Panglima TNI : TNI Tetap Bersatu Dengan Rakyat dan Ulama Demi Keselamatan Negara
https://www.riaupublik.com/2017/06/panglima-tni-tni-tetap-bersatu-dengan.html
Jumat, 9 Juni 2017).
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa,
sampai kapanpun TNI tetap bersatu dengan Rakyat dan para Ulama termasuk Santri
demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta tetap melindungi
keselamatan negara dan bangsa yang kita cintai bersama.
Demikian dikatakan Panglima TNI pada acara Buka Puasa Bersama
dengan ribuan Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Santri, Ulama dan Keluarga Besar
TNI-Polri, di Masjid Al-Munawar, Ternate, Maluku Utara, Rabu malam (7/6/2017).
Panglima TNI menyatakan bahwa, keberadaan personel TNI dan Polri
dimanapun mereka berada adalah untuk melindungi dan menjaga masyarakat agar
merasa aman dan tenang. “Saya minta kepada seluruh masyarakat Indonesia,
apabila mengetahui ada orang-orang yang tidak dikenal dan kemungkinan datang
dari Marawih Filipina, segera laporkan kepada pihak Kepolisian maupun TNI,”
tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
menuturkan tentang perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman dalam
merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu Jenderal
Sudirman memimpin perang gerilya untuk merebut wilayah Yogjakarta dari penjajah
Belanda, anak buahnya sering memanggil Pak Sudirman dengan sebutan Kyai. “Hal
ini dikarenakan Jenderal Sudirman merupakan seorang Santri, Guru Agama dan
menjadi Kepala Sekolah dari organisasi keagamaan yaitu Muhammadiyah, yang
selalu menjalankan Syariat Islam,” jelasnya.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan bahwa
dalam memimpin tentara harus mengutamakan kaidah-kaidah agama dan bertutur kata
yang halus, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dihadapan ribuan jamaah yang hadir, Panglima TNI menceritakan
bahwa ada seorang pemuda yang dalam waktu empat hari berhasil membangun tembok
dengan teliti dan rapi, menggunakan 1.000 batu bata. Namun, saat pemuda mengetahui dan melihat ada
2 batu bata yang tidak bagus pada bangunan tersebut, pemuda itu menyesali dan
akan membongkar semua bangunan. Ketika pemuda tersebut hendak membongkar
bangunannya, tiba-tiba ada seorang lelaki tua datang dan meminta air minum
kepada pemuda tersebut, kemudian dia memuji dan berkata, alangkah indahnya
bangunan ini, siapa yang membangunnya? tanya lelaki tua itu.
“Pemuda itu menjawab saya yang membangun tembok itu. Apakah
Bapak tidak melihat ada 2 batu bata yang jelek?. Lalu jawab lelaki tua, saya
melihat ada 2 batu bata yang jelek, tetapi saya lebih menghargai 998 batu bata
yang sempurna. Mendengar apa yang
dikatakan lelaki tua tersebut, si pemuda menjadi sadar dan mengurungkan niatnya
untuk membongkar bangunannya,” ungkap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Lebih lanjut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
mengatakan bahwa dari cerita di atas dapat diartikan, semua manusia memiliki
kekurangan, yang sempurna hanya milik Allah SWT. “Apabila kita melihat sesuatu,
lihatlah yang baik dulu, baru yang jeleknya. Kalau mau menjadi orang yang luar
biasa, pasti mempunyai banyak kebaikan dan sedikit kekurangannya,” ujarnya.
Sementara itu menjawab pertanyaan awak media terkait pengamanan
wilayah Maluku Utara yang berbatasan dengan Marawih Filipina, Panglima TNI
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, akan menambah pasukan di wilayah Ternate untuk patroli di laut,
kemudian Pesawat Boeing pengintai dari Koopsau II TNI AU yang akan mengamati,
apabila ada perkembangan situasi di wilayah udara segera memberikan laporan.
“Saya menambah personel satu kompi TNI AD dan beberapa Kapal TNI AL,
selanjutnya akan saya amankan setiap pantai di wilayah Maluku Utara,”
pungkasnya.