Postingan
Dampak Perambahan Hutan, Ular Piton Raksasa Hebohkan Warga Sibolangit
https://www.riaupublik.com/2017/08/dampak-perambahan-hutan-ular-piton.html
Selasa, 29 Agustus 2017
SIBOLANGIT, RIAUPUBLIK.Com-- Penangkapan terhadap seekor ular piton raksasa kembali hebohkan warga Sibolangit. Kali ini ular Piton sepanjang lebih kurang 9 meter di tangkap warga Desa Mbelin, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang saat Davis bersama dua rekannya sedang ke ladang yang terletak tak jauh dari desanya, selasa malam 29 Agustus 2017 sekitar pukul 20.30 WIB.
Kontan saja, tangkapan Davis langsung menyebar dan membuat warga sekitar berbondong-bondong datang ke kediaman Davis untuk melihat secara langsung ular yang berukuran besar tersebut.
"Mereka ke ladang, tapi ketika menyelusuri ladang, melihat ular piton sedang berada di Perladangan," ungkap Kepala Desa Pada awak media,(29/08/2017).
Untuk menangkap ular tersebut, ketiga warga tersebut tidak mengalami kesulitan.
"Mereka bawa dengan cara dipikul menggunakan kayu. Saat ini ular tersebut berada di rumah warga yang menemukannya,dan menjadi tontonan warga lain,," katanya Dar .
Sementara, Herma Tais (48) berharap dengan seringnya temuan ular piton di desanya yang berukuran besar, Yang Bisa membahayakan Warga, Keluarnya Piton dari Habitatnya di karenakan Perambahan Hutan Yang Semakin Merajalelah, mengakibatkan binatang Melata Itu, Harus Berimigrasi Ke ladang Penduduk Mencari Makan. pemerintah melalui instansi terkait agar tanggap dan cepat merespon pembalakan liar yang menggangu Binatang di dalam nya,
"Selama ini di Desa sudah berulang kali ditemukan ular piton ukuran besar masuk ke ladang penduduk, karena takut mereka lari pulang kerumah, namun kali ini warga langsung menangkap dan membunu nya karena takut, bisa saja dapat mengancam warga sekitar. Alangkah baiknya pemerintah, menindak lanjuti kenapa binatang melata tersebut harus keluar dari dalam hutan."Sebut Herman Tais Pada RPc.(Dar)
Kontan saja, tangkapan Davis langsung menyebar dan membuat warga sekitar berbondong-bondong datang ke kediaman Davis untuk melihat secara langsung ular yang berukuran besar tersebut.
"Mereka ke ladang, tapi ketika menyelusuri ladang, melihat ular piton sedang berada di Perladangan," ungkap Kepala Desa Pada awak media,(29/08/2017).
Untuk menangkap ular tersebut, ketiga warga tersebut tidak mengalami kesulitan.
"Mereka bawa dengan cara dipikul menggunakan kayu. Saat ini ular tersebut berada di rumah warga yang menemukannya,dan menjadi tontonan warga lain,," katanya Dar .
Sementara, Herma Tais (48) berharap dengan seringnya temuan ular piton di desanya yang berukuran besar, Yang Bisa membahayakan Warga, Keluarnya Piton dari Habitatnya di karenakan Perambahan Hutan Yang Semakin Merajalelah, mengakibatkan binatang Melata Itu, Harus Berimigrasi Ke ladang Penduduk Mencari Makan. pemerintah melalui instansi terkait agar tanggap dan cepat merespon pembalakan liar yang menggangu Binatang di dalam nya,
"Selama ini di Desa sudah berulang kali ditemukan ular piton ukuran besar masuk ke ladang penduduk, karena takut mereka lari pulang kerumah, namun kali ini warga langsung menangkap dan membunu nya karena takut, bisa saja dapat mengancam warga sekitar. Alangkah baiknya pemerintah, menindak lanjuti kenapa binatang melata tersebut harus keluar dari dalam hutan."Sebut Herman Tais Pada RPc.(Dar)
