Assyura Armarosa Praja IPDN Rohil Raih Berbagai Prestasi
https://www.riaupublik.com/2017/05/assyura-armarosa-praja-ipdn-rohil-raih.html
Senin,22/5/2017.
BAGANSOAPIAPI, RIAUPUBLIK.COM-- Assura Armaroa yang akrab dipanggil Zura Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) asal Kabupaten Rokan Hilir memiliki berbagai pretasi selama menjalani pendidikan kepamongan. Prestasi diraih baik bidang akademik maupun non akademik.
Ia merupkan anak kedua dari 5 saudara yang merupakan anak dari pasangan suami istri bapak H. Supriadi, S.T, MM dan ibu Hj. Roswati, S.Pd. Assyura yang pernah bersekolah di SD perguruan Wahidin telah mendapat berbagai prestasi.
Saat ini Assyura sedang melaksanakan pendidikan di Ksatriaan Mahlayang yang dikenal dengan Institut Pemerintah Dalam Negeri (APDN/STPDN/IPDN), saat ini Assyura mendapatkan banyak prestasi yang dinilai sangat baik dikalangan IPDN.
“Menjadi seorang yang beprestasi bukan lah hal yang mudah, harus berawal dengan kabar buruk dan terjatuh berkali kali, kuncinya hanya Rendah hati dan jalankan perintah sesuai alur yang benar,” kata gadis mungil itu.
Assyura sudah melewati berbagai kegagalan dalam proses untuk melanjutkan pendidikan tingginya di IPDN, pertengahan 2013 Assyura dinyatakan gagal dalam seleksi CPNS Praja IPDN yang membuatnya sangat merasa kecewa.
Tapi kekecewaan itu hanya sesaat. Tak peduli kata orang lain, keluarga, teman yang merendahkan dirinya malah menjadi motivasi besar untuknya bangkit dari kekecewaan tersebut.
“Nasehat yang selalu disampaikan papa kepada saya membuat saya bangkit, sesuatu itu tidak ada yang tidak bisa tanpa usaha pasti bisa, jatuh bangun lagi untuk kehidupan yang lebih baik dan setahun berlalu semua bisa terjawab,” ucapnya.
Pada akhirnya Assyura bisa benar menunjukan bahwa ia mampu menutupi kekecewaannya dengan memegang surat tanda kelulusan Tes CPNS Praja pada tahun 2014.
Adapun prestasi yang didapatkan oleh Assyura diantaranya adalah Pemenang Putri Nusantara 2016 yang mewakili Provinsi Riau, berkat nilai budaya melayu yang selalu ia banggakan, hanya berpatokan kepada apa adanya budaya melayu yang menjadikannya pemenang dalam Ajang Putri Nusantara 2016 di IPDN.
Lomba ini taklah mudah, ia melewati berbagai seleksi yang ketat diantaranya tes tertulis, tes public speaking, tes bakat, dan tes mahakarya, dan menjadi polisi praja diIPDN polisi praja adalah penegak aturan di IPDN.
Selain itu prestasi menjulang lainnya di IPDN menjadi seorang Mayoret di Drumcorps Gita Abdi Praja di Jatinangor, yang dimana menjadi seorang mayoret bukan hanya mampu dibidang musik tapi harus mampu dan kuat difisik dan mental untuk mampu memimpin 255 orang anggota dan memimpin dirinya sendiri, baginya menjadi mayoret adalah awalnya bermula untuk menjadi seorang leader atau pemimpin.
“Dengan segala kekurangan, tapi mampu menyesuaikan dengan segala saran dan kritikan. Dan menjadi Mayoret telah membuat saya senang karena dapat berjumpa langsung dengan Bapak Presiden Republik Indonesia Jokowi Widodo dalam event HUT Korpri Nasional di Jakarta,” katanya.
Bahkan berkat prestasinya itu ia melalang buana ke beberapa Provinsi Indonesia, diantaranya Sumatra Barat, Jambi, Jawa Tengah, Bangka Belitung, HUT Provinsi Kalimantan Utara di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, STQ XXI di Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Peringantan Ikrar NKRI Nasional di Bandung dan banyak event besar lainnya di Indonesia.
Ditengah kesibukannya dengan banyaknya kegiatan tetapi Assyura bersyukur masih bisa mempertahankan nilai yang memuaskan selama pendidikan. “Semua ini untuk membanggakan orang tua, keluarga dan daerah asal saya Bagansiapiapi,” katanya bercerita.
Ia juga menyampikan sedikit pesan untuk seluruh rekan mahasiswa atau pelajar yang sangat menjadi kebanggaan negara untuk motivasi. “Jadilah dirimu, gapai impianmu, jalani dengan sepenuh hati dan ikhlas maka jadilah kamu bintang yang paling bersinar dan tidak mudah dijatuhkan oleh siapapun dengan Ridho Allah,” pesannya. (Rls)
BAGANSOAPIAPI, RIAUPUBLIK.COM-- Assura Armaroa yang akrab dipanggil Zura Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) asal Kabupaten Rokan Hilir memiliki berbagai pretasi selama menjalani pendidikan kepamongan. Prestasi diraih baik bidang akademik maupun non akademik.
Ia merupkan anak kedua dari 5 saudara yang merupakan anak dari pasangan suami istri bapak H. Supriadi, S.T, MM dan ibu Hj. Roswati, S.Pd. Assyura yang pernah bersekolah di SD perguruan Wahidin telah mendapat berbagai prestasi.
Saat ini Assyura sedang melaksanakan pendidikan di Ksatriaan Mahlayang yang dikenal dengan Institut Pemerintah Dalam Negeri (APDN/STPDN/IPDN), saat ini Assyura mendapatkan banyak prestasi yang dinilai sangat baik dikalangan IPDN.
“Menjadi seorang yang beprestasi bukan lah hal yang mudah, harus berawal dengan kabar buruk dan terjatuh berkali kali, kuncinya hanya Rendah hati dan jalankan perintah sesuai alur yang benar,” kata gadis mungil itu.
Assyura sudah melewati berbagai kegagalan dalam proses untuk melanjutkan pendidikan tingginya di IPDN, pertengahan 2013 Assyura dinyatakan gagal dalam seleksi CPNS Praja IPDN yang membuatnya sangat merasa kecewa.
Tapi kekecewaan itu hanya sesaat. Tak peduli kata orang lain, keluarga, teman yang merendahkan dirinya malah menjadi motivasi besar untuknya bangkit dari kekecewaan tersebut.
“Nasehat yang selalu disampaikan papa kepada saya membuat saya bangkit, sesuatu itu tidak ada yang tidak bisa tanpa usaha pasti bisa, jatuh bangun lagi untuk kehidupan yang lebih baik dan setahun berlalu semua bisa terjawab,” ucapnya.
Pada akhirnya Assyura bisa benar menunjukan bahwa ia mampu menutupi kekecewaannya dengan memegang surat tanda kelulusan Tes CPNS Praja pada tahun 2014.
Adapun prestasi yang didapatkan oleh Assyura diantaranya adalah Pemenang Putri Nusantara 2016 yang mewakili Provinsi Riau, berkat nilai budaya melayu yang selalu ia banggakan, hanya berpatokan kepada apa adanya budaya melayu yang menjadikannya pemenang dalam Ajang Putri Nusantara 2016 di IPDN.
Lomba ini taklah mudah, ia melewati berbagai seleksi yang ketat diantaranya tes tertulis, tes public speaking, tes bakat, dan tes mahakarya, dan menjadi polisi praja diIPDN polisi praja adalah penegak aturan di IPDN.
Selain itu prestasi menjulang lainnya di IPDN menjadi seorang Mayoret di Drumcorps Gita Abdi Praja di Jatinangor, yang dimana menjadi seorang mayoret bukan hanya mampu dibidang musik tapi harus mampu dan kuat difisik dan mental untuk mampu memimpin 255 orang anggota dan memimpin dirinya sendiri, baginya menjadi mayoret adalah awalnya bermula untuk menjadi seorang leader atau pemimpin.
“Dengan segala kekurangan, tapi mampu menyesuaikan dengan segala saran dan kritikan. Dan menjadi Mayoret telah membuat saya senang karena dapat berjumpa langsung dengan Bapak Presiden Republik Indonesia Jokowi Widodo dalam event HUT Korpri Nasional di Jakarta,” katanya.
Bahkan berkat prestasinya itu ia melalang buana ke beberapa Provinsi Indonesia, diantaranya Sumatra Barat, Jambi, Jawa Tengah, Bangka Belitung, HUT Provinsi Kalimantan Utara di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, STQ XXI di Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Peringantan Ikrar NKRI Nasional di Bandung dan banyak event besar lainnya di Indonesia.
Ditengah kesibukannya dengan banyaknya kegiatan tetapi Assyura bersyukur masih bisa mempertahankan nilai yang memuaskan selama pendidikan. “Semua ini untuk membanggakan orang tua, keluarga dan daerah asal saya Bagansiapiapi,” katanya bercerita.
Ia juga menyampikan sedikit pesan untuk seluruh rekan mahasiswa atau pelajar yang sangat menjadi kebanggaan negara untuk motivasi. “Jadilah dirimu, gapai impianmu, jalani dengan sepenuh hati dan ikhlas maka jadilah kamu bintang yang paling bersinar dan tidak mudah dijatuhkan oleh siapapun dengan Ridho Allah,” pesannya. (Rls)