Perangi Pekat, Tokoh Agama dan Lintas Etnis Rohil Duduk Bersama.
https://www.riaupublik.com/2017/09/perangi-pekat-tokoh-agama-dan-lintas.html
Senin, 04/09/2017 - 15:48:19 WIB
BAGANSIAPIAPI, RIAUPUBLIK.Com-- Karena dianggap telah meresahkan masyarakat, tokoh agama dan lintas etnis menggelar duduk bersama guna mencari solusi untuk mengatasi berbagai kegiatan pekat yang berbau maksiat di negeri seribu kubah, Minggu (3/9/2017) malam kemaren, di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Rohil, Jalan Masjid, Bagansiapiapi.
Pertemuan itu turut dihadiri oleh Ketua MUI Rohil, Drs H Wan Achmad Syaiful MSi, Sekjen DPD KNPI Rohil, Trionesia, Tokoh Masyarakat, M Nizar alias Akas, Ketua Hipemarohi Abu Nawas, Tokoh Tionghoa Rendi Gunawan (Ko Peng) Perwakilan dari Suku Batak Manulang, Sejumlah Aktifis dan Ahli Hukum.
Dalam sambutannya, Ketua MUI Rohil, Wan Achmad Syaiful menuturkan bahwa kegiatan maksiat di negeri seribu kubah sudah bertebaran. "Perjudian dan kegiatan esek -esek serta Narkoba sudah bertebaran di ibu kota Kabupaten Rokan Hilir yakni Bagansiapiapi," bebernya.
Menurutnya lagi, Ketika umat tidak lagi peduli atau tidak berbuat apa-apa untuk melawan kemungkaran itu maka allah akan menurunkan berbagai bala di daerah tersebut. "Bilamana kita tidak peduli dengan kemungkaran, maka Allah akan turunkan bala. Bala itu bisa berupa banjir, atau bahkan bisa hal-hal lainnya," tutur mantan Kadispenda rohil tersebut.
Mewakili dari ulama, dirinya sangat mendukung penuh langkah tepat yang bakal dilakukan oleh tokoh Agama dan tokoh lintas etnis dan sejumlah Organisasi serta pemuda yang telah bersatu untuk memerangi Pekat tersebut.
Hajatan yang dimaksud adalah protes besar -besaran atau aksi damai yang dilakukan dengan santun kepada pihak penegakan hukum, khusunya kapolda riau dan pihak perwakilan rakyat serta pihak pemimpin daerah.
Ditempat yang sama, Tokoh masyarakat Bagansiapiapi, M Nizar menyebutkan bahwa sebelum bergerak lebih jauh mereka terlebih dahulu menemui pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan pihak Pemerintah Daerah bertujuan menyampaikan persoalan yang ada.
"Awalnya kita akan melakukan koordinasi dulu dengan pihak DPRD, setelah kita sampaikan persoalan yang berkaitan dengan penyakit masyarakat (Pekat) ke Dewan, kemudian biarlah nanti dewan yang langsung menyampaikan kepada pihak Pemda Rohil," Katanya.
Ditambahkan, setelah dilakukan koordinasi tapi tidak ada solusi, maka pihaknya akan kembali duduk bersama guna mengagendakan langkah- langkah yang diambil selanjutnya, terutama untuk menyusun jadwal dalam rangka melakukan aksi damai di depan umum menuntut agar kegiatan penyakit masyarakat yang ada di negeri seribu kubah segara ditindak.
Penulis : jum.
BAGANSIAPIAPI, RIAUPUBLIK.Com-- Karena dianggap telah meresahkan masyarakat, tokoh agama dan lintas etnis menggelar duduk bersama guna mencari solusi untuk mengatasi berbagai kegiatan pekat yang berbau maksiat di negeri seribu kubah, Minggu (3/9/2017) malam kemaren, di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Rohil, Jalan Masjid, Bagansiapiapi.
Pertemuan itu turut dihadiri oleh Ketua MUI Rohil, Drs H Wan Achmad Syaiful MSi, Sekjen DPD KNPI Rohil, Trionesia, Tokoh Masyarakat, M Nizar alias Akas, Ketua Hipemarohi Abu Nawas, Tokoh Tionghoa Rendi Gunawan (Ko Peng) Perwakilan dari Suku Batak Manulang, Sejumlah Aktifis dan Ahli Hukum.
Dalam sambutannya, Ketua MUI Rohil, Wan Achmad Syaiful menuturkan bahwa kegiatan maksiat di negeri seribu kubah sudah bertebaran. "Perjudian dan kegiatan esek -esek serta Narkoba sudah bertebaran di ibu kota Kabupaten Rokan Hilir yakni Bagansiapiapi," bebernya.
Menurutnya lagi, Ketika umat tidak lagi peduli atau tidak berbuat apa-apa untuk melawan kemungkaran itu maka allah akan menurunkan berbagai bala di daerah tersebut. "Bilamana kita tidak peduli dengan kemungkaran, maka Allah akan turunkan bala. Bala itu bisa berupa banjir, atau bahkan bisa hal-hal lainnya," tutur mantan Kadispenda rohil tersebut.
Mewakili dari ulama, dirinya sangat mendukung penuh langkah tepat yang bakal dilakukan oleh tokoh Agama dan tokoh lintas etnis dan sejumlah Organisasi serta pemuda yang telah bersatu untuk memerangi Pekat tersebut.
Hajatan yang dimaksud adalah protes besar -besaran atau aksi damai yang dilakukan dengan santun kepada pihak penegakan hukum, khusunya kapolda riau dan pihak perwakilan rakyat serta pihak pemimpin daerah.
Ditempat yang sama, Tokoh masyarakat Bagansiapiapi, M Nizar menyebutkan bahwa sebelum bergerak lebih jauh mereka terlebih dahulu menemui pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan pihak Pemerintah Daerah bertujuan menyampaikan persoalan yang ada.
"Awalnya kita akan melakukan koordinasi dulu dengan pihak DPRD, setelah kita sampaikan persoalan yang berkaitan dengan penyakit masyarakat (Pekat) ke Dewan, kemudian biarlah nanti dewan yang langsung menyampaikan kepada pihak Pemda Rohil," Katanya.
Ditambahkan, setelah dilakukan koordinasi tapi tidak ada solusi, maka pihaknya akan kembali duduk bersama guna mengagendakan langkah- langkah yang diambil selanjutnya, terutama untuk menyusun jadwal dalam rangka melakukan aksi damai di depan umum menuntut agar kegiatan penyakit masyarakat yang ada di negeri seribu kubah segara ditindak.
Penulis : jum.