Panglima TNI : Pembangunan Nasional dan Satuan TNI di Perbatasan Perlu Sinkronisasi

Kamis, 13 Juli 2017
JAKARTA, RIAUPUBLIK.Com-- Wilayah kedaulatan  Republik Indonesia terdapatbeberapa perbatasan dengan negara lain dan Pemerintah RI juga sudah mencanangkan sinkronisasi pilar pembangunan nasional dan satuan TNI.Oleh karena itu, Pembangunan Nasional dan Satuan TNI di Perbatasan perlu adanya sinkronisasi.

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dihadapan 200 Gubernur/Wakil Gubernur dan Bupati/Wakil Bupati Daerah Perbatasan se-Indonesia pada Rapat Koordinasi Pengendalian Pengelolaan Perbatasan Negara dengan tema “Percepatan Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara RI Untuk Mewujudkan Konektivitas, Kedaulatan Pangan dan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2017”,yang di buka secara resmi oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, bertempat di The Ball Room Hotel Aryaduta, Jl. Prajurit KKO Usman dan Harun No. 44-48 Jakarta Pusat, Rabu (12/7/2017).

“Pembangunan di daerah perbatasan perlu dilakukan sembilan agenda prioritas sesuai Program Nawacita Presiden RI Ir. H. Joko Widodo.Inilah yang harus sama-sama kita sadari betul dan agar kita tidak Jawa sentris lagi di wilayah-wilayah terluar dan terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Panglima TNI.

Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, pembangunan pulau-pulau strategis terluar seperti Natuna, Morotai, Biak, Merauke, Saumlaki danSelaru seharusnya dibangun secara serentak. “Karena kondisi ekonomi kita saat ini belum memungkinkan, maka pembangunan dititik beratkan ke Natuna terlebih dahulu, namun dengan adanya situasi perkembangan ISIS di Marawi maka  sekarangpun kita harus mempercepat pembangunan diMorotai,” ucapnya.

Lebih lanjut Panglima TNI menuturkan bahwa penyebaran gelar satuan TNI pasti akan berdampak pada perkembangan ekonomi di wilayahtersebut.  “Begitu ada satuan TNI pasti  secara perlahan ekonomi di daerah itu akan berkembang, contoh pada tahun 1989 di Ogan Komering Ilir dibangun pusat latihan tempur militer dan tidak begitu lama, Kabupatentersebut sudah pecah menjadi tiga Kabupaten karena disitu dibangun infrastruktur seperti jalan, sekolah, pasar dan lain-lain,” jelasnya.

Menjawab pertanyaan awak media terkait pembangunan daerah perbatasan, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa pembangunan wilayah perbatasan sudah sesuai dengan apa yang disampaikan Presiden RI Ir. H Joko Widodo bahwa kita tidak lagi Jawa sentries termasuk TNI. “TNI dalam merencanakan dan melaksanakan penyebaran satuan pasukan tentunya mengacu pada konsep-konsep pembangunan nasional di wilayah masing-masing,” ucapnya.

Terkait beberapa kemungkinan jalur masuknya teroris dari Marawi ke Indonesia, Panglima TNI mengatakan bahwa jalur masuk ke Indonesia bisa dari Marawi ke Kalimantan Utara, Marawi ke Manado dan Bitung, Marawi ke Ternate dan Morotai lewat pulau-pulau seperti Talaut, Miangas, Tangir, kemudian juga dari pulau panglima di Kalimantan.  “Ini semuanya sudah ditempati oleh pasukan TNI, Angkatan Laut sudah melaksanakanpatroli, Angkatan Udara juga sudah melaksanakan pengintaian dengan pesawat Boeing, kemudian TNI juga sudah melaksanakan kerja sama patroli dengan Angkatan Bersenjata Filipina atau The Armed Forces of the Philippines (AFP),” ujarnya.


Related

TNI/Polri 330141896443532227

Posting Komentar

emo-but-icon

Siak

Siak

Ik

Ik

Ikln

Ikln

LPPNRI RIAU

Dewan Redaksi RPC

publik MERANTI

Galery&Adv

Dewan Bengkalis

Newspelalawan

Komisi Pemberantasan Korupsi

Sum

Sum

PEMKAB SIAK

dewan bengkalis

Follow Us

Ikln

Ikln

Rohil

Rohil

Rohil

Rohil

DPRD Rohil

DPRD Rohil

Uc

Uc

Uc

Uc

uc

uc

UCP

UCP

UC

UC

Hot News

Recent

Comments

Side Ads

item