
https://www.riaupublik.com/2017/10/konferensi-internasional-hasilkan.html
Jumat, 27 Oktober 2017
JAKARTA, RIAUPUBLIK.Com-- International Conference and Table Top exercise on Global Health
Security tahun 2017 ini diikuti
oleh 208 peserta yang terdiri dari 86 personel TNI, 104 orang dari negara peserta
dan 18 orang dari WHO yang berlangsung selama 4 hari (23 s.d. 26 Oktober 2017)
di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2017). Para pakar
kesehatan militer dan sipil dalam kegiatan tersebut menghasilkan
kesepakatan yaitu “The Jakarta Call to Action” untuk kerja sama
militer dan sipil.
Dalam The
Jakarta call to action untuk kerja sama milter dan sipil, Brigjen TNI
dr. Alexander K. Ginting S., Sp.P, FCCP yang sehari-hari menjabat Kepala Medik
RSPAD Gatot Soebroto menyampaikan pertama bahwa kesehatan dan keamanan tidak
dapat dipisahkan dalam dunia yang saling terkait saat ini karena keamanan
kesehatan nasional bergantung pada kontribusi semua pemangku kepentingan
nasional yang relevan serta kolaborasi yang efektif antara kesehatan sipil dan
militer (instansi keamanan lainnya seperti imigrasi dan penegakan hukum) sangat
penting untuk pendekatan komprehensif dan menyeluruh terhadap kesiapan darurat
kesehatan.
Brigjen TNI dr.
Alexander K. Ginting juga mengatakan kolaborasi mengalahkan kompetisi, maksud
dari kesepakatan ini adalah persaingan untuk mendapatkan sumber daya dapat
menyebabkan duplikasi usaha, tumpang tindih peran, dan memberikan disinsentif
untuk bekerja sama. Kolaborasi tidak hanya memastikan respons yang lebih
efektif, namun juga memastikan penggunaan sumber daya yang lebih efisien.
Lebih lanjut dikatakan
Brigjen TNI dr. Alexander K. Ginting, jangan menunggu krisis untuk
berkolaborasi, inti dari kesepakatan ini yaitu krisis sering memberi kesempatan
untuk menjalin kemitraan baru antara layanan kesehatan sipil dan militer, serta
di antara pemangku kepentingan terkait lainnya. “Kesepakatan ini memfokuskan
kepada bagaimana proses evaluasi eksternal bersama telah menjadi katalisator
yang lebih kuat, terstruktur dan berkelanjutan untuk kolaborasi antara pemangku
kepentingan pemerintah dan non-pemerintah dalam keamanan kesehatan,” ujarnya.
Dalam kesempatan
tersebut, Kepala Medik RSPAD Gatot Soebroto menyampaikan, tentukan peran dan
tanggung jawab melalui rencana tindakan nasional untuk keamanan kesehatan,
tujuan dari kesepakatan ini membentuk sebuah struktur koordinasi keseluruhan
pemerintah menjadi rencana nasional terpadu. “Model ini telah diadopsi oleh 74%
negara anggota yang hadir di Jakarta,” kayanya.
Brigjen TNI dr.
Alexander K. Ginting juga menyampaikan bahwa bergabung dalam latihan
kesiapsiagaan bersama dapat menjaga kolaborasi keamanan kesehatan dengan kuat,
maksud dari kesepakatan ini kolaborasi memerlukan penyempurnaan dan pembaharuan
rutin melalui latihan simulasi fungsional gabungan untuk membangun dan
mempertahankan kapasitas kelembagaan untuk meningkatkan respons bersama yang
efektif.
Diakhir kesepakatan
tersebut, Brigjen TNI dr. Alexander K. Ginting mengatakan bahwa menjalin
kemitraan strategis, inti dari kesepakatan ini adalah kemitraan internasional
subregional, regional, dan global yang strategis antara instansi sipil dan
militer, pemangku bidang kepentingan kesehatan, organisasi internasional,
donor, LSM dan sektor swasta akan memainkan peran penting dalam memberikan
keamanan kesehatan global.
Kegiatan Konferensi
Internasional Kesehatan tahun 2017 yang diketuai Mayjen TNI Dr. dr. Terawan
Agus Putranto, Sp.Rad (K) RI sebagai Ketua Organisasi International
Committee Military Medicine (ICMM) yang sehari-hari menjabat Kepala
RSPAD Gatot Soebroto.