"Zulher" Dimata, Hendri Domo: Zulher Tetap Putra Terbaik Kampar
https://www.riaupublik.com/2017/05/zulher-dimata-hendri-domo-zulher-tetap.html
Jumat, 19 Mei 2017
KAMPAR, RIAUPUBLIK.Com-- Sosok Zulher sudah memang tidak asing lagi di kalangan masyarakat Riau, khususnya masyarakat Kampar. Zulher memang dikenal sebagai sosok dengan ketokohannya. Memiliki kepribadian yang cukup baik, sederhana, ramah dan mudah masuk kesemua kalangan.
Dia pernah dipercaya menjadi orang nomor satu dibirokrat di Kabupaten Kampar selama 9 (sembilan) tahun menjadi Sekretaris Daerah (Sekda). Bahkan selama mengemban tugas sebagai Sekda, dimata para pegawai negeri sipil (PNS/ASN) Zulher merupakan sosok pejabat yang sangat ramah dan bekerja tuntas.
Kecekatan dalam bekerja dan profesional dalam bertugas itulah dirinya dipercaya oleh Gubernur Riau (Gubri) menjadi Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Provinsi Riau dan sederet jabatan strategis lainnya.
Namun karir sebagai seorang birokrasi tidak semulus dengan karir politiknya. Zulher mencoba keberuntungan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kampar. Memilih anak muda sekaligus pengacara kondang Dasril Affandi, SH MH sebagai wakilnya maju pada laga demokrasi masyarakat Kampar itu ternyata kandas alis kalah.
Bagi masyarakat Kampar menganggap ketokohan Zulher tetap melekat pada dirinya. Loyalitas pendukung pun hingga kini masih tetap terjaga. Entah apa daya tarik yang dimiliki oleh pria kelahiran Air Tiris itu.
"Walaupun Zulher kalah di Pilkada Kampar, setidaknya masyarakat sudah tahu kenapa Zulher kalah, tentu tidak perlu kita jelaskan kenapa beliau kalah," ungkap Hendri Domo, seorang loyalis Zulher yang tergabung dalam tim sukses "Basamo Kito" nama pendukung Zulher-Dasril.
Secara pribadi, kata Domo, dirinya merasa kedekatan dengan Zulher sudah seperti keluarga. Makanya dirinya tidak pernah merasa jauh atau menjauh meski Zulher tidak terpilih sebagai Bupati Kampar. Kekaguman atas sosok Zulher pun dijadikannya sebagai inspirasi karena Zulher sampai saat ini dianggap orang yang berjasa di Kampar.
"Saya kagum dengan bang Zulher walaupun beliau di cemooh dan di kerdilkan sebagian orang. Namun, secara pribadi saya menilai beliau termasuk orang yang sabar dan selalu optimis dalam berbuat untuk daerahnya. Sama-sama kita ketahui untuk kemajuan Kabupaten Kampar tentu bang Zulher punya peran disitu apalagi beliau pernah Sekda 9 tahun di Kampar bahkan terakhir kadis Perkebunan Provinsi Riau," papar Domo.
"Saya Alhamdulilah selalu komunikasih dengan beliau. Terkadang kami ini semacam berbalas pantun, artinya sesekali saya duluan menghubungi beliau begitu juga sebaliknya," ulasnya.
Bagi Domo, Zulher tidak hanya tokoh bagi masyarakat Kampar, tetapi tokoh untuk masyarakat Riau. Perhatian Zulher masih untuk Riau, meski saat ini tidak terlalu masuk ke dalam hiruk pikuk Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) yang akan berlangsung 2018 mendatang. Beberapa nama pun sudah muncul ke permukaan.
Domo menceritakan, mengenai perkembangan Pilgubri 2018, dirinya juga sempat berkomunikasi dengan Zulher. Katanya, sudah ada beberapa nama balon Gubri yang menelepon mantan Kadisbun Riau itu. Namun dia enggan merinci nama-nama tersebut.
"Sudah ada beberapa orang putra terbaik Riau kontak bang Zulher sekedar menyampaikan hajat mereka untuk maju, saya kira wajar aja mereka hubungi beliau, beliau kan termasuk tokoh Riau, siapa nama orang tersebut tidak usah kita sampaikan. Semua orang itu teman bang Zulher sekaligus sahabat bang Zulher jadi tidak baik kalau kita sebut siapa saja balon (bakal calon) Gubri 2018 yang kontak beliau," jelas Domo.
"Kalau saya ditanya tentang Pulgubri 2018 nanti belum menentukan pada siapa dukungan pribadi saya berikan, akan tetapi kita berharap kepala daerah nanti masih enerjik artinya masih kuat pisiknya untuk rajin turun kelapangan, tidak hanya mendekati pilkada saja baru rijin temui masyarakat, akan tetapi setelah terpilih harus melihat secara langsung kondisi masyarakat Riau, kalau mereka jarang tinjau masyraakat artinya tidak tahu apa yang dilakukan untuk masyarakat," tutup Hendri Domo tokoh pemuda Kampar itu.
Sebagai informasi, Kabupaten Kampar memang menjadi barometer politik di Riau. Kenapa tidak, berdasarkan data KPUD Kampar Pemilih di Kabupaten Kampar nomor dua terbanyak yakni sebanyak 480.967 jiwa, dibawah Pekanbaru dengan daftar pemilihan tetap (DPT) 572.029 jiwa Tentu Kampar menjadi daya pikat oleh politisi manapun untuk merekrut suara. Jalannya adalah dengan memenangkan "jagoan" di Pilkada 2017. Jadi tak heran jikalau ada politisi yang memanfaatkan momentum Pilkada tersebut untuk kepentingan masa/pendukung yang lebih besar lagi.***
KAMPAR, RIAUPUBLIK.Com-- Sosok Zulher sudah memang tidak asing lagi di kalangan masyarakat Riau, khususnya masyarakat Kampar. Zulher memang dikenal sebagai sosok dengan ketokohannya. Memiliki kepribadian yang cukup baik, sederhana, ramah dan mudah masuk kesemua kalangan.
Dia pernah dipercaya menjadi orang nomor satu dibirokrat di Kabupaten Kampar selama 9 (sembilan) tahun menjadi Sekretaris Daerah (Sekda). Bahkan selama mengemban tugas sebagai Sekda, dimata para pegawai negeri sipil (PNS/ASN) Zulher merupakan sosok pejabat yang sangat ramah dan bekerja tuntas.
Kecekatan dalam bekerja dan profesional dalam bertugas itulah dirinya dipercaya oleh Gubernur Riau (Gubri) menjadi Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Provinsi Riau dan sederet jabatan strategis lainnya.
Namun karir sebagai seorang birokrasi tidak semulus dengan karir politiknya. Zulher mencoba keberuntungan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kampar. Memilih anak muda sekaligus pengacara kondang Dasril Affandi, SH MH sebagai wakilnya maju pada laga demokrasi masyarakat Kampar itu ternyata kandas alis kalah.
Bagi masyarakat Kampar menganggap ketokohan Zulher tetap melekat pada dirinya. Loyalitas pendukung pun hingga kini masih tetap terjaga. Entah apa daya tarik yang dimiliki oleh pria kelahiran Air Tiris itu.
"Walaupun Zulher kalah di Pilkada Kampar, setidaknya masyarakat sudah tahu kenapa Zulher kalah, tentu tidak perlu kita jelaskan kenapa beliau kalah," ungkap Hendri Domo, seorang loyalis Zulher yang tergabung dalam tim sukses "Basamo Kito" nama pendukung Zulher-Dasril.
Secara pribadi, kata Domo, dirinya merasa kedekatan dengan Zulher sudah seperti keluarga. Makanya dirinya tidak pernah merasa jauh atau menjauh meski Zulher tidak terpilih sebagai Bupati Kampar. Kekaguman atas sosok Zulher pun dijadikannya sebagai inspirasi karena Zulher sampai saat ini dianggap orang yang berjasa di Kampar.
"Saya kagum dengan bang Zulher walaupun beliau di cemooh dan di kerdilkan sebagian orang. Namun, secara pribadi saya menilai beliau termasuk orang yang sabar dan selalu optimis dalam berbuat untuk daerahnya. Sama-sama kita ketahui untuk kemajuan Kabupaten Kampar tentu bang Zulher punya peran disitu apalagi beliau pernah Sekda 9 tahun di Kampar bahkan terakhir kadis Perkebunan Provinsi Riau," papar Domo.
"Saya Alhamdulilah selalu komunikasih dengan beliau. Terkadang kami ini semacam berbalas pantun, artinya sesekali saya duluan menghubungi beliau begitu juga sebaliknya," ulasnya.
Bagi Domo, Zulher tidak hanya tokoh bagi masyarakat Kampar, tetapi tokoh untuk masyarakat Riau. Perhatian Zulher masih untuk Riau, meski saat ini tidak terlalu masuk ke dalam hiruk pikuk Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) yang akan berlangsung 2018 mendatang. Beberapa nama pun sudah muncul ke permukaan.
Domo menceritakan, mengenai perkembangan Pilgubri 2018, dirinya juga sempat berkomunikasi dengan Zulher. Katanya, sudah ada beberapa nama balon Gubri yang menelepon mantan Kadisbun Riau itu. Namun dia enggan merinci nama-nama tersebut.
"Sudah ada beberapa orang putra terbaik Riau kontak bang Zulher sekedar menyampaikan hajat mereka untuk maju, saya kira wajar aja mereka hubungi beliau, beliau kan termasuk tokoh Riau, siapa nama orang tersebut tidak usah kita sampaikan. Semua orang itu teman bang Zulher sekaligus sahabat bang Zulher jadi tidak baik kalau kita sebut siapa saja balon (bakal calon) Gubri 2018 yang kontak beliau," jelas Domo.
"Kalau saya ditanya tentang Pulgubri 2018 nanti belum menentukan pada siapa dukungan pribadi saya berikan, akan tetapi kita berharap kepala daerah nanti masih enerjik artinya masih kuat pisiknya untuk rajin turun kelapangan, tidak hanya mendekati pilkada saja baru rijin temui masyarakat, akan tetapi setelah terpilih harus melihat secara langsung kondisi masyarakat Riau, kalau mereka jarang tinjau masyraakat artinya tidak tahu apa yang dilakukan untuk masyarakat," tutup Hendri Domo tokoh pemuda Kampar itu.
Sebagai informasi, Kabupaten Kampar memang menjadi barometer politik di Riau. Kenapa tidak, berdasarkan data KPUD Kampar Pemilih di Kabupaten Kampar nomor dua terbanyak yakni sebanyak 480.967 jiwa, dibawah Pekanbaru dengan daftar pemilihan tetap (DPT) 572.029 jiwa Tentu Kampar menjadi daya pikat oleh politisi manapun untuk merekrut suara. Jalannya adalah dengan memenangkan "jagoan" di Pilkada 2017. Jadi tak heran jikalau ada politisi yang memanfaatkan momentum Pilkada tersebut untuk kepentingan masa/pendukung yang lebih besar lagi.***