2 anggota Dewan Riau, Berseteru Bawa "SARA" Ketua OKK PWRIB Riau, Syahrul Eff, Hs: Mending Mundur Aja, Titel Aja Selangit Pikiran SD
https://www.riaupublik.com/2017/10/2-anggota-dewan-riau-berseteru-bawa.html
Rabu, 01 Nopember 2017
PEKANBARU, RIAUPUBLIK.Com-- Kisru dua Anggota DPRD Provinsi Riau berawal dari aplikasi WhatsAPP Group Dewan, hingga menimbulkan pertengkaran antara Wakil Ketua DPRD Riau Kordias Pasaribu Dari Partai PDI-P Riau, dia juga ketua DPD PDI-P Prov Riau dengan Suhadirman Ambi Anggota DPRD Riau dari Partai Hanura Besutan Wiranto Ini Yang Sekarang menjabat Menkopolhukam dibawah kepemimpinan peresiden Jokowi.
Kisru dua anggota Dewan Riau, bermula di saat Rapat (Banmus)30/10, Kordias Pasaribu memimpin Rapat, sebelum acara rapat kordias menegur dan menasehati untuk menggunakan aplikasi Whatsapp gruop Dewan Riau, Dengan Baik, jangan mengirim gambar dan vidio yang tidak pantas karena dampak nya tidak bagus apalagi kita selaku perwakilan rakyat riau, harus memberikan contoh yang baik pula, jadi saya tegaskan untuk menggunakan aplikasi Group Whatsapp dengan sebaiknya, Perseteruan Mereka Berdua memuncak di Bandara SSK Pekanbaru Di Ruangan VIF, disaat keberangkatan mereka ke Jakarta.
Ketua OKK Perkumpulan Wartawan Republik Indonesia Bersatu (DPD PWRI-B) Riau Syahrul Eff. HS, Menyayangkan Perseteruaan Atara Oknum anggota Dewan Riau, Membawa "SARA"
"Saya Sangat Menyangkan Ributnya Oknum Anggota Dewan Kordias Pasaribu dengan Suhadirman Ambi Membawa "SARA" dalam pertikaian Internal Institusi Lembaga Terhormat DPRD Riau, seharusnya mereka bijak dalam permasalahan ini, mereka itukan membawa suara masyarakat Riau, hingga duduk di Lembaga DPRD, jadi permasalah antara mereka cukuplah di Internal mereka, jangan sampai ke Publik, Apalagi Masalah Group Whatsapp Internal Mereka membawa "SARA" Itukan Tidak baik, Imednya, kalau itu menlanggar kode etik Lembaga, mereka punya Badan Kehormatan (BK) Percuma saja Titel mereka setinggi langit tapi pikiran nya masih anak SD."Sebut Syahrul Ketua OKK DPD PWRIB Riau.
Lain Halnya tanggapan Pengamat Politik dan Juga Dosen Di Universita Riau Saiman Pakpahan, dia mengungkapkan, peseteruan Oknum Dewan Sampai Mau Adu Jotos dia merasa geli Adu Jotos kok harus Antara mereka, seharusnya mereka itu memberikan contoh yang bagus untuk rakyat riau, bukan nya menyajikan unsur kebencian seperti "SARA".
Fhoto: Ketua OKK DPD PWRIB Prov Riau, Syahrul Eff. Hs |
Kisru dua anggota Dewan Riau, bermula di saat Rapat (Banmus)30/10, Kordias Pasaribu memimpin Rapat, sebelum acara rapat kordias menegur dan menasehati untuk menggunakan aplikasi Whatsapp gruop Dewan Riau, Dengan Baik, jangan mengirim gambar dan vidio yang tidak pantas karena dampak nya tidak bagus apalagi kita selaku perwakilan rakyat riau, harus memberikan contoh yang baik pula, jadi saya tegaskan untuk menggunakan aplikasi Group Whatsapp dengan sebaiknya, Perseteruan Mereka Berdua memuncak di Bandara SSK Pekanbaru Di Ruangan VIF, disaat keberangkatan mereka ke Jakarta.
Ketua OKK Perkumpulan Wartawan Republik Indonesia Bersatu (DPD PWRI-B) Riau Syahrul Eff. HS, Menyayangkan Perseteruaan Atara Oknum anggota Dewan Riau, Membawa "SARA"
"Saya Sangat Menyangkan Ributnya Oknum Anggota Dewan Kordias Pasaribu dengan Suhadirman Ambi Membawa "SARA" dalam pertikaian Internal Institusi Lembaga Terhormat DPRD Riau, seharusnya mereka bijak dalam permasalahan ini, mereka itukan membawa suara masyarakat Riau, hingga duduk di Lembaga DPRD, jadi permasalah antara mereka cukuplah di Internal mereka, jangan sampai ke Publik, Apalagi Masalah Group Whatsapp Internal Mereka membawa "SARA" Itukan Tidak baik, Imednya, kalau itu menlanggar kode etik Lembaga, mereka punya Badan Kehormatan (BK) Percuma saja Titel mereka setinggi langit tapi pikiran nya masih anak SD."Sebut Syahrul Ketua OKK DPD PWRIB Riau.
Lain Halnya tanggapan Pengamat Politik dan Juga Dosen Di Universita Riau Saiman Pakpahan, dia mengungkapkan, peseteruan Oknum Dewan Sampai Mau Adu Jotos dia merasa geli Adu Jotos kok harus Antara mereka, seharusnya mereka itu memberikan contoh yang bagus untuk rakyat riau, bukan nya menyajikan unsur kebencian seperti "SARA".
"Harusnya
Agenda Negatif Beginian Harus Hidden Dari Arena Publik, Agar Tidak menciderai
Integeritas Anggota Dewan, Kalaupun Akhirnya Kelahi, Berkelahilah untuk
kepentingan Konstituen Diarena Sistim Politik Kita.”Sebut Saiman Pakpahan
Pengamat Politik dan Juga Dosen UNRI Ini.(AO.Nab)